PSSI Kebut Proses Naturalisasi Pemain: Jordi Amat Tiba di Jakarta 14 Mei 2022, Sandy Walsh Menyusul

PSSI berharap Jordi Amat dan Sandy Walsh bisa memperkuat timnas Indonesia pada babak kualifikasi Piala Asia 2023 yang berlangsung di Kuwait pada bulan Juni mendatang.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 12 Mei 2022, 14:46 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2022, 13:30 WIB
Jordi Amat dan Sandy Walsh
Exco PSSI, Hasani Abdulgani (kiri) berfoto bersama Jordi Amat (ketiga dari kiri) dan Sandy Walsh (kedua dari kiri) sambil memamerkan jersey Timnas Indonesia. (dok. Instagram/Hasani Abdulgani)

Liputan6.com, Jakarta Proses naturalisasi dua pemain yang berlaga di Liga Belgia, Jordi Amat dan Sandy Walsh, semakin mendekati titik akhir. Dalam waktu dekat ini, kedua pemain keturunan itu bakal tiba di Indonesia.

Seperti dilansir dari situs resmi PSSI, Jordi Amat yang bermain di klub K.A.S Eupen sudah mengantongi tiket penerbangan dari Barcelona, Spanyol menuju Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Bila tidak ada kendala, rencananya Jordi Amat sudah tiba di Indonesia pada Sabtu (14/5/2022). Sementara, Sandy menyusul pekan berikutnya setelah menyelesaikan semua urusannya di Belgia.

Seperti diketahui, PSSI berusaha mempercepat proses naturalisasi Jordi dan Sandy Walsh. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkunham) juga banyak membantu kelancaran proses ini. PSSI berharap, kedua pemain ini sudah bisa memprekuat timnas Indonesia di kualifikasi Piala Asia 2023 yang akan berlangsung di Kuwait awal Juni mendatang.

''Kami sangat berterima kasih kepada Kemenpora dan Kemenkumham yang selama ini membantu proses naturalisasi ini. Proses administrasi telah berjalan dan kami harap semuanya lancar sehingga baik Jordi dan Sandy bisa segera memperkuat timnas Indonesia,'' ujar Sekjen PSSI Yunus Nusi. 

Sebelumnya Yunus Nusi sudah bertemu dengan perwakilan Kemenkumham, Selasa (26/4). Perwakilan PSSI diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kemenkumham, Cahyo Rahadian Muzhar dan Direktur Tata Negara pada Ditjen AHU Kemenkumham, Baroto. 

"Alhamdulillah pertemuan dan diskusi dengan pihak Kemenkumham tadi sangat positif hasilnya. Pihak Kemenkumham sangat membantu dan mendukung proses naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat ini agar selesai dengan cepat," kata Yunus Nusi. 

Pada kesempatan itu, Ditjen AHU Cahyo Rahadian Muzhar bahkan meminta stafnya menyelesaikan proses ini lebih cepat. Ia pun sangat antusias mendengar penjelasan dari PSSI terkait program ini.

 

Siapa Jordi Amat?

Pemain keturunan Indonesia, Jordi Amat ketika masih membela Swansea City.
Pemain keturunan Indonesia, Jordi Amat ketika masih membela Swansea City. (AFP/ADRIAN DENNIS).

Jordi Amat lahir di Canet de Mar, Spanyol, 21 Maret 1991. Namun dia memiliki garis keturunan Indonesia dari sang nenek yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Jordi Amat saat ini membela klub Belgia, Eupen.

Menurut situs transfermarkt, Amat merupakan jebolan akademi Espanyol. Setelah naik ke tim senior, Amat sempat merumput bersama Rayo Vallecano (2012/13) dengan status pinjaman.

Pada 2013, Amat hijrah ke Inggris untuk membela Swansea City. Bersama The Swans, Amat tampil 52 kali hingga 2018.

Amat lalu kembali ke Spanyol. Kali ini, ia berkostum Real Betis dan mencatatkan 25 penampilan.

Sebelum membela Eupen, Amat rupanya kembali ke Rayo pada 2018. Bermain sebanyak 31 kali, Amat lalu melanjutkan kariernya ke Eupen per musim 2019.

Masih menurut transfermarkt, Amat memiliki kontrak hingga Juni 2022. Ia juga punya nilai transfer yakni 1 juta euro.

Sayangnya, Amat belum mempersembahkan trofi bagi setiap tim yang dibelanya

Antusias Jadi WNI

Sandy Walsh
Sandy Walsh menyebut, proses pengurusan dokumen akan memakan waktu dan jadwal Piala AFF 2020 tidak memungkinkan buatnya untuk membela Timnas Indonesia. (Instagram/@sandywalsh/Leen Van de Sande)

Sandy Walsh juga bermain di Belgia. Pemain kelahiran Brussels, 14 Maret 1995 itu juga memiliki garis keturunan Indonesia dari kakek dan neneknya. Kakeknya berasal dari Surabaya sementara neneknya dari Purworejo, Jawa Tengah. Setelah menikah mereka kemudian pindah ke Belanda.

Sementara sang ayah merupakan orang Inggris-Irlandia yang punya garis keturunan dari Somalia. Hal itu yang membuat pemain berusia 27 tahun itu bisa memilih banyak kewarganegaraan.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong belakangan teratarik pada permainan Sandy. Pelatih asal Korea Selatan itu kemudian merekomendasikan namanya agar dinaturalisasi oleh PSSI.

Namun jauh sebelum dilirik Shin Tae-yong, ia sudah berniat untuk membela timnas Indonesia.

Pria kelahiran kelahiran Brussels, 14 Maret 1995 itu telah lama mengisyaratkan keinginannya untuk membela timnas Indonesia melalui media sosialnya. Ia juga tak asing dengan Indonesia.

Pada 4 Juni 2020, Sandy sempat berkunjung ke Indonesia. Ia bahkan masuk ke dalam lapangan Gelora Bung Karno (GBK).

"One year ago. Amazing experience, love Indonesia! Satu tahun yang lalu. Pengalaman yang menakjubkan, cinta indonesia! Terimakasih," tulis Sandy lewat akun Instagram pribadinya.

Kecintaan Sandy pada Indonesia memang sudah cukup lama. Dalam akun Instagram pribadinya, ia sempat mengunggah foto pengibaran bendera merah putih pada 17 Agustus 2017.

"Happy Independence Day Indonesia Selamat Hari Kemerdekaan," tulis Sandy. Tak sedikit ia menulis dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia.

 

Karier Walsh

Sandy Walsh memulai perjalanan dunia sepak bola dengan belajar di Akademi Anderlecht. Ia masuk ke sana sejak usia delapan tahun. Ia sempat dipanggil di timnas U-15 Belanda pada 2009 lalu. Sejak itu rutin membela timnas negaranya di level usia.

Setelah pindah ke klub Liga Belgia lainnya, yakni Zulte Waregem pada 2017, nama Sandy mulai muncul di kalangan pecinta sepak bola Indonesia. Ia kemudian memutuskan pindah ke KV Mechelen pada 2020 hingga sekarang. Kini, ia disebut akan bergabung ke timnas Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya