Pandemi Virus Corona Covid-19, MU Ogah Potong Gaji Pemain

MU kabarnya takkan mengambil opsi untuk memotong gaji pemain di tengah pandemi virus corona covid-19 yang melanda seluruh dunia.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 31 Mar 2020, 05:30 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2020, 05:30 WIB
Logo Ilustrasi MU
Suasana di luar kandang Manchester United (MU), Old Trafford. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Manchester - MU kabarnya takkan mengambil opsi untuk memotong gaji pemain di tengah pandemi virus corona covid-19 yang melanda seluruh dunia. Klub raksasa Inggris itu yakin pendapatannya bisa menutup kerugian hingga akhir musim nanti.

Hampir seluruh kompetisi sepak sepak bola terhenti karena adanya pandemi virus corona covid-19. Tak pelak pendapatan klub pun menjadi tersendat.

Bahkan beberapa klub harus memotong gaji pemainnya untuk menutupi kerugian. Seperti halnya yang dilakukan Barcelona, Atletico Madrid, dan Juventus.

Juventus bahkan memotong gaji pemain dan pelatihnya hingga empat bulan ke depan. Terlebih kompetisi belum jelas kapan akan dimulai lagi.

MU sendiri bukannya tanpa kerugian. Terbaru mereka mengembalikan uang tiket fans sebesar 245 ribu pound sterling atau Rp 4,9 miliar karena laga Liga Europa melawan Lask harus dimainkan tanpa penonton.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lebih Korbankan Fans

Kalahkan Manchester City di Etihad, MU Gagal ke Final Piala Liga Inggris
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer bertepuk tangan ke arah fans usai pertandingan semifinal Piala Liga Inggris di stadion Etihad, Manchester, Rabu (29/1/2020). MU menang 1-0 atas City namun gagal ke final karena skor agregat 3-2. (AP Photo/Dave Thompson)

Meski demikian MU kabarnya tak mau mengorbankan pemainnya untuk situasi ini. Bahkan mereka siap merugi hingga satu juta pound sterling jika nantinya Liga Inggris dilanjutkan tanpa penonton.

Manajemen MU lebih memilih mengganti tiket penonton dengan harga yang rendah ketimbang memotong anggaran gaji pemain.

Hal ini tak lepas dari pendapatan MU yang sangat besar terutama dari segi sponsor dan merchandise yang dijual ke seluruh dunia.


Klasemen Liga Inggris

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya