Ketum Korupsi, PS Bengkulu Terancam Absen dari Divisi Utama

Mudurnya Ahmad Mazoola dari jabatan Projeck Officer membuat PS Bengkulu terancam tak bisa mengikuti Divisi Utama Indonesia Super League.

oleh Bagusthira Evan Pratama diperbarui 14 Feb 2014, 21:04 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2014, 21:04 WIB
stadion-bengkulu-140214c.jpg
Persatuan Sepakbola (PS Bengkulu) berada di ambang kehancuran. Tim yang tergabung dalam Divisi Utama Indonesia Super League (ISL) tersebut terancam bubar.

Mereka gagal menyediakan anggaran yang akan digunakan selama berlangsungnya masa kompetisi di musim ini.

Ahmad Mazoola yang tadinya menjabat posisi Projeck Officer telah menyerahkan surat pengunduran diri pada pihak klub. Ia kecewa karena SK penetapan kepengurusan belum juga diterbitkan oleh Pengprov PSSI Bengkulu.

Kepada Liputan6.com Mazoola mengungkapkan, untuk mengikuti kompetisi klub setidaknya membutuhkan dana hingga Rp 3 miliar. Dana tersebut nantinya bakal digunakan untuk pembentukan tim dan biaya perjalanan selama mengikuti kompetisi.

"Paling tidak 3 miliar kita butuhkan, itupun tim yang dibangun tanpa membeli pemain asing," ujar Mazoola di Bengkulu Jumat (14/2/2014).

Kondisi PS bengkulu diperburuk dengan status Ketua Umum mereka, Agusrin M Nadjamuddin yang harus mendekam di ruang tahanan akibat melakukan tindak pidana korupsi.

Untuk sementara ini, posisi tersebut diisi oleh adik Agusrin yaitu Sultan B Nadjamuddin yang juga bertugas sebagai Wakil Gubernur Bengkulu periode 2013-2015. (Van)

Baca Juga:
Letusan Gunung Kelud Ganggu Jadwal ISL, Ini Langkah PT Liga
Eks Pemain Liverpool Minta Tanda Tangan Gerrard
Gelandang Brasil Ini Bocorkan Strategi Pelatih Napoli
Fakta-fakta Transfer Pemain di Eropa Musim Ini
[VIDEO] Messi Rekam Aksi Juggling dengan Kamera di Kepala

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya