Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China. Klaim rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China diunggah akun Facebook Sriwulan Sari Mci, pada 24 November 2020.
Unggahan tersebut berupa video yang menampilkan siaran berita stasiun televisi CNN Indonesia berjudul "Potensi Bahaya Vaksin Covid-19".
Video yang diunggah diberikan keterangan sebagai berikut:
Advertisement
"Assalamualaikum...Info untuk sahabat semua...🤔Akhir tahun ini Suntik Vaksin sdh tersedia, Hati2 dgn bahaya Vaksin Covid-19 Rakyat indonesia akan dibunuh Vaksin Cina😲Yuuukkk dari sekarang kita jaga imun tubuh kita dengan ikhtiar produk kesehatan Alami dari Mci 🤗Happy Sharing💕"
Benarkah video tersebut memberi informasi rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Potensi Bahaya Vaksin Covid-19 CNN Indonesia'
Penelusuran mengarah pada artikel video berjudul "VIDEO: Potensi Bahaya Vaksin Covid-19" yang dimuat situs cnnindonesia.com, pada 18 September 2020.
Situs Cnnindonesia.com memuat video yang identik dengan klaim. Video tersebut membahas tentang Penelitian ini dituangkan dalam jurnal Internasional Professor Nidom Foundation atau PNF. Peneliti PNF menginvestigasi empat puluh virus Covid-19 asal Indonesia, sejumlah negara Asia Tenggara dan Wuhan. Hasilnya, 40 virus yang diteliti memiliki motif Antibody Dependent Enhancement atau ADE dan 57,5 persen mengalami mutasi dari virus Covid-19 Wuhan.
Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin PNF Cahirul Anwar Nidom menjelaskan, fenomena ADE bisa menyebabkan, virus yang kembali masuk ke tubuh manusia semakin ganas setelah vaksinasi. Ini terjadi karena sistem antibodi merespon virus dengan mengikatnya sehingga virus lain bisa masuk ke dalam sel-sel tubuh.
Temuan lain dari bukti empiris Nidom menduga Covid-19 tidak hanya menyerang lewat selaput lendir di rongga tubuh tetapi masuk lewat leokosit mikrofag atau sel darah putih sehingga memiliki daya rusak jangka panjang.
Dalam video tersebut Peneliti Biologi Mokuler Ahmad Utomo menanggapi temuan potensi bahaya vaksin Covid-19, dia memngatakan temuan PNF tersebut jadi rujukan dasar kehati-hatian membuat vaksin. Pasalnya, ketika pemerintah memposisikan vaksin sebagai senjata pamungkas fenomena ADE bisa menimbulkan dampak serius.
Berikut keterangan video tersebut:
"Jakarta, CNN Indonesia --Pemerintah pusat mengklaim bisa menyediakan vaksin Covid-19 pada akhir tahun ini. Sejumlah peneliti meragukan klaim itu. Bahkan, penelitian yang dilakukan di Indonesia, menunjukkan, virus Covid-19 memiliki motif Antibody Dependent Enhanceement atau ADE yang artinya peningkatan keganasan virus setelah vaksinasi.
Penelitian ini dituangkan dalam jurnal Internasional Professor Nidom Foundation atau PNF. Peneliti PNF menginvestigasi empat puluh virus Covid-19 asal Indonesia, sejumlah negara Asia Tenggara dan Wuhan. Hasilnya, 40 virus yang diteliti memiliki motif Antibody Dependent Enhancement atau ADE dan 57,5 persen mengalami mutasi dari virus Covid-19 Wuhan.
Nidom menjelaskan, fenomena ADE bisa menyebabkan, virus yang kembali masuk ke tubuh manusia semakin ganas setelah vaksinasi. Ini terjadi karena sistem antibodi merespon virus dengan mengikatnya sehingga virus lain bisa masuk ke dalam sel-sel tubuh. Nidom berkaca pada kasus vaksin demam berdarah di Filipina yang malah menyebabkan kematian."
Advertisement
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China tidak benar.
Dalam video tersebut tidak mengulas tentang rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China.
Video tersebut membahas tentang peneliti PNF terhadap 40 virus Covid-19 asal Indonesia, sejumlah negara Asia Tenggara dan Wuhan. Hasilnya, 40 virus yang diteliti memiliki motif Antibody Dependent Enhancement atau ADE dan 57,5 persen mengalami mutasi dari virus Covid-19 Wuhan.
Fenomena ADE bisa menyebabkan, virus yang kembali masuk ke tubuh manusia semakin ganas setelah vaksinasi.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement