Liputan6.com, Roma - Sudah lebih dari sebulan gelaran MotoGP 2020 molor akibat pandemi virus corona covid-19. Kini, seri pembuka MotoGP 2020 diharapkan bisa berlangsung di Sirkuit Assen, Belanda, 28 Juni mendatang.
Dorna Sport Sl, selaku operator MotoGP, tak mau balapan pembuka itu menjadi batal.
Alhasil, Dorna pun merancang sebuah rencana untuk menggelar MotoGP tanpa penonton selama pandemi virus corona covid-19. Pihak Dorna telah mengirimkan surat elektronik ke masing-masing tim untuk meminta daftar minimal kru yang akan berada di paddock pada awal pekan ini.
Advertisement
Permintaan data minimal kru ini dilakukan Dorna agar mendapat persetujuan pemerintah tempat balapan MotoGP berlangsung. Dorna memerlukan angkat yang tepat dan dari mana kru tersebut bepergian.
"Kami sedang mempersiapkan protokol bersama dengan otoritas terkait, misalnya Dewan Olahraga di Spanyol dan Komite Olimpiade Italia (untuk menggelar MotoGP 2020)," ujar Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna, mengutip dari Crash.
Tes Virus Corona
Nantinya, Ezpeleta mengatakan, sebelum MotoGP 2020 digelar, semua kru yang terlibat bakal dilakukan tes virus corona covid-19 terlebih dahulu. Dorna ingin semuanya aman dari wabah yang pertama kali muncul di Wuhan, China, Desember 2019.
"Kami juga mempersiapkan alat uji virus corona. Sepuluh ribu alat tes disiapkan dan semua akan diperiksa secara khusus sebelum dan setelah balapan setiap harinya. Dengan skenario ini, akan ada balapan tanpa penonton dengan personel seminimal mungkin," katanya.
Ezpeleta mengungkapkan dari balasan surat elektronik masing-masing tim, maka tim pabrikan perlu minimal 40 kru dan tim satelit butuh 25 kru.
Advertisement
Tamu Undangan
Selain itu, Dorna akan menyiapkan alat tes virus corona covid-19 untuk tamu undangan. Nantinya tamu undangan, perwakilan sponsor, dan media juga dilarang masuk sirkuit. Kru televisi yang bertugas untuk siaran langsung juga hanya dibatasi untuk satu orang. Selebihnya kru televisi akan bekerja dari studio.
"Pada 27 April kami akan berbicara dengan Pemerintah Jerman dan Belanda [Sirkuit Assen] untuk melihat skenario balapan pada akhir Juni. Skenario paling optimistis adalah balapan dimulai di Jerman, yang saya pribadi lihat itu sulit tetapi kita harus menunggu," ucap Ezpeleta mengakhiri.