Liputan6.com, Jakarta - Jerman mengalahkan Kosta Rika pada pertandingan terakhir Grup E Piala Dunia 2022. Tim Panser menang 4-2 di Stadion Al Bayt, Al Khor, Jumat (2/12) dini hari WIB.
Jerman unggul terlebih dahulu di menit ke-10 lewat gol Serge Gnarby. Tapi, Kosta Rika berbalik unggul dengan gol Yeltsin Tejede di menit ke-58 dan gol bunuh diri Manuel Neuer pada menit ke-70.
Baca Juga
Tiga menit kemudian, Jerman menyamakan skor melalui Kai Havertz. Salah satu kandidat juara Piala Dunia ini kemudian mencetak dua gol lagi lewat Havertz dan Niclas Fulkrgu di lima menit terakhir.
Advertisement
Tetapi, hasil itu tidak cukup bagi Jerman untuk meraih tiket ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar. Skuad racikan Hans Dieter Flick hanya finis di posisi ketiga dengan empat poin, sama seperti Spanyol yang unggul selisih gol meski kalah 1-2 dari Jepang di waktu yang sama.
Kai Havertz mengakui rasa sakit dan frustasi melihat Jerman sudah angkat koper di babak grup Piala Dunia. "Ini pahit bagi kita semua," katanya seperti dikutip Fot Mob.
"Kami mengatakan di babak pertama bahwa kami tidak boleh santai, bahwa apa pun bisa terjadi. Kami tidak mengharapkan itu terjadi. Ini seperti film horor."
"Kami melihat klasemen langsung di stadion, kami mengenali situasi dari penonton dan reaksi di bangku cadangan," ucap Havertz menambahkan.
"Masih ada harapan, karena kami menganggap Spanyol akan mencetak gol lagi. Lalu kami melihat di layar bahwa pertandingan mereka sudah berakhir, dan hanya itu."
Â
Hasil buruk
Hasil Jerman lolos dari babak grup Piala Dunia 2022 mengulangi kegagalan di turnamen yang sama pada 2018. Bahkan pada Piala Dunia di Rusia empat tahun lalu, Jerman finis sebagai juru kunci atau posisi keempat Grup F setelah hanya sekali menang dan dua kalah.
Jerman juga tersingkir di babak 16 besar pada Piala Eropa 2020. Kegagalan Tim Panser pada tiga turnamen itu merupakan hasil yang buruk.
Tim Panser harus segera berbenah lantaran akan menjadi tuan rumah Piala Eropa 2024 dalam waktu 18 bulan. Striker Jerman Kai Havertz memahami timnya harus menghidupkan kembali kebanggaan dalam tim.
"Jika tiga turnamen berturut-turut, Anda tersingkir lebih awal, itu membuat Anda bertanya-tanya apa yang salah," katanya. “Kami perlu mengubah sesuatu. Kami sadar akan hal itu."
"Ketika diperhitungkan, kami tidak tampil. Kami harus jujur ​​dengan diri kami sendiri. Selama lima tahun terakhir, banyak hal tidak berjalan dengan baik, dan itu adalah kesalahan kami sendiri. Kami yang harus disalahkan," pungkas Havertz.
Â
Advertisement
Kecewa
Pelatih Jerman Hansi Flick memuji kontribusi Kai Havertz pada laga Piala Dunia 2022 menghadapi Kosta Rika. Tapi, pengganti Joachim Low itu tetap mengaku kecewa atas kegagalan di Qatar.
"Jika saya melihat sisi positifnya, Kai membalikkan keadaan," tambahnya. “Kami bisa meninggalkan lapangan dan pulang dengan kemenangan. Tetapi jika Anda melihat pertandingannya, itu adalah kesalahan kami," kata Flick.
"Kami memiliki peluang melawan Spanyol dan Jepang. Anda harus memanfaatkannya dan mencetak gol. Ada banyak kesalahan individu, dan itulah yang membuat saya marah," pungkasnya.