Donald Trump Desak Perdamaian Konflik Rusia-Ukraina, Serukan Penurunan Harga Minyak

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menilai harga minyak yang tinggi akan mendorong perang terus berlanjut.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Jan 2025, 14:41 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2025, 14:41 WIB
Donald Trump Desak Perdamaian Konflik Rusia-Ukraina, Serukan Penurunan Harga Minyak
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan meminta Arab Saudi dan negara-negara Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) lainnya untuk menurunkan harga minyak. (Kenny HOLSTON/POOL/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan meminta Arab Saudi dan negara-negara Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) lainnya untuk menurunkan harga minyak. Ia juga mengancam akan memakai tarif dagang terkait hal itu.

Mengutip BBC, Jumat (24/1/2025), saat berpidato di Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum di Davos pada Kamis, 23 Januari 2025 waktu setempat, Donald Trump terkejut kalau OPEC tidak menurunkan harga minyak bahkan sebelum pemilihan.

"Saat ini harganya cukup tinggi sehingga perang itu akan terus berlanjut,” ujar dia.

Ia mengaku pada perang Rusia-Ukraina dan menyatakan harga minyak yang lebih tinggi membantu mempertahankan pendanaan untuk konflik di Moskow. "Anda harus menurunkan harga minyak, itu akan mengakhiri perang itu. Anda bisa mengakhiri perang itu,” ia menambahkan.

Komentar Donald Trump tentang harga minyak muncul setelah ia berbicara dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada Rabu, 22 Januari 2025.

Menurut media pemerintah Saudi, Bin Salman berjanji investasi di AS sebanyak USD 600 miliar selama empat tahun ke depan. Akan tetapi, angka investasi ini tidak disebutkan dalam pernyataan Gedung Putih setelah panggilan telepon itu.

Donald Trump menuturkan akan meminta Putra Mahkota untuk membulatkan investasi menjadi USD 1 triliun. Seiring komentar Trump, harga minyak mentah turun 1 persen.

Ekonom Capital Economics, David Oxley menilai, komentar ini sesuai dengan keinginan Donald Trump untuk memangkas harga bensin.

“Ini niatnya jelas untuk menggunakan energi sebagai daya ungkit atas Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina, meski demikian harga minyak lebih rendah tentu tidak akan memberi insentif kepada produsen minyak AS untuk mengebor, terutama di Alaska yang berbiaya tinggi,” kata Oxley.

Tuntut Penurunan Suku Bunga

Didampingi JD Vance, Presiden Amerika Serikat Donald Trump Temui Pendukungnya di Capital One Arena
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melemparkan pena ke arah kerumunan setelah menandatangani perintah eksekutif selama parade perdana di dalam Capital One Arena, Washington, DC pada 20 Januari 2025. (Jim WATSON/AFP)... Selengkapnya

Ia menilai, Arab Saudi tidak akan dijamin untuk mengindahkan permintaan Presiden Trump untuk memperluas produksi minyak dan menurunkan harga minyak global.

Adapun kehadiran Presiden AS Donald Trump melalui video di Forum Ekonomi Dunia menandai pidato pertamanya kepada khalayak global sejak pelantikannya awal pekan ini.

Ia memakai kegiatan itu untuk menegaskan perusahaan di seluruh dunia memproduksi produksi mereka di AS atau hadapi tarif yang sangat tinggi atas barang impor yang memasuki pasar AS.

Donald Trump juga akan menuntut penurunan suku bunga. Ia menilai, suku bunga telah menyebabkan defisit yang lebih dalam dan mengakibatkan apa yang ia gambarkan sebagai bencana ekonomi d bawah masa jabatan pendahulunya Mantan Presiden AS Joe Biden.

“Ini dimulai dengan hadapi kekacauan ekonomi yang disebabkan oleh kebijakan yang gagal dari pemerintahan terakhir,” ujar dia.

“Selama empat tahun terakhir, pemerintah kita habiskan USD 8 triliun dalam pemboroan pengeluran defisit dan memberlakukan pembatasan energi yang merusak negara, peraturan yang melumpuhkan dan pajak tersembunyi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata dia.

Donald Trump juga berbicara tentang batu bara yang baik dan bersih untuk memberi daya pada pusat data yang dibutuhkan untuk kecerdasan buatan.

“Kita membutuhkan energi dua kali lipat dari yang kita miliki saat ini di AS, agar AI menjadi sebesar yang kita inginkan," kata dia.

Ia menambahkan akan menggunakan dekrit darurat untuk mempercepat pembangunan pembangkit listrik baru.

"Tidak ada yang dapat menghancurkan batu bara — tidak cuaca, tidak bom, tidak ada apa pun," ujar Trump.

Harga Minyak Dunia Merosot

Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga minyak dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, harga minyak mentah berjangka merosot pada perdagangan Kamis, 23 Januari 2025. Koreksi harga minyak ini terjadi setelah Presiden Donald Trump mendesak Arab Saudi dan OPEC untuk memangkas harga minyak.

Mengutip CNBC, Jumat (24/1/2025), harga minyak mentah Amerika Serikat turun 82 sen atau 1,09 persen menjadi USD 74,62 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent susut 71 sen atau 0,9 persen menjadi USD 78,29 per barel. Harga minyak naik pada sesi tersebut sebelum Donald Trump mulai berbicara.

Donald Trump menuduh Arab Saudi dan OPEC mengobarkan perang di Ukraina melalui harga minyak yang tinggi, mengklaim pertempuran akan berakhir jika mereka membiarkan harga minyak mentah global turun.

Adapun Rusia adalah salah satu eksportir minyak terbesar di dunia dan pendapatan dari penjualan tersebut mendukung perang.

"Saya juga akan meminta Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan biaya minyak,” ujar Trump.

"Jika harga turun, perang Rusia-Ukraina akan segera berakhir,” ia menambahkan.

Donald Trump menuturkan, Arab Saudi dan OPEC sangat bertanggung jawab, hingga batas tertentu

Arab Saudi dan Rusia berkoordinasi untuk memengaruhi harga global melalui OPEC+. Rusia, Arab Saudi dan enam anggota kelompok lainnya telah menahan 2,2 juta barel per hari dari pasar global untuk menjaga harga pasar agar tidak terlalu jatuh.

Harga minyak menghadapi tekanan turun tahun lalu seiring produksi yang melimpah di Amerika Serikat dan permintaan yang melambat di China.

OPEC+ memutuskan pada Desember untuk memperpanjang pemotongan produksi setidaknya hingga Maret 2025 sebelum menghentikannya secara bertahap selama setahun.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya