MU Ingin Jadi Penantang Gelar, Solskjaer Harus Hentikan Kebocoran Skuatnya

Solskjaer mengaku tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya setelah MU gagal menang atas Leicester City di pertandingan Liga Inggris.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 28 Des 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2020, 14:00 WIB
Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer
Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer duduk di bangku cadangan selama pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Leicester City dan Manchester United di Stadion King Power di Leicester, Inggris, Sabtu, 26 Desember 2020. (Michael Regan / Pool via

Liputan6.com, Jakarta Manchester United atau MU gagal meraih kemenangan di King Power Stadium, kandang Leicester City. Tim berjuluk Setan Merah harus puas bermain imbang 2-2 pada lanjutan Liga Inggris edisi Boxing Day, Sabtu malam (26/12/2020).

MU mencetak dua gol terlebih dahulu melalui Marcus Rashford dan Bruno Fernades. Namun, gol menit akhir Jamie Vardy membuyarkan kemenangan MU setelah sebelumnya Leicester City menyeimbangkan kedudukan melalui Harvey Barnes.

Usai pertandingan, manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, menyebut kurangnya keunggulan klinis timnya atas Leicester City sebagai alasan potensial untuk hasil imbang tersebut.

Tapi, sebenarnya MU masih memiliki beberapa masalah di sisi lain yang perlu dipecahkan. Marcus Rashford, misalnya. Dia membuat para penggemar frustrasi dengan penampilannya meskipun mencetak gol pembuka karena dia bersalah setelah kehilangan setidaknya dua peluang bagus lainnya.

Jika pemain muda Inggris itu menyelesaikan semua peluangnya dengan baik, maka MU akan melewati Leicester dan dia akan membuat hat-tricknya.

Simak Video Menarik Berikut Ini

Pertahanan

Leicester vs MU
Selebrasi pemain MU Bruno Fernandes saat menjebol gawang Leicester di laga Liga Inggris Boxing Day (AFP)

Namun, sebagian besar pendukung lebih peduli dengan kelemahan pertahanan mereka karena gol The Foxes tidak terlalu brilian dan bisa dihindari.

Hasil imbang 2-2 adalah hasil yang diterima banyak orang tetapi tidak senang dengan konteks permainan dan bagaimana Setan Merah seharusnya bisa menang.

Kebobolan

Gol Cavani dan Martial Antar Manchester United ke Semifinal Piala Liga Inggris
Gelandang Manchester United, Paul Pogba menggiring bola dari kawalan pemain Everton, Gylfi Sigurdsson babak perempat final di Goodison Park, Kamis (24/12/2020). MU tampil dominan di babak pertama. Namun tak ada gol yang tercipta selama 45 menit pertama. (AP Photo/Nick Potts,Pool)

Tidak hanya statistik di atas memberikan perhatian yang baik, tapi Manchester United juga kebobolan 23 gol dalam 14 pertandingan di liga yang tentunya bukan bentuk tantangan gelar yang berkelanjutan.

Sebagai perbandingan, Tottenham Hotspur asuhan Jose Mourinho hanya kebobolan 14 gol dan mengingat bagaimana Solskjaer membuat para pemainnya mencetak gol terbanyak kedua di liga, jelas pertahananlah masalahnya.

Kecewa

Ole Gunnar Solskjaer - Manchester United (MU)
Manajer Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer memberikan instruksi dalam laga kontra Leeds United pada pekan ke-14 Liga Inggris di Old Trafford, Senin (21/11/2020) dini hari WIB. (Nick Potts/Pool via AP)

Solskjaer mengaku tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Itu setelah MU gagal menang atas Leicester dan bermain imbang 2-2.

"Kecewa kami tidak menang. Banyak kesempatan emas dan kami bisa saja menuntaskannya. Tetapi mereka tim yang berbahaya," kata Solskjaer seperti dilansir Express.

Bisa Dicegah

Lebih lanjut, Solskjaer pun mengkritisi permainan barisan belakangnya. Menurut manajer asal Norwegia itu, gol Leicester seharusnya tidak terjadi.

"Kedua gol itu seharusnya dicegah lebih cepat," kata Solskjaer.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya