Pemain belakang asal Papua Andri Ibo, yang kini bergabung dalam pelatnas Timnas U-23 masih ingin bermain untuk Persidafon Dafonsoro. Namun Andri kecewa karena klubnya itu masih belum membayar sejumlah haknya.
"Saya jujur. Sebenarnya keinginan saya tetap bermain di Persidafon," kata Andri Ibo di Jayapura.
"Tetapi dengan keadaan yang selama dua tahun saya alami bersama teman, pelatih, serta ofisial, kami belum mendapatkan sisa hak-hak yang kami punya. Ini yang saya sayangkan," ungkapnya.
Menurut Andri, jika saja manajemen Gabus Sentani mau duduk bersama untuk berbicara tentang hal itu, maka persoalan hak-hak dan kontrak itu bisa terselesaikan atau minimal ada solusi terbaik.
"Tetapi apa boleh buat semuanya sudah terjadi. Saya contohkan saja, seorang PNS kalau tidak digaji selama dua tahun, dengan apa dia mau menghidupi keluarganya," ujar Ibo.
"Saya minta kepada Persidafon agar cepat selesaikan permasalahan ini, mengingat kompetisi musim depan siap bergulir walau Persidafon bermain di Divisi Utama," pintanya.
Persidafon Dafonsoro, merupakan salah satu dari tiga kontestan Liga Super Indonesia yang musim lalu terdegradasi bersama Persiwa Wamena dan PSPS Pekanbaru.
Berdasarkan informasi, manajemen Persidafon harus membayar hak-hak pemain, pelatih dan ofisial untuk enam bulan terakhir sekitar Rp 5 miliar. (Ant/Vin).
"Saya jujur. Sebenarnya keinginan saya tetap bermain di Persidafon," kata Andri Ibo di Jayapura.
"Tetapi dengan keadaan yang selama dua tahun saya alami bersama teman, pelatih, serta ofisial, kami belum mendapatkan sisa hak-hak yang kami punya. Ini yang saya sayangkan," ungkapnya.
Menurut Andri, jika saja manajemen Gabus Sentani mau duduk bersama untuk berbicara tentang hal itu, maka persoalan hak-hak dan kontrak itu bisa terselesaikan atau minimal ada solusi terbaik.
"Tetapi apa boleh buat semuanya sudah terjadi. Saya contohkan saja, seorang PNS kalau tidak digaji selama dua tahun, dengan apa dia mau menghidupi keluarganya," ujar Ibo.
"Saya minta kepada Persidafon agar cepat selesaikan permasalahan ini, mengingat kompetisi musim depan siap bergulir walau Persidafon bermain di Divisi Utama," pintanya.
Persidafon Dafonsoro, merupakan salah satu dari tiga kontestan Liga Super Indonesia yang musim lalu terdegradasi bersama Persiwa Wamena dan PSPS Pekanbaru.
Berdasarkan informasi, manajemen Persidafon harus membayar hak-hak pemain, pelatih dan ofisial untuk enam bulan terakhir sekitar Rp 5 miliar. (Ant/Vin).