Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tinggal selangkah lagi memenuhi target juara dunia. Hendra/Ahsan lolos ke final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013 setelah mengalahkan pasangan Cina, Cai Yun/Fu Haifeng, 21-19 dan 21-17. Kemenangan ini sekaligus mengubur ambisi Cai/Fu untuk menjadi juara dunia untuk kali kelima.
"Kami sangat senang lolos ke final kejuaraan bergengsi seperti World Championships. Setelah ini, kami akan fokus pada pertandingan selanjutnya dan menyusun strategi permainan," kata Hendra usai pertandingan di Tianhe Indoor Gymnasium, Guangzhou, China, Sabtu (10/8/13) siang, seperti dilansir Badminton Indonesia.
Sejak awal game pertama, perolehan poin sangat ketat. Tetapi, Cai/Fu menutup interval game pertama dengan skor 11-7. Terus tertinggal dan banyak melakukan kesalahan sendiri, Hendra/Ahsan selalu berada di bawah tekanan.
Saat menyamakan kedudukan 17-17, Hendra/Ahsan membalikkan keadaan dan berbalik menekan. Keduanya pun sukses mengamankan game pertama. "Di game pertama, Hendra/Ahsan masih belum bisa mengeluarkan kemampuan terbaik mereka dan tertekan, Cai/Fu juga bermain bagus. Saat ada kesempatan mengubah permainan, Hendra/Ahsan bisa mengontrol sehingga lawannya ikut pola mereka dan kesulitan," kata Herry Iman Pierngadi, Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI.
Menang di game pertama cukup membawa pengaruh positif bagi penampilan Hendra/Ahsan di game kedua. Meski sempat tertinggal 3-6, Hendra/Ahsan bisa menyalip skor Cai/Fu menjadi 18-11 hingga akhirnya memastikan tiket final.
"Kami sempat grogi di game pertama, mainnya tidak lepas, makanya banyak membuat kesalahan sendiri," tutur Ahsan. "Cai/Fu memang prestasinya sudah menurun, tetapi mereka masih tergolong pasangan yang kuat. Di awal-awal mereka tidak gampang mati."
"Kami sangat senang lolos ke final kejuaraan bergengsi seperti World Championships. Setelah ini, kami akan fokus pada pertandingan selanjutnya dan menyusun strategi permainan," kata Hendra usai pertandingan di Tianhe Indoor Gymnasium, Guangzhou, China, Sabtu (10/8/13) siang, seperti dilansir Badminton Indonesia.
Sejak awal game pertama, perolehan poin sangat ketat. Tetapi, Cai/Fu menutup interval game pertama dengan skor 11-7. Terus tertinggal dan banyak melakukan kesalahan sendiri, Hendra/Ahsan selalu berada di bawah tekanan.
Saat menyamakan kedudukan 17-17, Hendra/Ahsan membalikkan keadaan dan berbalik menekan. Keduanya pun sukses mengamankan game pertama. "Di game pertama, Hendra/Ahsan masih belum bisa mengeluarkan kemampuan terbaik mereka dan tertekan, Cai/Fu juga bermain bagus. Saat ada kesempatan mengubah permainan, Hendra/Ahsan bisa mengontrol sehingga lawannya ikut pola mereka dan kesulitan," kata Herry Iman Pierngadi, Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI.
Menang di game pertama cukup membawa pengaruh positif bagi penampilan Hendra/Ahsan di game kedua. Meski sempat tertinggal 3-6, Hendra/Ahsan bisa menyalip skor Cai/Fu menjadi 18-11 hingga akhirnya memastikan tiket final.
"Kami sempat grogi di game pertama, mainnya tidak lepas, makanya banyak membuat kesalahan sendiri," tutur Ahsan. "Cai/Fu memang prestasinya sudah menurun, tetapi mereka masih tergolong pasangan yang kuat. Di awal-awal mereka tidak gampang mati."