Liputan6.com, Jakarta - Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mulai merasakan dampak kesuksesan menjuarai All England 2020. Mereka naik satu tingkat ke posisi empat dunia BWF atau terbaik sepanjang karier.
Praveen/Melati menaklukkan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) 21-15, 17-21, 21-8 untuk memenangkan All England 2020, Minggu (15/3/2020) waktu setempat.
Kemenangan pada ajang super 1.000 tersebut membuat perolehan poin Praveen/Melati menjadi 80.247. Mereka menggeser ganda campuran nomor satu Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino (75.883).
Advertisement
Meski tertinggal jauh di belakang dua penghuni urutan teratas, Zheng Siwei/Huang Yaqiong (109.002) dan Wang Yilyu/Huang Dongping (99.312), Praveen/Melati kini mulai bisa bermimpi mengejar Puavaranukroh/Taerattanachai (85.683) yang menempati ranking tiga.
All England 2020 merupakan gelar ketiga Praveen/Melati sejak dipasangkan pada 2018. Sebelumnya mereka memenangkan Denmark Open dan French Open yang berstatus Super 750.
Wakil Indonesia Lain
Berbeda dengan Praveen/Melati, tiga wakil Indonesia lain mengalami penurunan peringkat BWF akibat kinerja buruk di All England 2020. Tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie sama-sama langsung tersisih di putaran pertama.
Akibatnya, Anthony melorot tiga posisi ke urutan enam. Sementara Jonatan membuntuti karena anjlok satu urutan.
Advertisement
Fajar / Rian Juga Anjlok
Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga melorot karena tergusur di babak kedua All England 2020. Keduanya kini menempati posisi enam, turun satu tingkat digusur sang juara Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.