Liputan6.com, Jakarta - Bayern Munchen semakin dekat dengan jurang kegagalan pada Liga Champions musim ini setelah takluk 0-3 atas Manchester City pada leg pertama perempat final, Rabu (12/4/2023). Gol Rodri (27’), Bernardo Silva (70’), serta Erling Haaland (76’) membuat mereka dalam posisi sulit.
Atas hasil kurang memuaskan ini, manajer Bayern Munchen Thomas Tuchel menyatakan jika timnya tidak layak menelan kekalahan. Sosok yang baru saja melewati pertandingan ketiganya di klub setelah menggantikan Julian Nagelsmann itu merasa jika Bayern kurang beruntung hingga akhirnya harus kalah dari Manchester City.
“Kami kalah 0-3 dan ini menjadi tugas yang sangat besar untuk membalikkan keadaan. Kami realistis tapi kami tidak akan menyerah,” tegas Tuchel seperti dilansir dari Sky Sports.
Advertisement
Lebih lanjut, eks manajer Chelsea tersebut menunjukkan jika gol pembuka dari Rodri adalah bukti ketidakberuntungan timnya dalam laga itu.
“Jika City mendapat gol semacam ini, itu akan menjadi sangat, sangat sulit (bagi Bayern). Reaksi kami luar biasa selama babak pertama. Di babak kedua, kami bahkan tampil lebih baik lagi. Pada periode itu, gol bisa memberi kami dorongan kepercayaan diri. Tapi yang terjadi malah sebaliknya,” kata pria berusia 49 tahun tersebut.
“Jelas kami tidak menuai hasil sebesar usaha yang telah dikeluarkan,” tandas Tuchel.
Soroti Blunder Upamecano
Tuchel juga menyoroti blunder bek Bayern, Dayot Upamecano, yang berbuntut pada gol kedua Manchester City sebagai awal mula timnya mulai kehilangan kendali.
“Gol kedua mengubah kondisi ketika awalnya momentum tersebut ada pada kami. Itu adalah kesalahan individu, kesalahan pengambilan keputusan, dan pada level tertinggi di dunia sepak bola, itu fatal. Ini adalah kesalahan yang seharusnya tidak terjadi pada level ini,” ujar manajer berkebangsaan Jerman tersebut.
Advertisement
Kurang Puas
Di sisi yang lain, ketika ditanya mengenai kemenangan meyakinkan atas Bayern Munchen, Pep Guardiola malah mengungkap jika dirinya hancurd secara emosional.
“Itu (kemenangan atas Bayern) sama sekali tidak nyaman. Saya hancur secara emosional! Itu adalah pertandingan yang sangat menuntut,” ungkap Guardiola.
Lebih lanjut, ia menjelaskan jika ketidakpuasannya tersebut muncul karena melihat anak asuhnya masih kalah baik ketimbang Bayern dalam beberapa aspek.
“Selama 55 hingga 60 menit, itu adalah pertandingan yang ketat, mereka lebih baik dalam beberapa bagian dari kami. Sejak bergulirnya babak kedua, mereka lebih baik. Kami tidak bisa mengendalikan mereka. Tapi kami melakukan penyesuaian dan akhirnya bisa lebih baik. Ini adalah hasil yang luar biasa. Tapi kami harus tampil lebih baik di Munich agar tidak menderita. Kami akan mencoba melakukannya,” kata eks manajer Barcelona tersebut.