Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule memastikan percepatan Kongres Luar Biasa (KLB) tak akan menjadi penghalang bagi pelaksanaan program Timnas Indonesia, khususnya jelang Piala AFF 2022.
Seperti diketahui, federasi sepak bola Tanah Air memilih untuk memajukan waktu penyelenggaraan KLB PSSI pasca pecahnya tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu.
Baca Juga
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Erick Thohir Menilai Timnas Indonesia Punya Kualitas yang Cukup untuk Tembus Semifinal Piala AFF 2024
Keputusan tersebut diambil usai jajaran Executive Committee (Exco) PSSI melakukan emergency meeting di Kantor PSSI yang berlokasi di GBK Arena, Senayan, pada Jumat (28/10/2022).
Advertisement
Dalam surat pemberitahuan yang dikirim ke FIFA, PSSI menyatakan pihaknya bakal menghelat KLB pada 18 Maret 2023 guna memilih sosok baru yang akan menduduki jabatan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota exco.
Agenda ini sebelumnya didahului dengan Kongres Biasa pada 7 Januari 2023 untuk menetapkan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).
Padatnya rencana PSSI di awal tahun depan memunculkan pertanyaan soal aktivitas Timnas Indonesia. Apalagi, Skuad Garuda akan mengikuti ajang Piala AFF 2022 yang dijadwalkan berlangsung mulai Desember 2022 hingga Januari 2023.
Iriawan menegaskan bahwa seluruh program Timnas Indonesia tidak bakal terganggu oleh KLB. Jadwal pertandingan dan pelatihan Skuad Garuda pun dipastikan tetap berjalan sesuai rencana.
“(Kegiatan Timnas Indonesia) tetap jalan, itu kan program, ya. Sudah disusun programnya, kalendernya sudah ada, pertandingannya, pelatihannya, saya pikir itu tetap jalan,” bebernya ketika melakukan kunjungan ke SCTV Tower pada Selasa (1/11/2022).
Belum Ganti Pengurus
Lebih lanjut, Iriawan menjelaskan bahwa selama pelaksanaan Piala AFF 2022, pengurus PSSI belum diganti. Oleh karena itu, ia bersama jajarannya masih bisa memberi bantuan dan dukungan bagi skuad racikan Shin Tae-yong.
“Ya kan belum ganti ketua umumnya, saya jangan pergi begitu saja dong. Tidak boleh, nanti hancur,” tutur sosok yang akrab disapa Iwan Bule tersebut.
“Jangan kita mengorbankan yang lain. Meskipun orang pasti akan mem-bully saya, ‘Kok sudah (mau) KLB masih di situ’. Ya orang kalau tidak suka, ya tidak suka saja,” pungkasnya.
Advertisement
Latihan Terpusat
Iwan Bule juga sempat mengungkap rencana aktivitas Timnas Indonesia dalam waktu dekat. Menurutnya, Skuad Garuda bakal segera menjalani latihan terpusat di Bali demi mengasah performa jelang menghadapi Piala AFF 2022.
“Ini akan latihan terpusat, meskipun tidak ada kompetisi. Kan mereka mengasah performa itu di kompetisi, pemain Timnas kan di kompetisi, dari klub-klub. Kita akan fokuskan nanti latihan khusus, sudah dipersiapkan di Bali untuk menyiapkan Piala AFF,” tuturnya kepada awak media.
“Saya akan tetap (menjalankan tugas). Apapun yang orang katakan kepada saya, ‘Oh, kamu sudah mau KLB’, ya KLB kan nanti. Nanti ada penggantinya, sekarang harus saya jalankan,” sambung Ketua Umum PSSI.
Alasan KLB Dipercepat
Sebelumnya, Iwan Bule sempat menegaskan alasan pihaknya memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan KLB. Ia menilai langkah itu semata-mata diambil sebagai bentuk tanggung jawab PSSI agar kompetisi sepak bola Tanah Air kembali diizinkan berguulir.
“Sekarang ini kami sudah mengirimkan surat kepada FIFA. Jadi saat ini mari kita bersabar saja sambil memikirkan bagaimana kompetisi di negeri ini bisa kembali berjalan. Kompetisi adalah marwah dan itu harus kita pastikan bisa berjalan,” ujar Iriawan.
Desakan kepada PSSI untuk segera menggelar KLB awalnya datang dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) bentukan pemerintah Indonesia sebagai respons atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang dan melukai ratusan lainnya.
TGIPF, melalui dokumen yang dikeluarkan pada 14 Oktober 2022, merekomendasikan agar jajaran Exco PSSI, termasuk Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, mundur dari jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya ratusan korban, baik meninggal maupun luka-luka, dalam peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Advertisement