Pesan Dua Wasit Kebanggaan Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 pada Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76

Dua wasit kebanggaan Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 menyampaikan pesan kepada seluruh wasit yang ingin tampil di kancah internasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Agu 2021, 16:44 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2021, 16:30 WIB
Kisah Qomarul Lailah, Guru Bahasa Inggris yang Jadi Wasit Olimpiade Tokyo 2020
Selain Wahyana, Qomarul Lailiah juga menjadi wasit Olimpiade Tokyo 2020. Simak kisahnya. (doc.Qomarul Lailiah).

Liputan6.com, Jakarta Wahyana dan Qomarul Lailah, wasit cabang olahraga bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020, menyampaikan pesan untuk para wasit Indonesia di hari kemerdekaan Indonesia ke-76.

Nama Wahyana dan Qomarul Lailah atau Lia muncul setelah tim bulu tangkis ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Keduanya bercerita pengalaman menjadi wasit di Olimpiade Tokyo 2020 dalam wawancara spesial di Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia bertajuk "Mengharumkan Bangsa di Kancah Dunia" yang ditayangkan live streaming di Liputan6.com dan Vidio, Selasa (17/8/2021)

Dalam kesempatan itu, Wahyana dan Lia menyampaikan pesan kepada seluruh wasit dan calon wasit di Indonesia, terutama dalam cabang olahraga bulu tangkis, untuk bisa berkembang serta mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.


Siap Jadi Volunteer

6 Fakta Wahyana, Guru SMP dari Gunungkidul Jadi Wasit Badminton Olimpiade Tokyo
Wahyana, wasit dari Indonesia yang pimpin final tunggal putri Olimpiade Tokyo. (Twitter/@swaragamafm)

Wahyana yang juga seorang guru olahraga SMPN 4 Patuk berharap, siapa pun yang terjun menjadi wasit di bulu tangkis, jangan berharap mendapatkan uang di dalamnya.

“Kita harus siap jadi volunteer. Jangan pernah berharap mencari uang di bulu tangkis," katanya.

“Giat belajar, selalu berlatih dalam semua tingkat hingga nasional, ikuti segala tahapan ujian, kuasai bahasa Inggris, tanamkan jiwa sportivitas, dan yang terakhir tetap rendah hati,” kata Wahyana.


Semangat Pantang Menyerah

Kisah Qomarul Lailah, Guru Bahasa Inggris yang Jadi Wasit Olimpiade Tokyo 2020
Selain Wahyana, Qomarul Lailiah juga menjadi wasit Olimpiade Tokyo 2020. Simak kisahnya. (doc.Qomarul Lailiah).

Wasit putri Qamarul Lailah menambahkan pentingnya semangat dalam setiap perjuangan yang dilakukan.

“Saya kira, kuncinya semangat pantang menyerah," kata dia.

“Apa pun tantangannya, kalau kita konsisten dan terus belajar, saya yakin apa pun itu bisa. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini,” ucap Lia, panggilan akrab Qomarul Lailah.


Perjalanan di Olimpiade Tokyo 2020

Ilustrasi logo Olimpiade
Ilustrasi logo Olimpiade. (Photo by Kyle Dias on Unsplash)

Saat ini di Indonesia yang memiliki sertifikasi BWF hanya Lia dan Wahyana. Oleh karena itu, keduanya ditugaskan menjadi wasit di Olimpiade tahun ini.

Dalam daftar wasit dunia (BWF) ada empat nama asal Indonesia. Wahyana memegang kualifikasi tertinggi (wasit tersertifikasi) dengan lisensi yang berlaku hingga 2022.

Lia menjadi salah satu dari enam wasit perempuan di dunia yang terpilih memimpin pertandingan Badminton Olimpiade Tokyo 2020. Sementara, lima wasit lainnya berasal dari Malaysia, Filipina, China, New Zealand, dan Estonia.

 

Penulis: Ali Muhammad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya