Manchester - Kehadiran Bruno Fernandes langsung memberikan dampak positif terhadap Manchester United (MU). Padahal sang pemain baru tujuh kali turun bersama Setan Merah.
Dibeli dengan harga yang tak murah, Bruno Fernandes mampu memperlihatkan kualitasnya bersama Manchester United. Dia tidak kesulitan untuk beradaptasi dengan gaya bermain Tim Setan Merah.
Seberapa signifikan pengaruh Bruno Fernandes? Bukti yang tak terbantahkan adalah MU belum terkalahkan dalam tujuh laga terakhir. Tim besutan Ole Gunnar Solskjaer membukukan empat kemenangan dan tiga hasil imbang, Terakhir, Manchester United membungkam Derby County 3-0 pada babak kelima Piala FA di Pride Park Stadium, Jumat (6/3/2020) dini hari WIB.
Advertisement
Sepanjang tujuh laga tersebut, Setan Merah membukukan 15 gol dan hanya kebobolan dua kali. Catatan tersebut cukup impresif dibandingkan performa MU sebelumnya yang selalu naik turun.
Fernandes juga berperan signifikan melalui sumbangan gol dan assist. Dari tujuh pertandingan bersama MU, mantan pemain Sportling Lisbon tersebut mencetak tiga gol dan dua assist.
Selain gol dan assist, pengaruh positif apa lagi yang diberikan Bruno Fernandes untuk Manchester United? Berikut tiga di antaranya, seperti dilansir Sportkeeda.
1. Tendangan Jarak Jauh
Barisan gelandang Manchester United belakangan jarang membuktikan kepiwaian mencetak gol dari jarak jauh. Padahal pada masa kejayaannya, Setan Merah punya spesialis penendang jarak jauh, alias dari luar kotak penalti, satu di antaranya Paul Scholes.
Saat itu, ketika striker-striker MU menghadapi kebuntuan, Scholes kerap muncul sebagai penyelamat dengan gol-gol dari tendangan jarak jauh.
Meskipun terlalu awal membandingkan Fernandes dengan Paul Scholes, tapi bukti sudah menunjukkan pemain Portugal itu bertipe senang melepaskan tendangan jarak jauh.
Dalam empat laga terakhir (minus laga kontra Derby County), dia membukukan 16 tendangan, serta tujuh di antaranya mengarah ke sasaran.
Advertisement
2. Permainan Cepat
Biasanya setiap tim punya gaya bermain khusus yang tak banyak berubah siapa pun pelatihnya. Manchester United dulu dikenal sebagai tim yang cepat dalam melakukan serangan balik.
Saat era Sir Alex Ferguson, Setan Merah punya senjata serangan balik yang mengandalkan kecepatan dua pemain sayap, kemudian didukung oleh ketajaman penyerang tengah dalam menerima umpan silang. Taktik tersebut menjadi salah satu elemen kesuksesan MU di era Ferguson. Namun, belakangan ini gaya bermain tersebut seperti menghilang dari skuat Manchester United.
Gelandang-gelandang MU sebelum Bruno Fernandes tak bisa memainkan peranan dengan baik saat membangun serangan. Alhasil, ada gap antara lini tengah dan barisan serang.
Kedatangan Bruno Fernandes mengubah hal itu. Dia memiliki kepiawaian memotori permainan cepat. Mantan pemain Sporting Lisbon tersebut bisa membaca permainan dengan brilian dan melepas bola dalam hitungan waktu yang tepat.
3. Eksekusi Bola Mati
Ketika berbagai taktik tim buntu, gol dari eksekusi bola mati bisa memecah kebuntuan dan menjadi penyelamat bagi tim.
Faktor ini yang kurang terlihat di Manchester United dalam beberapa tahun terakhir. Setan Merah kerap kesulitan mencetak gol dari sepak pojok maupun tendangan bebas.
Jika ingin bersaing serius dalam pacuan gelar juara Premier League melawan Liverpool maupun Manchester City, MU harus mencari solusi dari masalah tersebut.
Bruno Fernandes menunjukkan punya potensi untuk menjadi andalan Manchester United dalam eksekusi bola-bola mati pada empat laga terakhir. Dia mengambil tendangan bebas saat melawan Wolverhampton Wanderers, meskipun meleset tipis dari sasaran. Tendangan Fernandes juga membentur tiang gawang saat menyambut bola dari sepak pojok kontra Chelsea.
Jika terus mengasah kemampuannya, Bruno Fernandes berpotensi menjadi andalan MU untuk urusan bola-bola mati.
Sumber: Sportkeeda
Disadur dari Bola.com (Yus Mei Sawitri/Yus Mei Sawitri, published 6/3/2020)
Advertisement