Liputan6.com, Madrid - Mantan Gelandang Real Madrid, Ivan Campo mengkritik keras pemerintah Spanyol terkait pandemi virus corona covid-19. Campo menilai pemerintah Spanyol lambat.
"Setiap hari semakin buruk, karena mereka tidak solid dan kompeten," ujar Campo seperti dilansir Sportskeeda.
Baca Juga
Virus corona covid-19 telah menjadi pandemi dan menyebar ke seluruh dunia. Virus itu pertama kali ditemukan di Tiongkok, Desember tahun lalu.
Advertisement
Di Eropa, Italia menjadi negara terparah dengan jumlah korban jiwa mencapai 4.825 orang. Saat ini, menurut data New York Times, ada sekitar 59.138 kasus di sana.
Spanyol sendiri menempati urutan kedua di Eropa dengan 28.572 kasus. Dari jumlah itu, 1.720 orang meninggal dunia termasuk eks Presiden Real Madrid, Lorenzo Sanz.
Campo menilai, pemerintah Spanyol terus berbohong terkait pandemi virus corona. Menurut pria asal Meksiko itu, pemerintah Spanyol juga kurang komunikatif.
"Saya mendengar Perdana Menteri memperpanjang masa darurat karena virus corona hingga 15 hari sejak hari ini (Senin, red)" kata Campo.
"Tetapi apakah mereka membuat jumpa pers kemairn dan dapatkah mereka menyampaikannya kepada rakyat?" katanya lagi.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini
Ucapan Duka ke Sanz
Lebih lanjut, Campo juga mengirim ucapan duka kepada keluarga Sanz. Ia menilai, Sanz merupakan sosok Presiden yang peduli kepada para pemain.
"Terima kasih telah menjaga dan membantu saya seperti keluarga sendiri dalam masa sulit itu," kata Campo.
Campo bermain bagi Real Madrid pada 1998 hingga 2003. Sementara, Sanz menjadi Presiden pada 1995 hingga 2000.
Selama bermain baig Real Madrid, Campo mempersembahkan 1 trofi Liga Spanyol, 2 trofi Liga Champions, dan 1 trofi Interkontinental.
Advertisement
Pihak Klub Berduka
Wafatnya Sanz juga membuat pihak Real Madrid ikut belasungkawa. Presiden Florentino Perez menyebut akan ada penghormatan terakhir untuk Sanz.
"Saya mengirimkan cinta kepada mereka semua, dukungan, dan kekuatan pada saat yang sulit ini. Saya ingin mereka tahu bahwa Real Madrid dan pendukung ada di pihak mereka." kata Perez.