[Cek Fakta] Petir Menggelegar Setelah Presiden RI Masuk Kakbah? Ini Faktanya

Laman www.aljazera.online memuat artikel berjudul 'Petir Menggelegar Setelah Presiden Indonesia Masuk ke Kabah' pada 15 April 2019. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 16 Apr 2019, 20:35 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2019, 20:35 WIB
Ilustrasi petir (iStock)
Ilustrasi petir (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Laman www.aljazera.online memuat artikel berjudul Petir Menggelegar Setelah Presiden Indonesia Masuk ke Kabah pada 15 April 2019.

Artikel tersebut mengaitkan gangguan instalasi listrik menara jam di Makkah dengan sambaran petir dan kegiatan capres petahana Joko Widodo atau Jokowi umrah di masa tenang Pilpres 2019.

Berikut narasinya:

Menara jam tertinggi dunia di kota suci Mekkah, Arab Saudi mendadak gelap. Setelah instalasi listrik di bangunan itu tergangggu akibat sambaran petir.

Dilaporan harian lokal Sabq, listrik di menara jam yang menghadap langsung ke Kabah itu sempat padam dalam beberapa jam, sebelum akhirnya dipulihkan dan kembali normal.

"Daya listrik sudah berhasil dipulihkan beberapa jam kemudian setelah kejadian. Kini sudah berfungsi dengan baik dan tidak ada lagi masalah," kata seorang pejabat pemerintaah di Mekkah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Jokowi diberi kesempatan masuk ke dalam Kakbah di Masjidil Haram saat menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci, Senin (15/4/2019).

Dua putra Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, ikut dalam ibadah tersebut.

"Pada kesempatan itu, Presiden, Ibu Iriana, dan rombongan terbatas berkesempatan masuk ke dalam Kakbah," demikian informasi yang diterima dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Seusai masuk ke dalam Kakbah, Presiden bersama rombongan melakukan tawaf yang kemudian dilanjutkan dengan shalat Subuh berjamaah di depan multazam. 

Penelusuran Fakta

Situs www.aljazera.online yang memuat kabar tersebut bukan media arus utama yang terpercaya, melainkan blog.

Ini yang tertera dalam laman mereka:

Situs www.aljazera.online yang memuat kabar tersebut bukan media arus utama yang terpercaya, melainkan blog.

Cek Fakta - Keterangan situs www.aljazera.online

Keterangan yang tertera dalam laman mereka:

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using 'Content here, content here', making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for 'lorem ipsum' will uncover many web sites still in their infancy. Various versions have evolved over the years, sometimes by accident, sometimes on purpose (injected humour and the like).

Contrary to popular belief, Lorem Ipsum is not simply random text. It has roots in a piece of classical Latin literature from 45 BC, making it over 2000 years old. Richard McClintock, a Latin professor at Hampden-Sydney College in Virginia, looked up one of the more obscure Latin words, consectetur, from a Lorem Ipsum passage, and going through the cites of the word in classical literature, discovered the undoubtable source. Lorem Ipsum comes from sections 1.10.32 and 1.10.33 of "de Finibus Bonorum et Malorum" (The Extremes of Good and Evil) by Cicero, written in 45 BC. This book is a treatise on the theory of ethics, very popular during the Renaissance. The first line of Lorem Ipsum, "Lorem ipsum dolor sit amet..", comes from a line in section 1.10.32.

The standard chunk of Lorem Ipsum used since the 1500s is reproduced below for those interested. Sections 1.10.32 and 1.10.33 from "de Finibus Bonorum et Malorum" by Cicero are also reproduced in their exact original form, accompanied by English versions from the 1914 translation by H. Rackham.

There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form, by injected humour, or randomised words which don't look even slightly believable. If you are going to use a passage of Lorem Ipsum, you need to be sure there isn't anything embarrassing hidden in the middle of text. All the Lorem Ipsum generators on the Internet tend to repeat predefined chunks as necessary, making this the first true generator on the Internet. It uses a dictionary of over 200 Latin words, combined with a handful of model sentence structures, to generate Lorem Ipsum which looks reasonable. The generated Lorem Ipsum is therefore always free from repetition, injected humour, or non-characteristic words etc.

Bantahan Al Jazeera

Dalam pernyataan yang disebar grup percakapan Whatsapp para jurnalis, Sohaib Jassim, Kepala Biro Jakarta Al Jazeera Media Network menegaskan, www.aljazera.online tak terkait dengan pihaknya. 

Berikut isi keterangan tersebut: 

 

Salam,

Sehubungan dengan beredarnya sebuah tulisan berjudul "Petir Menggelegar Setelah Presiden Indonesia Masuk ke Kabah" yang dipublikasikan oleh situs bernama aljazera.online kemarin, Al Jazeera Media Network Biro Jakarta bermaksud menyampaikan keterangan sebagai berikut:

1. Al Jazeera Media Network tidak pernah memproduksi tulisan itu dan tidak memiliki hubungan apapun dengan pengelola situs tersebut

2. Al Jazeera Media Network mengecam keras penggunaan nama situs yang seolah-olah mirip dengan nama media kami

3. Al Jazeera Media Network mendesak agar pengelola situs aljazera.online dan situs-situs lain yang mencatut nama kami agar segera mengganti nama karena sangat merugikan Al Jazeera Media Network

4. Al Jazeera Media Network tidak memiliki situs berita online berbahasa Indonesia hingga saat ini

Sebagai informasi tambahan, Al Jazeera Media Network merupakan jaringan media internasional berbasis di Qatar yang menaungi stasiun televisi Al Jazeera English Channel, Al Jazeera Arabic Channel, Al Jazeera Documentary, Al Jazeera Mubasher (Live), aljazeera.com (Bahasa Inggris), aljazeera.net (Bahasa Arab), AJ+, dan lainnya.

Demikian pernyataan ini kami sampaikan. Terima kasih.

Sohaib Jassim

Kepala Biro Jakarta Al Jazeera Media Network

 

 

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, memang ada kejadian menara jam Makkah disambar petir. Namun kejadian sudah lama, pada September 2018, bukan ketika Jokowi umrah. 

Demikian seperti artikel berjudul Photographers snap electrifying photos of lightning strikes in Mecca yang diunggah situs english.alarabiya.net.

 

Kesimpulan Klaim

Situs yang memuat artikel berjudul 'Petir Menggelegar Setelah Presiden Indonesia Masuk ke Kabah' tidak kredibel. 

Pihak Al Jazeera Media Network Biro Jakarta telah membantah menulis artikel tersebut. Momentum Jokowi umrah juga terbukti tak ada kaitan dengan peristiwa petir menyambar menara jam Makkah. 

Banner hoaks
Banner hoaks
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya