Satu kejutan manis datang dari nomor ganda putra di babak pertama Hong Kong Open Super Series 2013. Pasangan non unggulan, Ricky Karanda Suwardi/Berry Angriawan menyingkirkan unggulan kedua, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang), lewat permainan rubber game, 15-21, 21-18, 21-17.
“Kemenangan ini awal yang baik untuk Ricky/Berry. Ada kemajuan. Artinya mereka bisa mengimbangi permainan pasangan kelas dunia. Hanya, jam terbang Ricky/Berry masih kurang,” kata Herry Iman Pierngadi, Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI yang mendampingi Ricky/Berry selama bertanding seperti dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Rabu (20/11/2013).
Di game pertama, Ricky/Berry tak dapat berbuat banyak, tekanan demi tekanan terus dilancarkan Endo/Hayakawa. Pasangan Indonesia rangking 75 dunia ini kemudian mengubah permainan mereka dengan mempercepat tempo di game kedua.
“Kami mencoba unggul di permainan depan. Pelatih terus menginstruksikan agar kami banyak jaga dan antisipasi bola-bola depan yang diberi lawan,” kata Berry.
Dengan bekal kemenangan di game kedua, Ricky/Berry makin percaya diri di game penentuan, mereka pun unggul di 11-5 di interval game ketiga. Endo/Hayakawa pun mulai terlihat panik dan terburu-buru ingin mematikan bola. Beberapa kali pasangan rangking dua dunia ini gagal menyeberangkan bola di bibir net.
Dalam kedudukan 19-17, Ricky/Berry terus memanfaatkan keunggulan mereka. Juara Yonex-Sunrise Men's Doubles Championships 2013 ini tak henti-hentinya menghujankan smash keras ke pertahanan lawan. Usaha Ricky/Berry pun berhasil, mereka pun merebut game ketiga.
“Pada pertandingan tadi, kami merasa lebih enak untuk melakukan serangan. Endo/Hayakawa juga sepertinya sempat 'habis', kami makin yakin dan terus menekan,” jela Ricky, pemain asal klub Mutiara Cardinal Bandung ini.
“Tidak mudah mengalahkan Endo/Hayakawa, masih banyak yang mesti kami perbaiki. Kami tak mau cepat puas,” tambah Berry, pemain asal PB Djarum.
Sementara itu, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menyusul Ricky/Berry ke babak kedua setelah mengalahkan wakil India, Pranaav Jerry Chopra/Akhsay Dewalkar, 21-18, 21-19. Pasangan gado-gado Alvent Yulianto Chandra/Shintaro Ikeda (INA/JPN) juga melaju, dengan memulangkan pasangan gado-gado dari Taiwan/Malaysia, Lu Ching Yao/Mak Hee Chun, 21-14, 17-21, 21-18.
“Pertandingan babak pertama ini kami manfaatkan untuk adaptasi lapangan. Lawan kami juga tidak mudah dikalahkan, mereka ulet dan tidak gampang mati sendiri,” ungkap Ahsan yang dijumpai usai pertandingan.
Sementara itu, pasangan Hendra Aprida Gunawan/Yonathan Suryatama Dasuki terhenti di babak pertama setelah kalah dari Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (Korea), 17-21, 15-21.
Satu lagi wakil ganda putra, Markis Kido/Marcus Fernaldi Gideon, baru akan bertanding pukul 14.00 waktu setempat, melawan Chen Hung Ling/Lu Chia Pin asal Taiwan. (lul)
“Kemenangan ini awal yang baik untuk Ricky/Berry. Ada kemajuan. Artinya mereka bisa mengimbangi permainan pasangan kelas dunia. Hanya, jam terbang Ricky/Berry masih kurang,” kata Herry Iman Pierngadi, Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI yang mendampingi Ricky/Berry selama bertanding seperti dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Rabu (20/11/2013).
Di game pertama, Ricky/Berry tak dapat berbuat banyak, tekanan demi tekanan terus dilancarkan Endo/Hayakawa. Pasangan Indonesia rangking 75 dunia ini kemudian mengubah permainan mereka dengan mempercepat tempo di game kedua.
“Kami mencoba unggul di permainan depan. Pelatih terus menginstruksikan agar kami banyak jaga dan antisipasi bola-bola depan yang diberi lawan,” kata Berry.
Dengan bekal kemenangan di game kedua, Ricky/Berry makin percaya diri di game penentuan, mereka pun unggul di 11-5 di interval game ketiga. Endo/Hayakawa pun mulai terlihat panik dan terburu-buru ingin mematikan bola. Beberapa kali pasangan rangking dua dunia ini gagal menyeberangkan bola di bibir net.
Dalam kedudukan 19-17, Ricky/Berry terus memanfaatkan keunggulan mereka. Juara Yonex-Sunrise Men's Doubles Championships 2013 ini tak henti-hentinya menghujankan smash keras ke pertahanan lawan. Usaha Ricky/Berry pun berhasil, mereka pun merebut game ketiga.
“Pada pertandingan tadi, kami merasa lebih enak untuk melakukan serangan. Endo/Hayakawa juga sepertinya sempat 'habis', kami makin yakin dan terus menekan,” jela Ricky, pemain asal klub Mutiara Cardinal Bandung ini.
“Tidak mudah mengalahkan Endo/Hayakawa, masih banyak yang mesti kami perbaiki. Kami tak mau cepat puas,” tambah Berry, pemain asal PB Djarum.
Sementara itu, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menyusul Ricky/Berry ke babak kedua setelah mengalahkan wakil India, Pranaav Jerry Chopra/Akhsay Dewalkar, 21-18, 21-19. Pasangan gado-gado Alvent Yulianto Chandra/Shintaro Ikeda (INA/JPN) juga melaju, dengan memulangkan pasangan gado-gado dari Taiwan/Malaysia, Lu Ching Yao/Mak Hee Chun, 21-14, 17-21, 21-18.
“Pertandingan babak pertama ini kami manfaatkan untuk adaptasi lapangan. Lawan kami juga tidak mudah dikalahkan, mereka ulet dan tidak gampang mati sendiri,” ungkap Ahsan yang dijumpai usai pertandingan.
Sementara itu, pasangan Hendra Aprida Gunawan/Yonathan Suryatama Dasuki terhenti di babak pertama setelah kalah dari Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (Korea), 17-21, 15-21.
Satu lagi wakil ganda putra, Markis Kido/Marcus Fernaldi Gideon, baru akan bertanding pukul 14.00 waktu setempat, melawan Chen Hung Ling/Lu Chia Pin asal Taiwan. (lul)