Andai Serie A Bisa Dilanjutkan, Penonton Tetap Tak Bisa Hadir

Pierluigi Lopalco, ahli penyakit epidemi Italia pun menyarankan agar Serie A, jika digelar sesuai rencana, tetap melarang suporter hadir di stadion.

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 22 Mar 2020, 18:10 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2020, 18:10 WIB
Sepinya Duel Juventus vs Inter Milan di Tengah Ancaman Virus Corona
Suasana pertandingan Serie A antara Inter Milan dan Juventus di Allianz Stadium, Turin, Italia, Minggu (8/3/2020). Pertandingan yang dimenangkan Juventus 2-0 itu digelar tanpa penonton akibat kekhawatiran akan penyebaran virus corona (COVID-19). (Marco Alpozzi/LaPresse via AP)

Jakarta Ahli penyakit epidemi menyarankan agar Serie A tetap tak memperbolehkan penonton datang menyaksikan langsung sekali pun pandemi wabah virus corona sudah tak lagi membahayakan.

Serie A rencananya akan digulirkan kembali pada 2 Mei mendatang. Namun, mengingat Italia masih menjadi pandemik virus corona terbesar di Eropa, rencana itu tampaknya tak akan terwujud.

Dalam 24 jam terakhir hingga berita ini turun, berdasarkan keterangan Football Italia, sebanyak 793 orang meninggal akibat virus corona.

Pierluigi Lopalco, ahli penyakit epidemi Italia pun menyarankan agar Serie A, jika digelar sesuai rencana, tetap melarang suporter hadir di stadion.

"Kita harus tegas kepada orang-orang tanpa menakut-nakuti mereka. Jadi saran saya, pertandingan sepak bola dan olahraga apa pun tetap digelar tertutup. Setidaknya hingga bulan Oktober karena prediksi saya penyebaran wabah terhenti usai musim panas," katanya kepada La Republicca.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Video


Italia Pandemik Corona Terbesar Eropa

Gol Dybala dan Ronaldo Bawa Juventus Taklukkan Sampdoria
Penyerang Juventus, Paulo Dybala (kanan) berselebrasi dengan Cristiano Ronaldo usai mencetak gol ke gawang Sampdoria pada pertandingan lanjutan Liga Serie A Italia di stadion Luigi-Ferraris di Genoa (18/12/2019). Juventus menang tipis 2-1 atas Sampdoria. (AFP/Marco Bertorello)

Provinsi Lombardy menjadi area terparah dan disebut-sebut sebagai awal mula penyebaran virus corona di Italia. Jumlah kematian terus bertambah dan menyebabkan negara tersebut sebagai pandemik corona terbanyak di Eropa.

Virus ini menyerang tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan kondisi fisik. Buktinya, beberapa pesepak bola di Serie A yang bugar pun tetap terpapar corona covid-19.

Daniele Rugani, Paulo Dybala, dan Blaise Matuidi merupakan tiga di antara sekian pesepak bola yang terpapar corona. Paolo Maldini dan anaknya, Daniel Maldini juga positif.

Lebih dari 4.000 orang Italia meninggal. Sebanyak 16.000 lebih warganya berada di rumah sakit dan terus mendapatkan penanganan tim medis.

Sumber: Football Italia

Disadur dari Bola.com (penulis Gregah Nurikhsani, Published 22/3/2020)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya