Indonesia Off-road Expedition 2023 Semakin Seru, Banyak yang Mulai Berguguran

Indonesia Off-road Expedition 2023 semakin seru saja. Medan yang berat membuat banyak peserta berguguran.

oleh Thomas diperbarui 16 Mei 2023, 23:04 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2023, 17:48 WIB
Indonesia Offroad Expedition (IOX) 2023.
Indonesia Offroad Expedition (IOX) 2023. (Bola.com/Dok.Indonesia Offroad Expedition (IOX) 2023).

Liputan6.com, Jakarta Peserta Indonesia Off-road Expedition (IOX) 2023 PALA sudah sampai pada Base Camp (BC) 9 di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan untuk berkumpul dan beristirahat sebelum melanjutkan ekspedisi pada Selasa (16/5/2023).

Sebelum mencapai BC 9, para peserta sempat melakukan cooling down di BC 4 Danau Dedahuk, Kabupaten Muara Enim, untuk kembali meneruskan rute mencapai Baturaja.

Menurut Yudi Suganda, Track Master Indonesia Off-road Expedition 2023, sekitar 28 dari 52 kendaraan peserta berhasil tepat waktu memasuki BC 4 Daduhuk.

Keesokan harinya, peserta melanjutkan perjalanan untuk mencapai BC 5 Mendingin yang sudah masuk Kabupaten Oku.

Tercatat 48 dari 52 peserta Indonesia Off-road Expedition berhasil memasuki BC 5 Mendingin, Kabupaten Ogan Komering Ulu dan beristirahat di sisi sungai.

Cuaca masih dingin namun tidak sedingin di Pagar Alam. Peserta menikmati sekali keberadaan sungai. Ada dua sungai yang bertemu, yang satu panas karena ada unsur panas bumi dan satu lagi sungai yang dingin. Suatu keunikan alam yang tidak dimiliki oleh tempat lain.

Setelah puas dengan sajian lumpur pada hari sebelumnya, peserta disajikan dengan trek jepitan pohon yang tiada habisnya saat peserta memasuki trek hutan kayu yang sangat rapat. Jarak dari BC 5 ke BC 6 adalah 25 km.

Jalan Gravel

Beberapa peralatan kendaraan yang menonjol seperti spion kanan dan kiri hingga lampu belakang terlepas karena tersangkut batang dan ranting kayu yang sangat rapat. Tercatat 41 dari total 52 kendaraan sukses masuk ke BC 5.

Di trek BC 6 ke BC 7, peserta menempuh jarak 8 km yang melalui beberapa sungai kecil berbentuk cerukan atau V dan mengharuskan sebagian besar peserta melakukan winch. Tantangan terbesar di trek ini adalah melalui sungai-sungai kecil tersebut. Untuk trek ini, tercatat hanya 31 dari 52 total peserta menembus BC 7.

Di tahap ini, peserta menempuh jarak 35 km dari BC 7 ke BC 8. Perjalanan masih melalui jalan gravel sesekali lumpur dan hutan semak.

Peserta di trek ini berkesempatan bertemu Servicar di WP 256 untuk menyeberangi jalan beton dekat lokasi PLTU demi re-loading logistic yang sudah mulai menipis seperti BBM, air minum, dan makanan.

Kabupaten Oku

Setelah re-loading, peserta menyeberang jalan beton menuju BC 8 Negeri Sindang, Kabupaten OKU, melalui kampung transmigrasi dari Bali yang sangat luas. Di sepanjang jalan yang dilalui, terasa seperti di daerah Bali karena terlihat pura dan tempat berdoa para pemukim di situ.

Desa Sindang merupakan desa kecil di Kabupaten Oku. Praktis tidak ada sinyal di base camp peserta. Titik signal terkuat hanya ada di satu titik yaitu di halaman Taman Kanak-Kanak, tempat semua orang yang membutuhkan sinyal berkumpul. Tercatat 39 dari 52 kendaraan peserta memasuki BC 8.

Start rolling peserta dimajukan karena ada pesta pernikahan di jalan desa yang sempit dan akan ditutup untuk pesta. Mengingat panjangnya barisan kendaraan peserta sampai ke depan lokasi pernikahan yang dapat menggangu acara, satu satunya cara mengurangi antrean panjang hanya dengan cara menyeberangkan peserta terdepan yang sudah siap di sisi sungai.

Sekitar pukul 07.00 WIB, zero car start rolling menyeberangi sungai yang cukup lebar namun dangkal. Walau arus agak deras, kendaraan aman karena saat start, kendaraan sudah terikat dengan sling winch yang sudah terikat kuat disisi seberang sungai.

Sungai

Setelah sampai di seberang sungai, kendaraan peserta masih harus memindahkan winching point karena masih harus winch lagi menaiki satu tebing lagi. Satu demi satu kendaraan menyeberangi sungai dengan lancar dan aman.

Mengingat sebagian jalur yang dilalui adalah jalur ekonomi penduduk, panitia berulang kali mengingatkan seluruh peserta melalui radio komunikasi agar hati-hati dan bermain halus untuk mencegah kerusakan jalur jalan umum.

Sebelumnya, seluruh peserta saweran menyiapkan dana untuk memperbaiki jalan bila terjadi kerusakan yang bisa mengganggu transpotasi masyarakat di sana.

Selepas Desa Negeri Sindang, perjalanan melalui jalan gravel lalu hutan kecil, jalur kebun sawit, selanjutnya jalan aspal dan masuk ke kota Baturaja, Sumatera Selatan, dan langsung menuju BC 9 yaitu Hotel Zuri Baturaja untuk istirahat, perbaikan kendaraan, dan wisata kota serta kuliner di kota Baturaja.

Selanjutnya, setelah istirahat dan re-grouping di Baturaja pada Selasa (16/5/2023), seluruh peserta, akan melanjutkan ke BC 10 yaitu Puslatpur. Panitia masih belum menjelaskan kondisi ke BC 10 ini agar peserta terus mendapatkan kejutan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya