Liputan6.com, Jakarta Manajer Manchester United atau MU, Ole Gunnar Solskjaer, telah memastikan bahwa klubnya tetap akan mencari striker baru musim panas ini. Ini dikatakan Solskjaer setelah muncul kekhawatiran menyusul kontrak baru Edinson Cavani di klub Liga Inggris tersebut.
Situasi itu telah meningkatkan kekhawatiran bahwa MU bisa tersingkir dari perburuan beberapa penembak jitu. Selanjutnya, rencana transfer mereka juga akan berubah.
Baca Juga
Mantan bintang Setan Merah Roy Keane dan Rio Ferdinand sama-sama menyatakan keprihatinan mereka bahwa perpanjangan pemain Uruguay itu dapat membuat pemain seperti Erling Haaland dan Harry Kane pindah ke tempat lain.
Advertisement
Tapi, berbicara setelah gol ke-16 Cavani musim ini, bos United menolak untuk mengesampingkan bala bantuan lebih lanjut di lini depannya.
"Kami ingin memperkuat skuat, tentu saja, kata Solskjaer." Ada banyak, banyak, banyak hal yang harus Anda pertimbangkan saat menyusun skuat."
Simak Video Menarik Berikut Ini
Masuk Radar
"Saya tidak mengatakan bahwa jika Eddie [Cavani] bertahan, itu berarti orang lain di posisi depan tidak akan masuk," kata Solskjaer
Dan sementara Kane dan Haaland terus dihubungkan dengan MU, laporan di Telegraph sekarang menunjukkan bahwa Danny Ings mungkin ada di radar.
Advertisement
Target Lain
Striker Southampton itu sudah mengoleksi 13 gol musim ini, setelah menembus batas 20 gol pada 2019/20. Namun, bos Saints Ralph Hasenhuttl tetap berharap Ings akan tetap tingggal di klub, tetapi dengan hanya tersisa 12 bulan dalam kontraknya saat ini, mereka mungkin dipaksa untuk menguangkan.
Tak perlu dikatakan bahwa merekrut Ings akan jauh lebih murah ketimbang para pemain di pasar teratas, sehingga memungkinkan United tetap fleksibel untuk menandatangani target lain.
Jumlah Besar
Salah satu yang tetap jadi incaran adaah Jadon Sancho. Solskjaer sudah menghabiskan sebagian besar musim panas 2020 mengejar pemain internasional Inggris itu.
Terkait dengan Sancho, Dortmund masih menginginkan uang dalam jumlah besar, tetapi bisa diturunkan menjadi sekitar 80 juta pounds, gara-gara dampak pandemi virus corona.
Advertisement