Sederet Bahan Herbal yang Diklaim Obat Covid-19, Ternyata Belum Terbukti

Berikut daftar bahan-bahan herbval yang telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com dan belum terbukti sebagai obat Covid-19.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 29 Jul 2020, 16:02 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2020, 16:02 WIB
Kementan
Beberapa waktu lalu Kementerian Pertanian resmi meluncurkan inovasi antivirus berbasis eucalyptus.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai klaim tentang bahan-bahan herbal yang bisa menyembuhkan virus corona Covid-19 beredar di media sosial. Namun ternyata, bahan-bahan tersebut belum terbukti secara klinis menyembuhkan Covid-19.

Satu di antaranya yang sempat menjadi perhatian adalah kalung eucalyptus yang diklaim Kementerian Pertanian sebagai obat yang bisa membunuh virus Covid-19.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, produk ini telah melalui uji lab peneliti pertanian terhadap virus influenza, beta dan gamma corona. Diklaim, hasil uji lab eucalyptus ini mampu membunuh 80-100 persen virus.

"Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) membuat beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem dan defuser," ungkap Mentan dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.

Belakangan, Kementan mengklarifikasi bahwa kalung eucalyptus tidak diklaim sebagai antivirus. Produk ini sebagai aksesoris kesehatan dan sudah ada keluar izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

"Memang izin edar dari BPOM tidak menyebut antivirus di situ. Sama seperti roll on eucalyptus yang saya pegang ini, tidak menyebut juga sebagai produk yang antivirus," tegas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Fadjry Djufry saat konferensi pers virtual, Senin (6/7/2020).

"Karena kan kalau antivirus itu harus melalui tahapan uji klinis dan lain-lain. Nah, ini izin edarnya itu sebagai (produk) jamu."

Djufry menambahkan kalung eucalyptus yang terdaftar sebagai produk jamu di BPOM untuk melegakan pernapasan saja. Tidak ada satu pun klaim antivirus yang disebutkan BPOM.

"Jamu biasanya hanya membutuhkan hasil lab dan uji klinis. Kami sudah teregistrasi (eucalyptus) di BPOM itu jamu, tentunya kan sudah melalui proses, tidak melanggar aturan di Indonesia," tambahnya.

"Jadi melegakan pernapasan, tidak ada klaim antivirus di situ."

Selain itu, pengujian terhadap eucalyptus tidak menyasar virus Sars-CoV-2 penyebab COVID-19.

"Kami hanya menguji pada corona model. Kita punya alpa corona, betacorona, gamma corona. Ada juga delta corona. Virus Sars-CoV-2 ini bagian dari betacorona (namun pengujian tidak langsung menyasar pada Sars-CoV-2)," jelas Djufry.

Selain eucalyptus beberapa bahan herbal lainnya juga diklaim sebagai obat Covid-19. Namun ternyata, sama sekali belum terbukti. Berikut daftarnya yang telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com:

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Daun Manuru

Gambar Tangkapan Layar Kabar Hoaks Tentang Virus Corona
Gambar Tangkapan Layar Kabar Hoaks Tentang Virus Corona

Klaim tentang daun manuru dapat menyembuhkan pasien penderita virus corona Covid-19 beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Ruli Firmansyah pada 9 April 2020.

Akun Facebook Ruli Firmansyah menuliskan narasi bahwa daun manuru bisa menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk Covid-19.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang daun manuru dapat menyembuhkan pasien penderita virus corona Covid-19.

Penelusuran dilakukan dengan menghubungi dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Erlang Samoedro.

Dokter Erlang mengatakan bahwa daun manuru belum teruji secara ilmiah dapat menyembuhkan pasien positif virus corona Covid-19.

"Belum ada bukti secara ilmiah," kata dr Erlang kepada Liputan6.com, Rabu (24/6/2020).

Kesimpulan

Klaim tentang daun manuru dapat menyembuhkan pasien penderita virus corona Covid-19 ternyata belum terbukti. Belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan daun manuru efektif menyembuhkan pasien Covid-19.

 

Daun Sungkai

Gambar Tangkapan Layar Berita Tentang Virus Corona
Gambar Tangkapan Layar Berita Tentang Virus Corona

Klaim tentang daun sungkai sebagai obat untuk menyembuhkan pasien positif virus corona COVID-19 beredar di media sosial. Klaim ini disebarkan akun Facebook Depot Kusen Firman Prabumulih pada 27 Mei 2020.

Akun Facebook Depot Kusen Firman Prabumulih mengunggah gambar daun sungkai disertai dengan narasi bahwa daun tersebut terbukti ampun menyembuhkan pasien positif COVID-19.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang daun sungkai sebagai obat untuk menyembuhkan pasien positif virus corona COVID-19.

Penelusuran dilakukan dengan menghubungi Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Erlinda Burhan.

Erlinda mengatakan bahwa daun sungkai belum terbukti secara klinis dapat menyembuhkan pasien positif COVID-19.

"Iya, harus ada uji klinisnya," ungkap Erlinda kepada Liputan6.com, Sabtu (30/5/2020).

Kesimpulan

Klaim tentang daun sungkai sebagai obat untuk menyembuhkan pasien positif virus corona COVID-19 tidak terbukti. Hingga kini, belum ada laporan pasien sembuh dari COVID-19 karena daun sungkai. Bahkan, riset yang dilakukan Pemprov Jambi terhadap khasiat daun sungkai belum dipublikasi.

 

Jeruk Nipis

Menggunakan Madu dan Jeruk Nipis
Ilustrasi Jeruk Nipis Credit: freepik.com

Klaim tentang obat virus corona COVID-19 tersedia di dapur masing-masing rumah beredar di media sosial. Klaim ini disebarkan akun Facebook Kang'to pada 27 Mei 2020.

Akun Facebook Kang'to mengunggah narasi berisi klaim tentang adanya obat penyembuh COVID-19 di dapur. Obat-obat tersebut di antaranya jeruk nipis, gula, dan air hangat. Selain itu ada juga aspirin dan paracetamol.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang obat virus corona COVID-19 yang terdapat di dapur. Di antaranya jeruk nipis, gula, dan air hangat. Selain itu ada juga aspirin dan paracetamol.

Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "jeruk nipis virus corona". Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim bahwa jeruk nipis bisa menyembuhkan COVID-19.

Satu di antaranya artikel berjudul "Cek Fakta: Hoaks Resep Lemon dan Teh Panas untuk Sembuhkan COVID-19 dari Palestina" yang dimuat situs Liputan6.com pada 10 April 2020.

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Daeng M Faqih mengatakan bahwa mengonsumsi lemon dan teh panas dapat menyembuhkan virus corona COVID-19 belum terbukti.

"Belum ada bukti yang membenarkan hal tersebut," kata Faqih kepada Liputan6.com, Jumat (10/4/2020).

Kesimpulan

Klaim tentang obat virus corona COVID-19 tersedia di dapur masing-masing rumah adalah tidak benar. Jeruk nipis, gula, air hangat, aspirin, dan paracetamol tidak terbukti bisa menyembuhkan COVID-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya