Tottenham Hotspur Tersingkir dari Liga Champions, Antonio Conte Didesak Mundur

Tottenham Hotspur telah kehilangan tiga kesempatan untuk mengangkat trofi, terbaru adalah Liga Champions 2022/2023.

oleh Luthfa Arisyi Senapi diperbarui 14 Mar 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2023, 17:30 WIB
Persiapan Tottenham Jelang Lawan Marseille di Liga Champions
Pelatih Tottenham Hotspur, Antonio Conte menghadiri sesi latihan tim di Tottenham Hotspur Football Club Training Ground di London utara pada 31 Oktober 2022. Tottenham akan bertanding melawan Marseille pada pertandingan lanjutan Grup D Liga Champions di Stade Velodrome pada Rabu, 2 November 2022, jam 03:00 WIB. (AFP/Adrian Dennis)

Liputan6.com, Jakarta - Asa Tottenham Hotspur untuk segera mengakhiri paceklik gelarnya kembali tertunda. Spurs dipastikan keluar dari persaingan perebutan trofi Liga Champions setelah terhenti di babak 16 besar. Pasukan Antonio Conte harus angkat koper setelah menelan kekalahan dengan agregat 0-1 atas wakil Serie A, AC Milan.

Dengan hasil ini, Tottenham Hotspur sudah melewatkan tiga kesempatan mengangkat trofi. Sementara di ajang Liga Inggris, Spurs masih berada di posisi keempat papan klasemen, terpaut 18 poin dari Arsenal.  

Melihat hal ini, pandit BT Sport, Chris Sutton menganggap manajer Tottenham, Antonio Conte harus segera pergi meninggalkan klub. "Lebih baik bagi semua pihak jika ia pergi sekarang. Awalnya saya pikir ia akan berada di sana hingga akhir musim, tetapi saya sangat bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi di Spurs saat ini,” ujar Sutton di BBC Radio 5 Live’s Monday Night Club.

Meskipun berada di posisi keempat Liga Inggris, Spurs dinilai cukup rawan untuk terpeleset dan pada akhirnya finis di luar zona Liga Champions. Pasalnya, Newcastle yang saat ini berjarak empat poin dengan klub yang berbasis di London tersebut masih memiliki tabungan dua laga yang belum dimainkan.

Jika The Magpies mampu meraih poin penuh dalam dua laga tersebut, maka mereka akan langsung masuk ke posisi empat besar dan berada di atas Tottenham. Oleh karena itu, Sutton sangat menyarankan Spurs untuk segera melakukan perubahan dengan melepas Antonio Conte jika ingin membuat kemajuan.

Eks manajer Chelsea tersebut sendiri masih terikat kontrak hingga akhir musim ini dan memiliki opsi perpanjangan selama 12 bulan.

“Mereka mengalami kemunduran dari musim lalu, mereka sangat tidak konsisten. Karena itu, jika Tottenham ingin menciptakan kemajuan, mereka harus membuat perubahan sekarang juga,” kata Sutton.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Beda Nasib

Pelatih Italia, Juara Liga-liga Eropa 2016-2017
Pelatih Chelsea, Antonio Conte saat mengangkat trofi Premier League di Stamford Bridge stadium, London, (21/5/2017). (AP/Kirsty Wigglesworth)

Agak kontras dengan pekerjaannya di Tottenham Hotspur, Antonio Conte sebelumnya berhasil memenangkan gelar Liga Premier bersama Chelsea di musim 2016/2017 serta Piala FA di musim berikutnya sebelum akhirnya ia dipecat. Pria berusia 53 tahun tersebut juga berhasil mengakhiri rekor juara Serie A sembilan kali berturut-turut Juventus ketika ia dan Inter Milan keluar sebagai juara di musim 2020/2021.

Tidak lama setelah meraih Scudetto bersama I Nerazzurri, Conte menggantikan posisi Nuno Espirito Santo yang baru saja dipecat sebagai manajer Spurs pada November 2021. Di musim tersebut, pelatih asal Italia itu mampu membawa The Lilywhites untuk finis di zona Liga Champions.

Namun, performa klub London Utara di bawah tangan besi Antonio Conte musim ini seperti terjun bebas. Tottenham yang belum pernah memenangkan trofi sejak 2008 harus memperpanjang puasanya setidaknya satu musim lagi setelah terdepak dari kompetisi Piala Liga, Piala FA dan Liga Champions.


Pengganti

Dibantai Liverpool, Everton Pecat Pelatih Marco Silva
Pelatih Everton asal Portugal, Marco Silva tiba di lapangan sebelum pertandingan Liga Inggris melawan Liverpool di stadion Anfield (4/12/2019). Everton resmi memecat manajer Marco Silva setelah 18 bulan bertugas di Goodison Park pada 5 Desember 2019. (AFP/Paul Ellis)

Dengan Antonio Conte yang diharapkan akan segera meninggalkan Tottenham Hotspur, nama manajer Fulham, Marco Silva muncul sebagai kandidat nomor satu untuk menggantikan eks manajer Juventus tersebut. Dilansir dari Daily Mail, Silva dinilai memiliki pencapaian yang bagus bersama The Cottagers musim ini.

Fulham saat ini berada di posisi kedelapan klasemen sementara Liga Premier, terpaut 15 poin dari zona degradasi. Hal tersebut merupakan pencapaian yang luar biasa mengingat mereka baru saja memperoleh promosi ke kasta teratas Liga Inggris di musim ini. Di samping itu, mereka saat ini juga masih berada dalam perebutan posisi untuk kompetisi tingkat Eropa.

Oleh karena itu, Silva dinilai oleh Spurs sebagai pelatih muda yang sangat berbakat karena telah membantu Fulham mengembangkan kualitas permainan sepak bola mereka. Tak hanya itu, ada laporan yang menyebutkan jika bos Tottenham, Daniel Levy secara personal juga terkesan dengan pencapaian pelatih berkebangsaan Portugal tersebut karena telah mentransformasi timnya tanpa harus menggelontorkan banyak uang.


Peringkat

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya