Jakarta - Kepergian Didi Kempot menciptakan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Dia meninggalkan warisan berupa karya yang tidak lekang dimakan usia.Â
Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020) di Solo. Satu di antara karya Didi Kempot yang fenomenal ialah Stasiun Balapan. Bola.com punya kenangan manis di stasiun utama Kota Solo ini, ketika meliput uji coba Timnas Indonesia versus Malaysia, di Stadion Manahan, Solo, Selasa (6/9/2016).
Selepas uji coba, Bola.com mengikuti perjalanan winger tim Garuda Andik Vermansah. Andik saat itu akan pulang ke Selangor, Malaysia, via Yogyakarta.
Advertisement
Andik sangat antusias pada kesempatan tersebut. Ia ikut mempersembahkan kemenangan pada laga comeback Timnas Indonesia setelah terkena sanksi FIFA hampir setahun lebih. Andik lalu mengajak keluarga tercinta piknik di Kota Yogyakarta.
Dengan menaiki Kereta Api Prambanan Express (Prameks) yang jadi andalan untuk menempuh perjalanan Yogya-Solo dan sebaliknya, Andik memboyong ibunda, adik, dan beberapa temannya, menuju Kota Gudeg.Â
Sejak berada di Stasiun Balapan, Solo, Andik sudah jadi buruan penggemar yang kebetulan berpapasan dengannya. Ia diajak foto oleh petugas loket tiket hingga polisi khusus kereta api yang sedang bertugas dalam perjalanan menuju Yogyakarta. Semua permintaan itu, termasuk tanda tangan, dilayani Andik dengan ramah.
"Saya baru pertama kali ini naik Prameks. Saya ingin segera tiba di Yogya, meski panas, tapi seru," komentar Andik kepada Bola.com yang mengikuti perjalanannya.
Bersama orang-orang terdekatnya, Andik liburan singkat di Yogya. Pada Kamis (8/9/2016) malam, mengikuti sesi latihan dengan Selangor FAÂ yang bersiap kembali tampil di Malaysia Super League kontra Pahang FA, Sabtu (10/9/2016).
Comeback Epik
Timnas Indonesia mengawali kiprah perdana di pentas internasional pasca sanksi FIFA dengan sempurna. Tim Merah Putih mengalahkan Malaysia 3-0 dalam laga uji coba di Stadion Manahan, Solo, Selasa (6/9/2016).
Timnas Indonesia meraih kemenangan telak berkat dua gol yang dicetak kapten tim, Boaz Solossa pada menit ke-7 dan 22' serta satu gol dari kaki, Irfan Bachdim pada menit ke-11.
Dalam laga ini, pelatih Alfred Riedl memainkan hampir seluruh pemain yang ia panggil. Praktis, hanya lima pemain, yakni Teguh Amiruddin, Dian Agus Prasetyo, Hansamu Yama Pranata, Adam Alis, dan Septian David Maulana yang tidak diturunkan Alfred Riedl.
Hasil positif yang diraih Boaz dan kawan-kawan juga menjadi bukti keputusan Alfred Riedl memanggil banyak muka baru ke Timnas Indonesia tidak salah.
Meski baru awal, para pemain tersebut terbukti mampu mengemban tanggung jawab yang diberikan sekaligus mempersembahkan kemenangan perdana untuk Timnas Indonesia pasca lepas dari sanksi FIFA pada 13 Mei.
Advertisement
Runner-up Piala AFF 2016
Timnas Indonesia akhirnya berhasil melalui perjalanan berat di babak penyisihan grup A yang dihuni Thailand, Singapura, dan Filipina. Tim Garuda mencapai laga empat besar setelah jadi runner-up Grup A dengan poin enam. Juara grup diduduki Thailand yang menyapu bersih tiga kemenangan.
Pada semifinal, Timnas Indonesia bersua Vietnam yang jadi juara Grup B. Indonesia memastikan diri ke final Piala AFF 2016 setelah menyingkirkan Vietnam dengan keunggulan agegat gol. Sementara, Thailand menggulung Myanmar dengan agregat gol 6-0.
Sayangnya, Indonesia lagi-lagi harus puas dengan status nomor kedua. Thailand, yang menjadi lawan di final, masih terlalu tangguh bagi Andik dan kawan-kawan.Â
Pada leg pertama di Stadion Pakansari, Indonesia menang 2-1. Pada leg kedua di Stadion Rajamangala, giliran Thailand menang 2-0. Thailand pun mengangkat trofi kelima mereka pada ajang itu.
Â
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Wiwig Prayugi/Editor: Wiwig Prayugi, published 6/5/2020)