Inggris Berjuang Melawan Ekspektasi Tinggi di Euro 2024

Tim nasional Inggris, yang dipimpin oleh Gareth Southgate, menghadapi tekanan besar untuk memenuhi ekspektasi tinggi di Euro 2024 setelah bermain imbang 1-1 melawan Denmark pada Kamis (20/6/2024).

oleh Rossa Izza Amalia diperbarui 22 Jun 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2024, 07:00 WIB
Timnas Inggris Euro 2024
Pemain Inggris merayakan gol yang dicetak Jude Bellingham ke gawang Serbia pada laga grup C Euro 2024 di stadion Veltins Arena (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Tim nasional Inggris, yang dipimpin oleh Gareth Southgate, menghadapi tekanan besar untuk memenuhi ekspektasi tinggi di Euro 2024. Setelah bermain imbang 1-1 melawan Denmark pada Kamis (20/6/2024) di Frankfurt, Jerman, tantangan mereka semakin berat.

Laga kontra Denmark berjalan dengan tensi tinggi. Harry Kane membuka keunggulan bagi Inggris pada menit ke-18, memicu harapan besar bagi pendukung The Three Lions. Namun, kegembiraan itu tidak bertahan lama. Morten Hjulmand dari Denmark berhasil menyamakan kedudukan 16 menit kemudian, membuat skor imbang 1-1.

Inggris hampir kembali memimpin ketika tendangan Phil Foden membentur tiang di pertengahan babak kedua, tetapi solidnya pertahanan Denmark membuat skor tetap bertahan hingga akhir pertandingan.

Meskipun timnas Inggris masih memuncaki Grup C menjelang pertandingan terakhir melawan Slovenia pada hari Rabu mendatang, mereka tidak luput dari kritik tajam.

Sejumlah besar pendukung mereka mencemooh penampilan tim, menunjukkan betapa tingginya ekspektasi yang dihadapi oleh Southgate dan skuadnya. Reaksi negatif dari penonton ini mencerminkan ketidakpuasan terhadap performa tim yang dianggap belum maksimal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tantangan Psikologis

Foto: 5 Pelatih dengan Gaji Tertinggi di Piala Dunia 2022 Qatar
Catatan terbaik Gareth Southgate saat menukangi Timnas Inggris adalah mencapai semifinal Piala Dunia 2018 dan runner up Euro 2020. Dengan banyaknya pemain bintang di Skuad The Three Lions, ia diharapkan mampu berbicara lebih di Piala Dunia 2022 Qatar nanti. Southgate diketahui merupakan salah satu pelatih dengan gaji paling mahal di perhelatan terbesar di dunia itu. Ia tercatat menerima upah sebesar 4,9 juta pound per tahun. (AFP/Paul Ellis)

Southgate mengakui bahwa timnya merasakan tekanan berat. Dalam pertemuan dengan seluruh pemain skuad, ia membahas reaksi beragam terhadap kemenangan tipis 1-0 atas Serbia di pertandingan pembuka. Fakta bahwa 12 pemain belum pernah tampil di turnamen senior menambah dimensi psikologis dalam mengelola ekspektasi.

“Kami tahu levelnya harus lebih tinggi; kami tahu levelnya bisa lebih tinggi,” ujar Southgate. Ia menekankan bahwa tim harus menghadapi tantangan ini secara langsung dan berusaha lebih keras. "Pada akhirnya, itulah tanggung jawab saya. Saya manajernya, dan saya harus membimbing grup ini dengan cara terbaik,"

Southgate juga menyoroti pentingnya dukungan penggemar, meski memahami frustrasi mereka terhadap performa tim.

“Para pemain ini tidak kekurangan usaha saat ini. Kami tidak akan menghindari penggemar di akhir pertandingan. Kami harus bermain lebih baik dan menunjukkan kemampuan kami yang sebenarnya,” tambahnya.


Kecemasan dan Keseimbangan

Timnas Inggris
Pelatih Inggris, Gareth Southgate menyalami Trent Alexander Arnold saat ditarik keluar di pertandingan melawan Denmark (AP)

Southgate menyebut timnya merasa “cemas” dan menegaskan perlunya menemukan keseimbangan yang tepat antara usaha dan kualitas permainan.

"Bukan berarti mereka tidak mencoba, tapi kami harus menemukan cara bermain yang lebih baik. Kami harus menemukan lebih banyak kualitas dalam apa yang kami lakukan." katanya.

Inggris mengoleksi empat poin dari dua pertandingan, setelah mengalahkan Serbia 1-0 di laga pertama. Dengan format turnamen yang melibatkan 24 tim, penghitungan poin ini biasanya cukup untuk melaju ke babak berikutnya. Namun, Inggris masih bisa finis di posisi manapun dalam Grup C, mulai dari peringkat pertama hingga ketiga, tergantung hasil pertandingan melawan Slovenia yang belum terkalahkan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya