Sisi Positif Penundaan Olimpiade 2020 bagi Atlet Indonesia

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach sepakat menunda Olimpiade Tokyo 2020 hingga maksimal musim panas 2021, Selasa (24/3/2020).

oleh Harley Ikhsan diperbarui 25 Mar 2020, 20:10 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2020, 20:10 WIB
Obor Asian Para Games
Presiden Komite Olimpiade Indonesia (NOC) Raja Sapta Oktohari mengambil sisi positif penundaan Tokyo 2020. (Liputan6.com/Herman Zakahria)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Komite Olimpiade Indonesia (NOC) Raja Sapta Oktohari mengambil sisi positif penundaan Tokyo 2020. Dia menyebut hal ini bisa memperpanjang waktu persiapan dan latihan atlet.

"Kita punya peluang untuk lebih bisa mempersiapkan diri sehingga hasilnya nanti bisa lebih maksimal dan sesuai harapan. Kami melihatnya secara positif, karena orang-orang olahraga harus berpikiran demikian," kata Okto.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach sepakat menunda Olimpiade Tokyo 2020 hingga maksimal musim panas 2021, Selasa (24/3/2020).

Pandemi virus Corona jadi alasan. Atlet tidak bisa berlatih maksimal menyambut event yang sedianya berlangsung 24 Juli hingga 9 Agustus mendatang.

Keputusan ini menandai kali pertama pagelaran ditunda sepanjang sejarah 124 tahun penyelenggaraan Olimpiade modern.

 

Berburu Kualifikasi

logo olimpiade
Logo Olimpiade. (AFP/Raphael Alves)

Dengan penundaan selama satu tahun, NOC juga melihat celah bagi atlet yang belum lolos kualifikasi agar bisa mengejar target lolos Olimpiade.

"Bagi atlet yang belum qualified siapa tahu dengan adanya penundaan ini peluangnya bisa kembali terbuka dan berkesempatan mengikuti proses kualifikasi. Jadi kami lihatnya lebih ke sisi baiknya," kata Okto dilansir Antara.

Minta Kejelasan

Kendati memiliki kelonggaran waktu untuk persiapan, NOC Indonesia masih belum mendapat kepastian kapan penyelenggaraan Olimpiade. Maka, NOC Indonesia akan berkomunikasi dengan IOC guna meminta kejelasan.

"Yang jelas ini konsekuensinya kan pasti ke anggaran, tapi untuk estimasi (penambahan) anggarannya kami belum tahu karena harus ada perencanaan lagi," pungkas Okto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya