[Cek Fakta] Hoaks Modus Perampokan Lewat Pembagian Gantungan Kunci GPS di SPBU

Sejumlah kabar viral di Facebook. Salah satunya soal dugaan pembagian gantungan kunci GPS di pom bensin. Penerimanya lalu diikuti dan dirampok. Benarkah?

oleh Diyah NaelufarDevira Prastiwi diperbarui 10 Jun 2019, 16:53 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2019, 16:53 WIB
[Cek Fakta] Gantungan Kunci GPS Dibagikan Gratis Untuk Merampok Rumah, Benarkah?
[Cek Fakta] Gantungan Kunci GPS Dibagikan Gratis Untuk Merampok Rumah, Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar bermunculan di sosial media. Salah satunya seperti diunggah oleh akun Facebook bernama Menik pada Jumat, 7 Juni 2019 lalu.

Melalui unggahan fotonya, ia menuliskan tentang sebuah gantungan kunci atau keychain yang terdapat GPS di dalamnya. Gantungan kunci itu konon dibagikan secara gratis di pom bensin.

"Sekedar informasi aja," tulis Menik menyertai unggahan fotonya.

[Cek Fakta] Gantungan Kunci GPS Dibagikan Gratis Untuk Merampok Rumah, Benarkah?

Dalam foto tersebut, terdapat empat buah gantungan kunci warna-warni, yaitu putih, hijau, hitam, dan pink. Di bawah gantungan kunci, terlihat sebuah tulisan.

"Di pom bensin mohon jangan ambil key chain ini walau dikasih gratis. Dalamnya ada GPS. Ntar diikutin terus sampai rumah dirampok. Sudah ada korban. Mari sebarkan agar selamet."

Unggahan foto itu sudah dibagikan 11 ribu kali dan mendapat tanda suka 240. Ada 126 komentar dalam unggahan foto dan tulisan tersebut.

 

Penelusuran Fakta

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Liputan6.com, unggahan foto dan kabar oleh akun Facebook bernama Menik itu tidak benar.

Melalui laman resminya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) www.kominfo.go.id sudah memberikan klarifikasi terkait berita yang beredar tersebut.

Bahkan, klarifikasi tersebut sudah ditulis jauh sebelum unggahan itu muncul, yaitu sejak 29 Januari 2019. Artikel itu berjudul [HOAKS] Jangan Ambil Key Chain Dalamnya Ada GPS Nanti Diikuti Terus, Sampai Rumah Dirampok.

[Cek Fakta] Gantungan Kunci GPS Dibagikan Gratis Untuk Merampok Rumah, Benarkah?

 

"Penjelasan:

Beredar informasi melalui broadcast whatsapp yang berisi foto gantungan kunci dengan warna yang berbeda dan terdapat tulisan "Di pom bensin, mohon jangan ambil key chain ini walau dikasih gratis. Dalamnya ada GPS. Nanti diikuti terus, sampai rumah dirampok. Ada yang kena."

Saat ini banyak situs belanja online yang menyediakan gantungan kunci yang terdapat fitur GPS didalamnya. Salah satunya adalah Lotmoredeals.com.

Foto gantungan kunci yang dipajang di situs Lotmoredeals sama persis dengan gambar yang digunakan dalam pesan broadcast tersebut. Ada foto telapak tangan yang digunakan sebagai alas empat gantungan kunci dengan warna berbeda (putih, hijau, hitam, dan merah muda). Harga gantungan kunci itu sekitar Rp130 ribu. Bahkan, di sebuah situs jualbeli lokal, ada yang memberikan diskon hingga harganya sekitar Rp. 59 ribu.

Fungsi dari gantungan kunci tersebut memang sebagai pencari. Tapi, penggunaannya lebih pada agar penggunanya tak kehilangan atau jauh dari barang berharga. Misalnya, menempatkan gantungan itu pada tas, kantong anak-anak, atau dikalungkan pada hewan peliharaan. Alat tersebut hanya dilengkapi bluetooth dengan radius 10 meter.

Foto gantungan kunci dalam pesan broadcast tersebut merupakan informasi hoaks yang diambil dari situs jual beli online.

Link Counter:

https://radarmalang.id/daur-ulang-hoax-lama-masih-dipercaya/ https://www.jpnn.com/news/perampok-bagi-bagi-gantungan-kunci-di-spbu-masih-percaya?pa ge=2"

Selain itu, Jawapos.com juga telah menuliskan artiket terkait gantungan kunci yang terpasang GPS tersebut. Artikel itu diunggah pada hari ini, Senin (10/6/2019) dengan judul Daur Ulang Hoax Lama Masih Dipercaya.

 

[Cek Fakta] Gantungan Kunci GPS Dibagikan Gratis Untuk Merampok Rumah, Benarkah?

