Liputan6.com, Jakarta Bintang Chelsea, Hakim Ziyech telah mengambil keputusan bulat untuk tidak kembali lagi ke Timnas Maroko. Perselisihan Ziyech dengan pelatih kepala, Vahid Halilhodzic, menjadi pemicunya.Â
Hakim Ziyech cekcok dengan Halilhodzic jelang Piala Afrika 2022 lalu. Buntutnya, Halilhodzic kemudian mendepak Ziyech dari timnas Maroko dan menyatakan tidak akan menerima kehadirannya lagi.
Menyusul kejadian ini, Ziyech pun menyampaikan sikapnya. "Saya memahami mereka, tapi saya tidak akan kembali ke timnas Maroko dan ini adalah keputusan final saya," ujarnya kepada ADSportsTV.
Advertisement
"Sudah jelas bagi saya mengenai apa yang terjadi di sana dan saya sedang fokus terhadap pekerjaan saya, dan saat ini adalah klub saya. Pada akhirnya, itu adalah keputusannya dan anda harus menghormatinya. Segala kebohongan yang menyertainya bagiku sudah jelas dan saya tidak akan kembali ke timnas. Saya paham dan merasa sedih kepada fans, tapi beginilah situasinya," katanya.
Terakhir kali Ziyech bermain untuk Maroco pada Juni lalu dalam laga persahabatan melawan Burkina Faso. Duel ini sekaligus menjadi titik awal perseteruan Ziyech dengan pelatih timnas, Halilhodzic.Â
Â
Awal Mula Cekcok
Setelah pertandingan persahabatan Burkina Faso, Halilhodzic menuduh Ziyech 'datang terlambat' dan menolak menjalankan tugasnya. Dan pekan lalu, Halilhodzic mempertegas penilaiannya dan menyebut perilaku Ziyech di tim nasional "tidak sesuai dengan pilihan".
Â
Advertisement
Pensiun Dini
Sementar itu, Ziyech selama ini telah mencatatkan 40 caps bersama timnas Maroko dan mencetak 17 gol. Sementara pada musim ini, dia sudah tampil 25 kali bersama Chelsea dan mencetak 6 gol.Â
Keputusan Ziyech meninggalkan timnas Maroko terbilang mengejutkan. Pasalnya, mantan pemain Ajax Amsterdam itu baru berusia 28 tahun dan masih produktif dalam mencetak gol.Â
Â