Jakarta Kementerian Pemudan dan Olahraga (Kemenpora) membentuk kepanitiaan Piala Dunia U-20 2021. Panitia ini bernama Indonesia FIFA U-20 World Cup Organizing Committe (INAFOC).
Nama INAFOC disepakati pada pertemuan Kemenpora dengan PSSI di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (21/2/2020). Nantinya, kedua belah pihak akan bersurat kepada Presiden Jokowi untuk meminta persetujuan.
Sebelum melapor ke Jokowi, Gatot S. Dewa Broto selaku Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) akan menunggu lebih dulu kedatangan FIFA ke Indonesia.
Advertisement
FIFA, yang dijadwalkan akan tiba di Tanah Air pada akhir Maret 2020, diminta untuk hadir lebih cepat agar Kemenpora dan PSSI dapat mempercepat proses pembentukan INAFOC sebagai kepanitiaan Piala Dunia U-20 2021.
"Secepatnya akan diajukan ke presiden. Kami menunggu kedatangan FIFA ke sini pada Maret 2020. Kami berharap awal bulan mereka hadir supaya minggu kedua Maret sudah bisa diajukan ke presiden," ujar Gatot.
Adapun, maksud dari tujuan FIFA datang ke Indonesia adalah untuk menetapkan enam dari sebelas stadion yang diajukan PSSI sebagai venue Piala Dunia U-20 2021.
"Kenapa kami harus menunggu FIFA, karena nanti di Keputusan Presiden akan tercantum keberadaan beberapa gubernur. Jadi, gubernur-gubernur yang dicantumkan karena provinsinya dipakai sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Terinspirasi dari Kesuksesan Asian Games 2018
Nama INAFOC lahir setelah Kemenpora dan PSSIÂ terinspirasi dari Indonesian Asian Games Organizing Committee (INASGOC), kepanitiaan yang dianggap sukses menggelar Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
"Kami belajar dari kesuksesan Asian Games 2018 dengan nama kepanitiaannya adalah INASGOC. Kami harus mencari yang branded. Keputusan ini lahir pada Jumat pagi lalu," imbuh Gatot.
"Kami berharap Keppres dapat selesai pada akhir Maret mendatang. Untuk logo Piala Dunia U-20 2021. silakan ditanyakan ke PSSI. Kemungkinan, logo launching pada 23 Mei 2020 oleh FIFA," tutur Gatot.
Â
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Muhammad Adiyaksa / Editor: Hendry Wibowo, published 23/2/2020)
Advertisement