Buntut Serangan ke Ukraina, Empat Badan Tinju Dunia Kompak Jatuhkan Sanksi kepada Rusia

Aksi invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina telah memicu aksi solidaritas dari otoritas olahraga, termasuk tinju profesional.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 01 Mar 2022, 13:55 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2022, 13:55 WIB
Eksodus Penduduk Ukraina
Seorang wanita berjalan dengan anjingnya setelah melintasi perbatasan dari Ukraina di perbatasan Rumania-Ukraina, di Siret, Rumania (25/2/2022). Ribuan orang Ukraina melarikan diri dari perang dengan melintasi perbatasan mereka ke barat untuk mencari keselamatan. (AP Photo/Alexandru Dobre)

Liputan6.com, Jakarta Empat badan tinju profesional paling berpengaruh di dunia telah menjatuhkan sanski terhadap Rusia atas aksi invasi nyang dilakukan negara tersebut kepada Ukraina. WBA, WBO, WBC, dan IBO sama-sama menolak mengeluarkan izin pertandingan bagi duel yang berlangsung di negara tersebut. 

Rusia seperti diketahui tengah berperang melawan Ukraina. Serangan yang berlangsung sejak Kamis pekan lalu tersebut, telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan fasilitas penting di sejumlah kota. Ratusan ribu penduduk Ukraina dan pendatang terpaksa mengungsi demi keselamatan mereka. 

Perang yang dikobarkan oleh Rusia memicu kecaman dari banyak pihak, termasuk olahragawan. Tidak hanya lewat seruan melalui pesan lewat spanduk jelang duel Barcelona Vs Napoli di babak play off 16 besar Europa League 2021/22 saja. FIFA dan UEFA juga ikut bereaksi keras atas invasi Rusia. 

Otoritas sepak bola dunia dan Eropa itu telah melarang seluruh tim asal Rusia dan tim nasionalnya bertanding di pentas internasional. "Sepak bola benar-benar bersatu di sini dan bersolidaritas kepada orang-orang yang terdampak di Ukraina," tulis pernyataan resmi bersama FIFA dan UEFA.

Klub-klub asal Rusia seperti Spartak Moskow juga telah didiskualifikasi dari Liga Europa. Sementara, timnas Rusia tak akan memainkan laga play-off Piala Dunia mereka. Sementara di Liga Inggris, pemilik Chelsea, Roman Abramovich juga telah menyerahkan pengelolaan klub kepada orang kepercayaannya. Taipan asal Rusia itu juga tengah menjadi incaran pemerintah Inggris akibat perang Rusia-Ukraina. 

 

Kompak Jatuhkan Sanksi

Sergey Kovalev Robohkan Anthony Yarde di Ronde 11
Petinju Rusia Sergey Kovalev (kiri) bertarung melawan petinju Inggris Anthony Yarde (kanan) selama pertarungan gelar juara kelas berat ringan WBO di Chelyabinsk, Rusia, Sabtu (24/8/2019). Kovalev merobohkan Yarde lewat KO di ronde 11. (AP Photo/Anton Basanayev)

Langkah yang sama juga diikuti oleh keempat badan tinju legendaris dunia, WBC, WBA, WBO, dan IBF. Seperti dikutip dari fightnews, keempat organisasi ini kompak memberikan izin bertanding di Rusia.

"Seperti keinginan dunia untuk perdamaian, organisasi kami memutuskan untuk tidak memberikan izin pertandingan bagi kejuaraan tinju di Rusia. sama seperti perang ini telah menghentikan kegiatan tinju di Ukraina, organisasi kami tidak akan merestui pertarungan apapun yang digelar di Rusia sampai penilaian mengenai situasi ini dilakukan lebih lanjut," bunyi pernyataan keempat badan tinju itu.

Pernyataan bersama itu ditandatangani keempat pimpinan organisasi, yakni Daryl Peoples (Presiden IBF), Mauricio Sulaiman (WBC), Fransisco Valcarcel (WBO), dan Gilberto J Mendoza (WBA).

Saat ini, setidaknya ada dua partai besar yang seharusnya berlangsung di Rusia. Pertama adalah pertarungan Dmitry Bivol Vs Umar Salamov di Yekaterinburg, Rusia, Desember 2022. Sedangkan satu laga lainnya rencananya akan mempertemukan Bivol dengan Canelo Alvares, 7 Mei 2022.

 

Tidak Hanya Rusia

Sergey Kovalev Robohkan Anthony Yarde di Ronde 11
Petinju Rusia Sergey Kovalev (kanan) memukul petinju Inggris Anthony Yarde selama pertarungan gelar juara kelas berat ringan WBO di Chelyabinsk, Rusia, Sabtu (24/8/2019). Kovalev mempertahankan gelar juara kelas berat ringan WBO setelah merobohkan Yarde. (AP Photo/Anton Basanayev)

WBA, WBO, WBC, dan IBF selama ini dikenal sebagai badan tinju yang selama ini selalu bersaing dalam mendominasi tinju profesional dunia. Namun kali ini, organisasi tersebut memilih satu suara untuk menolak perang. WBA sebagai organisasi tinju tertua di dunia dalam rilis terbarunya juga menambahkan sanksi tambahan lainnya untuk mendesak Rusia agar segera menghentikan invasinya. 

Sanski WBA yang terdiri dari 9 poin itu tidak hanya berlaku kepada Rusia saja, tapi juga Belarusia yang menjadi sekutunya. Apa saja? Selengkapnya bisa Anda saksikan di halaman selanjutnya. 

 

 

9 Poin WBA

1. WBA akan mengeluarkan petinju Rusia dan Belarusia dari daftar peringkat berikutnya. Tindakan tersebut bersifat sementara dan akan ditinjau dari bulan ke bulan. Juara dunia atau regional saat ini akan mempertahankan status mereka, dan ini juga akan ditinjau oleh Komite masing-masing.

2. Menegaskan kembali non-izin pertarungan dunia dan/atau regional di Rusia.

3. Ofisial Rusia dan Belarusia juga akan dilarang berpartisipasi dalam pertarungan kejuaraan dunia dan/atau regional, menurut resolusi dari Komite Eksekutif WBA.

4. Petinju Rusia tidak akan diizinkan memasuki ring dengan bendera mereka, lagu kebangsaan mereka tidak akan dimainkan dan negara tidak akan disebutkan namanya.

5. Promotor atau tim petinju Rusia yang melanggar ketentuan ini dapat dikenakan sanksi.

6. WBA berhak mengeluarkan petinju dari peringkatnya yang mendukung perang.

7. Semua tindakan harus diterapkan ke Belarus.

8. Semua manajer, promotor, pelatih yang berafiliasi dengan Asosiasi Tinju Dunia akan, dengan kemampuan terbaik mereka, mencari mekanisme mediasi untuk perdamaian.

9. WBA akan meluncurkan kampanye perdamaian.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya