PBSI akan Selektif Pilih Turnamen untuk Tontowi/Liliyana

"Kita tidak bisa berharap kalau performanceTontowi Ahmad/Liliyana Natsir bisa terus meningkat dari satu turnamen ke turnamen lain."

oleh Bogi Triyadi diperbarui 14 Des 2013, 16:13 WIB
Diterbitkan 14 Des 2013, 16:13 WIB
tontowi-liliana-131117c.jpg
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir harus langsung angkat koper dari ajang BWF World Super Series Finals 2013 di Kuala Lumpur, Malaysia, 11-15 Desember. Ganda campuran nomor satu Indonesia itu gagal memetik satu kemenangan pun di babak penyisihan Grup B.

"Tontowi/Liliyana masih memiliki kekurangan dari beberapa segi, misalnya fokus dan konsentrasi Tontowi masih harus diperbaiki. Apalagi jika mengingat laga melawan Thailand (Sudket Prapakamol/Saralee Thoungtongkham), mereka awalnya sudah bagus tapi malah kalah," kata Rexy Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI di Kuala Lumpur, Sabtu (14/12/2013), seperti dilansir Badminton Indonesia.

Rexy mengatakan, raihan Tontowi/Liliyana di tahun ini memang gemilang. Mereka menjuarai dua turnamen bergengsi, yakni All England dan Kejuaraan Dunia. Tontowi/Liliyana juga memperkuat tim Piala Sudirman Indonesia. Rexy pun mengutarakan soal kemungkinan kejenuhan yang dialami pasangan ini.

"Kita lihat kemarin saat kedudukan 23-22 di game kedua, Tontowi seperti sudah menganggap pertandingan selesai. Ini artinya fokus dan konsentrasinya sudah tidak di lapangan. Kita tidak bisa berharap kalau performance mereka bisa terus meningkat dari satu turnamen ke turnamen lain. Ini bahan evaluasi untuk kita, kita harus lebih selektif untuk memilih turnamen untuk mereka," ucap Rexy.

Sementara tidak adanya wakil putri di ajang bergengsi yang berhadiah total US$ 500 ribu utu, Rexy berujar materi yang ada di pelatnas kali ini adalah yang terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini.

"Untuk saat ini, inilah aset yang kita punya. Kita harus memaksimalkan yang ada. Memang belum ada wakil di Super Series Finals kali ini. Tapi kita lihat di SEA Games, Bellaetrix mampu mencapai final. Sementara Hera Desi mulai menunjukkan konsistensinya dan mulai bisa berbicara banyak di level grand prix. Untuk ke depannya semoga bisa kita push untuk lebih berprestasi," tuturnya.

Rexy mengutarakan akan ada evaluasi menyeluruh untuk sektor putri. "Di tunggal putri saya masih belum merasa cocok dengan pelatihannya, akan ada evaluasi secara keseluruhan termasuk kepelatihan," ujarnya Karena bisa dilihat masalah fisik tunggal putri sendiri menjadi sebuah pekerjaan rumah untuk kita, karena kalau dari segi bibit kita tidak kalah, banyak pemain kita yang punya kualitias," tegasnya.

Untuk sektor ganda putri yang sempat mengalami bongkar pasang, Rexy mengutarakan pasangan sekarang adalah pasangan yang sudah siap untuk terus didorong berprestasi. "Mereka berada di Pelatnas, mind set mereka sudah harus prestasi dan tak puas dengan hanya menyangdang pemain Pelatnas atau tercukupi dari segi materi. Tapi harus mampu memberikan prestasi," tutupnya.(Bog)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya