Bola Ganjil: Jejak Superioritas Klub Italia di Eropa

Ada kalanya ketika wakil Liga Italia menguasai Eropa.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 29 Mar 2022, 00:30 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2022, 00:30 WIB
Foto: Dipecundangi Villarreal, Juventus Terdepak dari Liga Champions
Juventus harus menelan pil pahit usai dipecundangi Villarreal pada laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions yang digelar di Allianz Stadium, Kamis (17/3/2022). (AP/Antonio Calanni)

Liputan6.com, Jakarta - Optimisme mengiringi Juventus pada babak 16 besar Liga Champions 2021/2022. Hanya dipasangkan dengan Villarreal, mereka yakin bisa menembus babak berikut.

Kepercayaan diri tersebut meningkat usai leg pertama di kandang lawan. Pasukan Massimiliano Allegri mengimbangi tuan rumah 1-1.

Nyatanya Si Nyonya Tua melempem di markas sendiri. Mereka bahkan dipermalukan 0-3. Italia pun urung memperbaiki reputasi pada pentas Eropa.

Tim terakhir yang mampu menjadi juara terjadi pada 2009/2010 kala Inter Milan memenangkan Liga Champions. Tepat saatu dekade berselang I Nerazzurri hampir mengakhiri dahaga kala masuk final Liga Europa, dulu bernama Piala UEFA. Namun mereka harus mengakui klub Spanyol lainnya, Sevilla.

Sementara Juventus juga dua kali menembus partai puncak Liga Champions, pada 2014/2015 dan 2016/2017, tapi selalu pulang dengan tangan hampa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Superioritas Italia

Foto: Mengagumkan, 5 Pemain Bek Tengah yang Pernah Catatkan Hat-trick
Franco Baresi. (Foto: AFP/Patrick Hertzog)

Catatan tersebut kontras saat Italia menguasai Eropa. Mereka bahkan pernah menyapu bersih gelar yang tersedia.

Momen tersebut hadir pada 1989/1990. AC Milan menaklukkan Benfica untuk mempertahankan Piala Champions.

Sampdoria membungkam Anderlecht demi memenangkan Piala Winners. Sedangkan Juventus membungkam Fiorentina pada all-Italian final Piala UEFA.

Italia bahkan pernah hampir melakukannya dalam dua kesempatan berbeda. Sayang ada satu yang menyerah di final. Semusim sebelumnya, Milan menjuarai Piala Champions dengan Napoli membawa pulang Piala UEFA. Namun Sampdoria takluk di laga puncak Piala Winners dari Barcelona.

Pada 1992/1993, Parma merebut Piala Winners dan Juventus menguasai Piala UEFA. Tapi Milan harus mengakui keunggulan Olympique Marseille di Liga Champions.

 


Disamai Inggris

Foto: 5 Pemain yang Gagal Meraih Ballon d'Or saat Berstatus Pemain Terbaik Eropa, termasuk Jorginho yang Teranyar
Chelsea juara Liga Champions 2020/2021. (AP/Pool/Andy Rain)

Musim ini Eropa kembali menghadirkan tiga kompetisi, menyusul dihapusnya Piala Winners selepas 1998/1999. Ajang anyar bernama Conference League.

Dari tim yang tersisa, hanya satu negara yang berkesempatan mengulang capaian Italia. Inggris berpeluang membuat hattrick menyusul kesuksesan klub mereka.

Di Liga Champions hadir Chelsea, Manchester City, dan Liverpool. West Ham United berjuang di Liga Europa. Sementara Leicester City hadir di Conference League.


Infografis

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya