Liputan6.com, Tangerang - Ibunda Markis Kido, Zul Asteria, tampak tegar atas meninggalnya putra pertamanya itu. Seperti diberitakan sebelumnya, legenda bulu tangkis Indonesia tersebut meninggal dunia pada Senin (14/6/202) malam WIB.
Markis Kido meninggal dunia akibat serangan jantung saat bermain bulu tangkis di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang. Dia tiba-tiba terjatuh dan mulai tidak sadar dan mengorok.
Peraih medali emas ganda putra Olimpiade Beijing 2008 bersama Hendra Setiawan itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Omni. Namun, nyawa Markis Kido tidak tertolong.
Advertisement
"Dia sepertinya memang maunya (hidup dan matinya) di lapangan kali ya. Tadi saya berdoa semoga masih bisa selamat," kata Zul dalam rilis PBSI yang diterima Liputan6.com.
"Saya kira tadi hanya stroke, karena dia kan punya darah tinggi terus mungkin jatuh dan pembuluh darahnya pecah. Saya berdoanya begitu, tapi ternyata mas Kido diambil," lanjutnya.
Â
Saksikan Video Markis Kido di Bawah Ini
Rumah duka
Markis Kido meninggalkan seorang istri, Richasari Pawestri dan dua putri. Jenazah disemayamkan di rumah duka Jalan Gemak B149, RT.003/RW.009, Jaka Setia, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Sementara itu, pemakaman masih menunggu kedatangan sang istri dari Solo.
Â
Advertisement
Juara dunia dan Olimpiade
Saat masih bermain dan berpasangan dengan Hendra Setiawan di ganda putra, Marcus Kido mencetak sejumlah gemilang. Pasangan ini pernah menjadi juara dunia pada 2007.
Selain itu, Markis Kido dan Hendra Setiawan juga meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008. Saat itu, mereka mengalahkan Cai Yun/Fu Haifeng dari China di final melalui pertandingan tiga set yang sengit dengan skor 12-21, 21-11, dan 21-16.
Markis Kido dan Hendra Setiawan juga merebut medali emas Asian Games 2010 di Guangzhou.