Pandemi Corona Covid-19 Belum Mereda, Liga Thailand Ditunda Lagi Sampai Mei 2020

Bangkok - Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) melalui situs resminya mengonfirmasi keputusan untuk kembali menunda kompetisi Liga Thailand, mulai dari Thai League 1 sampai 4. Keputusan itu diambil karena situasi pandemi virus Corona Covid-19 yang belum juga mereda.

Ini menjadi kedua kalinya FAT menunda kompetisi Liga Thailand karena pandemi virus Corona. Sejatinya, kompetisi dijadwalkan kembali bergulir pada pertengahan April mendatang.

Namun, FAT akhirnya memutuskan untuk memperpanjang masa penundaan kompetisi sampai awal Mei 2020. Langkah ini disebut demi kepentingan besar dari seluruh pihak dan masyarakat Thailand.

"Asosiasi Sepak Bola Thailand mengumumkan untuk kembali menunda kompetisi Thai League 1-4 sampai 2 Mei 2020 untuk mencegah penyebaran corona COVID-19. Hal ini sudah sesuai dengan status Situasi Darurat yang dicanangkan Pemerintah," bunyi pernyataan tersebut.

"Dengan mempertimbangkan kesehatan para pemain, pelatih, ofisial, serta personel terkait, dan mengacu surat keputusan pemerintah, Asosiasi memutuskan menunda Liga Thailand kembali sampai 2-3 Mei mendatang," ujar pernyataan tersebut.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Penundaan kembali Liga Thailand tentu saja berdampak kepada durasi kompetisi. Meski begitu, FAT menilai untuk saat ini kesehatan seluruh pihak yang lebih utama ketimbang sepak bola.

"Dalam hal ini, Asosiasi Sepak Bola Thailand dan Thai League Company Limited telah memantau situasi dengan cermat. Memperhatikan kesehatan semua pihak yang terkait terlebih dahulu dan pada saat yang sama juga mempertimbangkan dampak klub, anggota, pendukung, dan masyarakat secara keseluruhan," tegas pernyataan tersebut.

Mengacu pada situs pantau Corona John Hopkins University & Medicine, Jumat (27/3/2020), virus Corona saat ini menjangkit di 176 negara dengan total kasus positif 542.417.

Adapun di Thailand telah terjadi 1.136 kasus dengan total kematian 97 kasus.