Liputan6.com, London- Ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach mengaku menjadwal ulang Olimpiade 2020 di Tokyo Jepang bak mengatur ulang permainan teka-teki. Dia mengatakan waktu penjadwalan ulang bisa saja tidak terjadi saat musim panas.
Seperti diketahui, Olimpiade 2020 di Tokyo Jepang diundur setahun. Keputusan mundur ini diambil setelah wabah virus corona terus membesar.
Bach mengaku banyak pertanyaan besar soal penjadwalan ulang soal Olimpiade 2020. Meski begitu, IOC disebutnya sudah memiliki beberapa opsi.
Advertisement
Pemunduran jadwal ini menjadi yang pertama kali dalam 124 tahun penyelenggaraan olimpiade Modern. IOC akan terus menanti perkembangan terbaru dari WHO untuk mengambil tindakan lanjut.
"Agar Olimpiade 2020 sukses, kami harus sepaham dan kompak. Untuk penundaan ini, kami tentu butuh komitmen dari rekan kami Jepang," ujar Bach seperti dikutip BBC.
Â
Bentuk Gugus Tugas
IOC sudah membentuk sebuah gugus tugas bernama "Here We Go" untuk menangani penjadwalan ulang Olimpiade 2020. Utamanya untuk mengurusi logistik Tokyo 2020.
"Ini sebuah pertanyaan yang menantang. Kami sepakat untuk menggelar ulang Olimpiade 2020 paling lambat di musim panas 2021, tak terbatas di bulan-bulan musim panas saja. Seluruh opsi tersedia," ujar Bach.
Dia mengaku keputusan untuk menunda Olimpiade 2020 sebagai sebuah keputusan yang berat. Dia juga tak bisa menjamin event nanti bisa berjalan sesuai dengan yang dijalankan semula.
Misalnya dengan nasib kampung atlet, yang setelah Olimpiade rencananya bakal dijual.
"Sejujurnya saya tak bisa menjawab itu. Ini yang harus kami pecahkan," ujarnya.
Â
Advertisement
Kompromi Sponsor
Â
Bach juga memastikan sponsor masih cukup kompromistis dengan adanya penjadwalan ulang. Mayoritas sponsor Olimpiade 2020 mengerti dengan situasi yang terjadi.
"Mereka mendukung penjadwalan ulang ini. Pastinya sponsor Olimpiade 2020 tak berubah meski digelar 2021 nanti," katanya.