Mengenal Libya, Penguji Timnas Indonesia Jelang Piala Asia 2023

Liputan6.com, Jakarta - Libya jadi penantang Timnas Indonesia pada laga persahabatan jelang Piala Asia 2023. Negara Afrika itu akan meladeni Tim Garuda dua kali pada Selasa (2/1/2024) dan Jumat (5/1/2024).

Kedua negara sebelumnya tercatat sudah bertemu sekali. Libya unjuk kekuatan dengan mengalahkan Indonesia 4-0 pada Turnamen Merdeka 1977.

Hasil tersebut merupakan peringatan bagi anak asuh Shin Tae-yong. Libya memang tidak boleh diremehkan meski nama mereka bukanlah kekuatan utama pada panggung sepak bola dunia.

Secara peringkat, anak asuh Milutin Sredojevic jauh mengungguli Timnas Indonesia. Mereka menempati posisi 120, dengan Indonesia berada di urutan 146.

The Mediterranean Knights mencapai status tersebut melalui performa bagus di lapangan. Pada kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Afrika bulan November 2023, mereka mampu menahan tim kuat Kamerun 1-1.

Meski, untuk menghadapi Indonesia, Sredojevic memilih mayoritas pemain muda demi meregenerasi tim.  "Ada banyak pemain yang berprestasi dan berbakat. Pintu timnas terbuka untuk semua orang," kata Sredojevic dilansir Libya Observer.

"Saya akan menilai mereka secara pribadi. Saya sudah memantau seluruh pemain dan menerapkan visi bermain timnas ke mereka," sambungnya.

Motasem Sabbou merupakan pemain aktif dengan penampilan terbanyak untuk Libya. Dia sudah bermain 63 kali. Sementara pemain tersubur Libya yang masih merumput adalah Muaid Ellafi dengan torehan delapan gol.

Belum pernah lolos ke Piala Dunia, Libya tercatat baru tiga kali berpartisipasi di Piala Afrika. Mereka mencapai final pada debut tahun 1982. Setelahnya The Mediterranean Knights kandas di fase grup 2006 dan 2012. 

Libya gagal lolos Piala Afrika 2023 yang berlangsung di Pantai Gading, Januari ini.

Kiper: Murad Al-Wuheeshi, Aseel Al-Maqsabi, Muftah Al-Darsi

Belakang: Salah Fakroun, Ahmed Salah, Subhi Al-Dhawi, Sanad bin Ali, Ali Yousef Al-Musrati, Abdulaziz bin Ali, Osama Al-Sareet, Muhammad Al-Hadi Saeed, Mohamed Al-Takbali

Tengah: Mohsen Al-Awjali, Daniel Elfadli, Omar Al Khouja, Nour al-Din Al-Qulaib, Ziyad Al-Elwani, Alaa Al-Qajdar, Faraj Ghaydhan, Abdussalam Tubal

Depan: Fadel Ali Salama, Mahdi Al-Kout, Abdel-Samie Diab, Ahmed Krawa'a, Abdulmuyassir Boushibah, Mohammad Adel