Liputan6.com, Jakarta - Marcus Rashford kembali menunjukkan konsistensi dan keganasannya sebagai ujung tombak Manchester United atau MU. Dua golnya dalam laga kontra Leicester City semalam (19/2) tidak hanya membantu Setan Merah memangkas jarak dengan Manchester City dan Arsenal di papan klasemen sementara. Brace tersebut juga semakin menegaskan kuatnya naluri predator pemain 25 tahun itu pada musim ini.
Bertanding di Old Trafford pada lanjutan Liga Inggris, Rashford dua kali lolos dari jebakan offside ketika menerima umpan terobosan dari Bruno Fernandes dan Fred. Pemain timnas Inggris itu kemudian mengkonversinya menjadi gol yang membawa MU memimpin 2-0 atas Leicester City. MU sendiri menutup pertandingan dengan kemenangan 3-0 setelah Jadon Sancho ikut mencatatkan namanya di papan skor.
Baca Juga
Kemenangan ini semakin menguatkan MU di posisi empat besar klasemen Liga Inggris 2022/2023. Setan Merah yang kini berada di urutan ketiga dengan 49 poin semakin memangkas jarak dengan City dan Arsenal. Kini Manchester United hanya terpaut 3 dan 5 poin dengan kedua tim tersebut.
Advertisement
Kemenangan lawan Leicester juga semakin melambungkan nama Rashford. Performanya di musim ini sangat meroket, terutama bila dibandingkan dengan musim lalu yang hanya mencetak 5 gol dari 32 laga.
Sepanjang 2022/2023, Rashford telah mengoleksi 24 gol dan menyamai torehan Cristiano Ronaldo musim lalu. Dua gol ke gawang Leicester juga membuat Rahsford sejajar dengan striker legendaris Setan Merah, Wayne Rooney yang mampu mencetak gol dalam tujuh laga secara beruntun di Stadion Old Trafford.
Ketajaman Rashford mulai terlihat kembali ketika Erik ten Hag dipercaya menukangi Setan Merah. Bak pesulap, eks pelatih Ajax Amsterdam itu menjadikan Rashford jadi salah satu penyerang terbaik Eropa.
Musim lalu ia semmengalami paceklik gol di mana ia hanya dapat mencetak 5 gol dari 32 laga yang dijalaninya bersama MU. Ia juga beberapa kali harus menepi karena cedera yang dialaminya.
Belakangan ini, Rashford semakin memperlihatkan naluri predatornya. Sejak pulang dari Piala Dunia 2022 Qatar, Rashford jadi pemain yang paling banyak produktif dengan 16 gol dari 17 laga. Ia telah melampaui rekor terbaiknya pada musim 2019/20 ketika ia berhasil mengoleksi 22 gol selama musim tersebut.
Rahasia di Balik Kesuksesan Rashford
Sejak ten Hag menggantikan Ralf Rangnick sebagai pelatih MU, ia banyak melakukan perubahan baik di sektor pemain maupun sektor kepelatihan. Bersama dengan kepindahannya ke Old Trafford, ten Hag juga membawa asistennya dari Ajax, Mitchell van der Gaag.
Ia juga menunjuk mantan striker Afrika Selatan, Benni McCarthy sebagai pelatih striker. Belakangan, McCarthy pun disebut-sebut berperan besar dalam kesuksesan Rashford musim ini.
Kehadiran McCarthy sebagai salah satu staf kepelatihan MU disebut ten Hag juga telah membawa keseimbangan bagi tim mengingat ebagian besar staf yang dimiliki MU adalah seorang mantan bek atau gelandang. Ten Hag sendiri bermain di posisi bek selama berkarir sebagai pemain. Karena itu, kehadiran McCarthy dinilai ten Hag dapat memberi pengaruh besar bagi permainan menyerang MU.
"Saya tidak memiliki pengalaman bermain sebagai penyerang, jadi saya beruntung untuk dapat memiliki staf yang mempunyai pengalaman tersebut,” ujar ten Hag dilansir dari 90Min.
"Sepak bola adalah tentang mencetak gol dan kami memiliki pelatih spesialis kiper untuk mencegah lawan melakukan hal tersebut ke gawang kami. Namun, kami juga harus memiliki seorang pelatih dengan spesialisasi menyerang dan kami memiliki itu dalam diri McCarthy,” Ten Hag menambahkan.
Advertisement
Komentar Erik ten Hag
Seusai laga kontra Leicester City semalam, ten Hag menunjukkan kepuasan atas performa timnya. Ia menyebut anak asuhnya bermain dengan semangat penuh untuk meraih kemenangan.
Terlepas dari performa tim yang cukup buruk di babak pertama, ten Hag tetap senang dengan hasil akhir yang diperoleh timnya. Dalam sesi wawancara dengan MUTV, ten Hag mengapresiasi performa luar biasa Rashford yang berhasil mengantongi brace dalam laga tersebut. “Ia harus selalu haus akan gol karena ketika ia menunjukkan itu, kesempatan akan selalu datang di setiap pertandingan,” jelas ten Hag.
Namun, ten Hag tidak ingin hanya memberi pujian atas performa gemilang Rashford. Ten Hag menegaskan bahwa semua gol yang tercipta adalah buah dari kerjasama tim yang baik.
"Rashford memang berada di posisi yang bagus (ketika menciptakan gol), tetapi jangan lupa dengan kontribusi tim,” tegas ten Hag. “Saya ingin menyoroti dua assist brilian yang dibuat oleh Bruno, satu untuk Rashford, satu untuk Sancho. Juga untuk assist indah yang diberikan Fred kepada Rashford.”
Profil Singkat Marcus Rashford
Marcus Rashford lahir di Wythenshawe, Manchester 31 Oktober 1997. Rashford mulai bermain sepak bola pada usia 5 tahun ketika ia bergabung dengan akademi Fletcher Moss Rangers, sebelum akhirnya ia menimba ilmu di akademi Manchester United pada tahun 2005. Performa bagusnya bersama dengan tim junior Manchester United menjadikannya prospek terbaik United saat itu menurut The Guardian.
Melihat kemampuan gemilang yang dimiliki Rashford, pelatih MU waktu itu, Louis van Gaal akhirnya memberikan kesempatan untuk mendapat debut di tim senior. Rashford yang kala itu masih berusia 18 tahun menjalani debutnya melawan Midtjylland dalam ajang Europa League. Ia berhasil mencetak brace di laga debutnya tersebut. Sejak saat itu, Rashford telah melakoni 389 laga bersama Manchester United dan berhasil mengantongi 130 gol.
Advertisement