Liputan6.com, Jakarta - Pada 5 Januari 2021, pemilik akun Facebook atas nama Ariyo Dermawan mengunggah klaim yang menyebut hanya Indonesia yang membeli vaksin virus corona covid-19 buatan China, Sinovac.
Dalam klaimnya, Ariyo Dermawan menyebut, dari 20 negara yang memesan vaksin covid-19 buatan China, hanya Indonesia yang melanjutkan pemesanan. Begini klaimnya:
"Di beberapa negara, pasca pemberian vaksin muncul berbagai gejala dan masalah terhadap relawan uji coba vaksin (Silahkan googling untuk hal ini). Dari 20 negara yang mulai memesan vaksin, hanya Indonesia saja yang memesan Vaksin Sinovac dari China.
Advertisement
Yang jelas saya pribadi akan menolak dengan alasan vaksin belum lolos uji coba klinis dan bahkan ditolak oleh beberapa negara. Saya tidak membutuhkan dan punya hak untuk menentukan sendiri jenis pelayanan kesehatan untuk diri saya sendiri. Terlebihnya, saya tidak ingin jadi kelinci percobaan.
Atau bagaimana dengan teman-teman tenaga kesehatan sebagai “orang pertama” yang akan menerima vaksin? Bersediakah?"
Lalu, benarkah hanya Indonesia yang membeli vaksin covid-19 buatan China?
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menelusurinya menggunakan mesin pencari, Google dengan kata kunci: "sinovac vaccine buyers". Hasil penelusuran mengarahkan ke situs Independent dalam artikel berjudul: "Covid vaccine: Turkey to buy at least 20 million doses of Chinese candidate".
Dalam artikel yang dipublikasikan pada 19 November 2020, Turki membeli 20 juta dosis vaksin covid-19 buatan China, Sinovac. Hal itu dikatakan oleh Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca.
"Kami dapat memperoleh setidaknya 10 juta dosis vaksin China pada bulan Desember. Kami ingin meningkatkan jumlah ini. Jumlahnya akan sama pada bulan Januari. Angka ini bisa menjadi dua kali lipat, mungkin," katanya.
Selanjutnya, hasil penelusuran Google juga mengarahkan ke situs Al Jazeera dengan artikel berjudul: "Sinovac secures $515m to double vaccine-production capacity". Artikel itu dipublikasikan pada 7 Desember 2020.
Disebutkan dalam artikel tersebut, Sinovac Biotech akan memasok vaksin covid-19 buatan mereka ke berbagai negara, termasuk Indonesia dan Turki. Lebih lanjut, Sinovac Biotech mengatakan, mereka akan dapat memproduksi 300 juta dosis vaksin setiap tahun.
Temuan soal negara yang membeli vaksin sinovac bisa dilihat di situs berdasarkan Duke Global Health Innovation Center. Dari situs tersebut, diketahui Indonesia memesan 128 juta dosis vaksin Sinovac. Sejumlah negara juga membeli vaksin produksi Tiongkok ini, antara lain Chili (60 juta dosis), Turki (50 juta dosis), Brasil (46 juta dosis), dan Bangladesh (100 ribu dosis).
MUI Nyatakan Vaksin Sinovac Halal
Sementara itu, dikutip dari Liputan6.com, vaksin covid-19 sudah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hal ini tertuang dalam artikel berjudul: "MUI: Vaksin Covid-19 Sinovac Suci dan Halal".
Di artikel yang dipublikasikan pada 8 Januari 2020 disebutkan kalau MUI telah memutuskan vaksin Covid-19 Sinovac halal. Hal ini diumumkan usai menggelar rapat pleno terkait fatwa vaksin Covid-19 Sinovac, Jumat (8/1/2021) siang.
Rapat tersebut dimulai pukul 14.42 WIB di kantor MUI pusat secara offline atau tatap muka.
"Setelah dilakukan diskusi yang cukup panjang berdasarkan paparan tim auditor, menyepakati bahwa vaksin Covid-19 yang diproduksi Sinovac Life Sciences Co yang diajukan sertifikasinya oleh badan POM, hukumnya suci dan halal," kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam, soal fatwa vaksin Covid-19 Sinovac, Jakarta, Jumat (8/1/2021).
Keputusan fatwa kehalalan vaksin CoronaVac ini sudah lama ditunggu masyarakat dan umat seiring berjalannya pemberian izin penggunaan darurat/EUA antivirus Corona produksi perusahaan Sinovac tersebut dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Namun, untuk aspek ketoyibannya masih menunggu BPOM.
Advertisement
Kesimpulan
Klaim yang menyebut hanya Indonesia yang membeli vaksin covid-19 buatan China, Sinovac adalah salah. Faktanya, ada negara lain yang juga membeli Sinovac, yakni Chili, Turki, Brasil, dan Bangladesh.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement