Liputan6.com, Jakarta- Patrick Kluivert, legenda sepak bola Belanda, pernah menelan pil pahit saat melawan Bahrain ketika masih menangani tim nasional Curacao. Pada 6 Oktober 2021, Curacao di bawah asuhannya takluk dengan skor mencolok 0-4 melawan Bahrain dalam sebuah laga persahabatan.
Kekalahan ini menjadi sorotan karena menunjukkan kelemahan strategi dan pertahanan Curacao di bawah kepemimpinan Kluivert. Pertandingan tersebut menyisakan pertanyaan besar: Bisakah Kluivert membawa Timnas Indonesia meraih hasil berbeda melawan Bahrain?
Baca Juga
Kekalahan telak ini menjadi catatan penting, terlebih mengingat tiga pencetak gol Bahrain kala itu, Mohamed Marhoon, Ali Madan, dan Mahdi Abduljabbar, kemudian masuk dalam skuad Bahrain yang akan berhadapan dengan Timnas Indonesia.
Advertisement
Menjelang pertandingan Timnas Indonesia melawan Bahrain pada 25 Maret 2025, kembali mencuat kekhawatiran publik terkait kemampuan Kluivert dalam meracik strategi dan membawa Timnas Indonesia meraih kemenangan. Apakah pengalaman pahit di Curacao akan terulang kembali?
Pertandingan antara Curacao dan Bahrain kala itu berlangsung cukup alot. Hingga babak pertama berakhir, skor masih imbang 0-0. Namun, memasuki babak kedua, Bahrain tampil dominan dan mampu mencetak empat gol tanpa balas. Kegagalan pertahanan Curacao dalam membendung serangan Bahrain menjadi sorotan utama.
Analisis Kekalahan Curacao di Bawah Kluivert
Kekalahan Curacao 0-4 dari Bahrain bukan hanya sekadar hasil pertandingan, melainkan juga cerminan kelemahan dalam beberapa aspek permainan. Pertahanan Curacao yang rapuh menjadi faktor utama. Empat gol yang bersarang di gawang Curacao menunjukkan betapa buruknya koordinasi dan antisipasi para pemain belakang. Selain itu, lini serang Curacao juga tampak kesulitan menembus pertahanan Bahrain yang solid.
Kegagalan memanfaatkan peluang juga menjadi catatan penting. Meskipun sempat imbang di babak pertama, Curacao gagal memaksimalkan peluang yang ada. Di sisi lain, Bahrain justru tampil efektif dan mampu memanfaatkan setiap celah pertahanan Curacao. Hal ini menunjukkan perbedaan kualitas dan mentalitas bermain kedua tim.
Pertandingan ini menjadi pembelajaran berharga bagi Kluivert. Ia perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap strategi dan taktik yang diterapkan. Penting untuk memperbaiki kelemahan di lini pertahanan dan meningkatkan daya serang tim. Kemampuannya untuk mengatasi kelemahan ini akan menjadi penentu keberhasilannya bersama Timnas Indonesia.
Advertisement
Menilik Peluang Timnas Indonesia Melawan Bahrain
Melihat rekam jejak Kluivert saat menangani Curacao, muncul pertanyaan besar mengenai peluang Timnas Indonesia melawan Bahrain. Kekalahan telak tersebut tentu menjadi bahan pertimbangan dan analisis. Namun, perlu diingat bahwa kondisi dan situasi tim bisa berbeda.
Timnas Indonesia memiliki skuad yang berbeda dengan Curacao. Selain itu, pelatih juga memiliki waktu untuk mempersiapkan tim dengan strategi yang lebih matang. Faktor lainnya adalah kondisi fisik dan mental pemain. Persiapan yang matang dan mental bertanding yang kuat sangat dibutuhkan untuk menghadapi Bahrain.
Meskipun kekalahan Curacao menjadi sorotan, hal tersebut bukan berarti Timnas Indonesia tidak memiliki peluang. Dengan persiapan yang tepat dan strategi yang jitu, Timnas Indonesia masih memiliki kesempatan untuk meraih hasil positif. Semua bergantung pada bagaimana Kluivert mampu memaksimalkan potensi pemain dan mengatasi kelemahan yang ada.
Kluivert sangat butuh kemenangan saat melawan Bahrain karena timnas Indonesia baru saja keok 1-5 saat melawan Australia pekan lalu yang merupakan laga debutnya. Kekalahan dari Australia membuat Indonesia wajib menang dari Bahrain bila masih ingin lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
Posisi Timnas Indonesia
Saat ini timnas Indonesia berada di urutan empat klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ketiga setelah keok dari Australia. Skuad Garuda baru mendapat enam poin, sama dengan raihan Bahrain yang ada di urutan lima.
Timnas Indonesia tertinggal empat poin dari Australia dan tiga poin dari Arab Saudi yang menempati posisi dua dan tiga di klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Bila sampai kalah dari Bahrain, Indonesia akan melorot ke urutan lima atau bahkan enam.
Advertisement