"Pesan abal-abal tentang bagi-bagi gantungan kunci di SPBU sebenarnya sudah pernah beredar pada 2012. Namun, pesan tersebut kembali bermunculan di grup-grup chatting akhir pekan lalu. Jangan-jangan itu menjadi bukti betapa banyak netizen Indonesia yang mudah dikibuli. Bahkan, akhirnya mereka dengan sukarela menyebarkan informasi hoax kepada orang lain.

”Di pom bensin, mohon jangan ambil key chain ini walau dikasih gratis. Dalamnya ada GPS. Nanti diikuti terus, sampai rumah dirampok. Ada yang kena,” tulis pesan yang banyak beredar melalui aplikasi chatting itu. Si pembuat hoax juga sengaja mengirimkan contoh gambar gantungan kunci yang dimaksud.

Pada awal kemunculannya, pesan itu tersebar melalui Blackberry Messenger (BBM). Isinya lebih panjang dan meyakinkan. Katanya, kelompok perampok tak hanya membagikan gantungan kunci itu secara gratis di SPBU. Mereka juga menyasar pusat-pusat perbelanjaan.

Kala itu gantungan kunci yang mengandung GPS memang belum banyak beredar di pasaran Indonesia. Tapi, saat ini sudah banyak situs belanja yang menyediakannya. Baik di situs jual beli Indonesia maupun luar negeri. Salah satu yang menjualnya ialah Lotmoredeals.com.

Foto gantungan kunci yang dipajang di situs Lotmoredeals sama persis dengan gambar yang digunakan para penyebar hoax. Ada foto telapak tangan yang digunakan sebagai alas empat gantungan kunci dengan warna berbeda (putih, hijau, hitam, dan merah muda).

Selain di Lotmoredeals, Anda bisa menemukan barang yang sama di situs jual beli Indonesia. Untuk bisa menemukannya, coba cari dengan kata kunci, ”Portable Anti Lost Bluetooth 4.0 Tracer GPS Locator Tag Alarm Wallet Key Pet Finder”. Harga gantungan kunci itu sekitar Rp130 ribu. Bahkan, di sebuah situs jualbeli lokal, ada yang memberikan diskon hingga harganya cuma Rp59 ribu.

Fungsi gantungan kunci itu memang sebagai pencari. Tapi, penggunaannya lebih pada agar Anda tak kehilangan atau jauh dari barang berharga. Misalnya, menempatkan gantungan itu pada tas, kantong anak-anak, atau dikalungkan pada hewan peliharaan.

Alat bertenaga baterai CR2032 itu sebenarnya hanya dilengkapi bluetooth dengan jarak pancar 10 meter. Pengoperasiannya bisa lewat smartphone. Ketika alat itu menjauh lebih dari 10 meter dari smartphone, sinyal peringatan akan dikirim.

Alat itu memang punya fungsi mengirimkan posisi terakhirnya. Tapi, sebelumnya harus di-setting dahulu oleh pemiliknya. Misalnya, alat ditempatkan di mobil untuk menandai tempat parkir. Ketika lupa, Anda tinggal melihat lokasinya di smartphone. Posisi terakhir dikirim ketika sinyal bluetooth dalam gantungan kunci itu terjangkau oleh smartphone pengontrol. Oh ya, fungsi lain dari gantungan kunci tersebut adalah bisa digunakan untuk remote tongkat selfie.

Jadi, dengan spesifikasi seperti itu, rasanya tidak efektif digunakan perampok yang berniat menguntit Anda. Sebab, dia harus selalu berada dalam radius yang tak jauh dari Anda. Jangankan digunakan perampok, alat itu, sepertinya, juga tidak efektif digunakan para istri yang ingin menguntit suaminya. Sebab, untuk menguntit orang terdekat kita, rasanya lebih efektif mengunakan fitur lost device yang tersedia di iPhone atau Android. Dengan catatan, Anda punya password-nya, ya.

Meski pesan di atas termasuk hoax lama, kewaspadaan terhadap modus baru kejahatan tetap harus kita tingkatkan.

FAKTA

Foto gantungan kunci dalam pesan hoax diambil dari situs jual beli. Alat itu hanya dilengkapi bluetooth dengan radius 10 meter. Pesan peringatan serupa pernah menyebar pada 2012."

Tak hanya itu, dalam sebuah situs jual beli alibaba.com, terdapat foto dengan empat buah gantungan kunci yang sama. Harganya berkisar antara $1.50 - $3.50.

 

Kesimpulan Klaim

Apa yang diunggah oleh akun Facebook Menik itu tidak benar adanya. Gantungan kunci tersebut bukan dibagikan secara gratis di pom bensin.

Seperti penjelasan Kominfo dan Jawapos.com, gantungan kunci tersebut memang terdapat GPS, namun pengoperasiannya hanya dapat digunakan melalui smartphone dan bluetooth.

 

Banner hoaks
Banner hoaks

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya