Melihat Aksi Perdana Wakil Indonesia Paulina di One Championship The Apprentice

Paulina Purnomowati sudah mendapat tantangan berat bersama peserta lain One Championship The Apprentice.

oleh Thomas diperbarui 19 Mar 2021, 22:54 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2021, 22:30 WIB
Paulina Purnomowati
Paulina Purnomowati peserta dari Indonesia di ajang The Apprentice: ONE Championship Edition.

Liputan6.com, Jakarta- Penggemar One Championship akhirnya bisa menyaksikan reality show The Apprentice: ONE Championship Edition. Episode perdana tayang 18 Maret 2021. Satu-satunya wakil Indonesia Paulina Purnomowati sudah langsung mendapat ujian berat.

Pada episode perdana ini, Chairman dan CEO ONE Championship Chatri Sityodtong sudah langsung tampil di layar untuk pertama kalinya. Para kandidat terpesona melihat wirausahawan jutaan dolar dan orang dibalik organisasi seni bela diri terbesar di dunia. Sityodtong menjelaskan sejak awal bahwa kompetisi ini akan menjadi yang terberat dalam sejarah program franchise reality show "Apprentice".

Bergabung bersama Sityodtong sebagai penasihat yaitu Niharika Singh, Senior Vice President of Corporate Development and Strategy ONE, serta Task Captain Dom Lau, pembawa acara setiap laga ONE Championship. Singh dan Lau berperan sebagai pelengkap sempurna bagi kehadiran Sityodtong yang berwibawa dan kuat.

The Apprentice: ONE Championship Edition diikuti 16 peserta termasuk Paulina. ,” 16 kandidat ini akan bersaing untuk tawaran pekerjaan senilai US$250.000 selama satu tahun, untuk bekerja dibawah Sityodtong sebagai anak didiknya. Acara ini rencananya tayang 13 episode.

Selain Paulina, peserta lainnya adalah Alvin Ang, Clinton Tudor, Eugene Chung, Irina Chadsey, Jessica Ramella, Joy Koh, Kexin Ye, Lara Pearl Alvarez, Louie Sangalang, Monica Millington, Nazee Sajedi, Niraj Puran Rao, Roman Wilson, Sho Takei, dan Teirra Kamolvattanavith.

Saksikan Video Menarik Ini

Tantangan

The Apprentice: ONE Championship Edition
Episode Perdana The Apprentice: ONE Championship Edition. Wakil Indonesia Paulina Purnomowati (duduk kedua dari kanan/ist)

Salah satu perbedaan paling mencolok dari format asli "Apprentice" adalah pengenalan acara terhadap tantangan fisik, yang dijelaskan Sityodtong dalam beberapa menit pertama episode yang dirancang untuk mendorong kandidat melampaui batas mereka dari fisik, mental, emosional, dan perspektif spiritual.

Tak lama setelah segmen pembukaan, penonton dibawa menuju lokasi bernama 24 Owls, yang terletak di Pembangkit Listrik Pasir Panjang yang bersejarah, dimana mereka bertemu dengan Lau. Tempat tersebut berfungsi sebagai lokasi untuk tantangan fisik pertama - perlombaan estafet klasik yang terdiri dari serangkaian rintangan.

Kandidat telah dikelompokkan sebelumnya menjadi dua tim oleh Sityodtong sendiri, dengan tujuan untuk menyeimbangkan kepribadian, kekuatan dan kelemahan. Roman, Paulina, Niraj, Alvin, Joy, Eugene, Lara, dan Nazee merupakan tim biru, yang kemudian dikenal sebagai Tim Conquest. Sementara Clinton, Kexin, Jessica, Teirra, Irina, Sho, Monica, dan Louie menjadi bagian dari tim merah, yang kemudian dikenal sebagai Tim Valor.

Fisik

Tantangan fisik akan memainkan peran yang semakin besar dalam kompetisi seiring berjalannya musim, dengan masing-masing tim mengambil tugas sambil memanfaatkan kecepatan, kekuatan, kelincahan, daya tahan, dan sedikit permainan. Tantangan-tantangan ini akan membuktikan betapa kejamnya “The Apprentice: ONE Championship Edition” sebenarnya.

Louie sukses menombak target akhir, memenangkan tantangan untuk Tim Valor. Dari sana, fokus pun beralih ke agenda utama acara.

Tantangan bisnis tetap menjadi fokus utama "The Apprentice". Disinilah para kandidat membuktikan diri mereka layak untuk maju melalui kompetisi setiap minggu dan menghindari eliminasi.

Untuk tantangan bisnis pertama dari seri ini, kedua tim diberi waktu satu setengah hari kerja untuk membuat perlengkapan paket penting “ONE at Home”, yang menampilkan satu paket merchandise ONE Championship untuk para penggemar yang tidak dapat menyaksikan laga secara langsung.

Tak Ada Eliminasi

Tugas tersebut melibatkan pembuatan prototipe produk, yang mencakup nama, kemasan, dan rencana pemasaran yang akan diajukan ke Sityodtong dan Singh. Setiap tim dengan suara bulat memilih Manajer Proyek yang akan memimpin strategi dan implementasi. Nazee dari Tim Conquest dan Clinton dari Tim Valor dipilih untuk memimpin tim masing-masing untuk tantangan ini.

Dengan gaya "Apprentice" yang sebenarnya, penonton dapat menyaksikan cara kerja inti dari rencana bisnis yang digabungkan lengkap dengan pelaksanaan teknis dan drama yang tinggi. Kepribadian yang berbeda dan saran yang bertentangan mendominasi ruangan karena masing-masing tim bergegas untuk menyusun produk akhirnya masing-masing.

Pada akhirnya, Tim Valor membawa pulang kemenangan dengan persembahan yang lebih unggul. Jessica diidentifikasi oleh timnya sebagai "Manajer Proyek" yang sebenarnya, sementara Clinton meraba-raba dibawah tekanan. Dengan Tim Conquest yang kalah dalam tantangan, Nazee, Alvin, dan Lara dikirim ke chopping block, dimana mereka disidang oleh Sityodtong pada penampilan mereka.

Sityodtong kemudian mengungkapkan bahwa ini adalah tantangan non-eliminasi, dan tidak ada kandidat yang akan dipulangkan dari kedua tim.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya