Liputan6.com, Jakarta Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti memberikan pelatihan singkat dalam program Fisik Football Elite Training dari Nike kepada anak-anak SSB di lapangan PSSI, Sawangan, Sabtu (29/2/2020). Program ini bagian dari promosi Nike untuk produk terbaru Nike PhantomVSN 2.
Ini adalah program training yang rutin dari FISIK Football, dimana acara pertama kali dilaksanakan pada tahun 2018. Jika sebelumnya Elite Training mengundang konsumen dan komunitas, pada edisi kali ini FISIK Football mengundang Sekolah Sepak Bola (SSB) untuk mengikuti program latihan tersebut.
Program ini diharapkan menambah kemampuan para talenta muda dalam bermain sepak bola. Sekolah Sepak Bola yang ikut berpartisipasi dalam acara ini adalah ASIOP Apacinti, Young Warrior, Villa 2000 dan Pelita Jaya.
Advertisement
Selain Bima Sakti, Football Elite Training juga mengundang atlet Indonesia Hamsa Lestaluhu dan Zahra Muzdalifah.
Beberapa program latihan yang diberikan oleh Bima Sakti, dibagi dalam 2 sesi kali ini adalah passing, ball positioning dan shooting. Setelah program latihan dilakukan dalam durasi hampir 2 jam, para peserta diajak untuk bermain secara full team agar bisa mengaplikasikan pola permainan berdasarkan latihan singkat tersebut dan merasakan secara langsung bermain menggunakan PhantomVSN 2.
"Ada beberapa hal yang diajarkan dalam Fisik Football Elite Training yakni first start, kontrol, passing, shooting, dan finishing. Ini dasar-dasar sepak bola yang harus kita benahi sejak level usia muda," ujar Bima Sakti seperti rilis yang diterima media.
"Semoga ilmu yang didapat bisa bermanfaat dan yang terpenting adalah mereka bisa berkembang melalui kompetisi. PSSI akan menggulirkan kompetisi u16, U18, U20. Jadi sangat jelas, kegiatan ini sangat bermanfaat. "
Â
Cepat Tanggap
Sementara itu Hamsa Lestaluhu mengaku senang bisa memberikan pelatihan kepada anak-anak SSB. Soalnya peserta mengikuti pelatihan dengan antusias.
"Di acara Fisik Football Elite Training ini, saya membagikan bagaimana caranya memberikan passing yang benar, zig-zag, terus passing lagi, terus finishing. Apa yang saya bagikan, sama seperti yang saya dapatkan di klub atau timnas. Sangat senang, karena pemahaman adik-adik cukup baik. Mereka cepat menganggapi semua materi. Elite training seperti ini harus sering-sering dilakukan biar ada bibit-bibit muda bermunculan," ujarnya.
Sedangkan pesepak bola Timnas putri Indonesia, Zahra Muzdalifah juga memberikan komentar yang sama. Dia berharap anak-anak bisa mengembangkan bakatnya.
"Tadi materi yang saya bagikan lebih ke teknik seperti shooting dan gerakan zig-zag. Karena sudutnya berbeda, jadi shootingnya juga berbeda. Kegiatan ini positif banget. Karena kita seperti ngasih coaching clinic. Semoga ilmu yang mereka dapatkan bisa bermanfaat di kemudian hari," katanya.
Advertisement