Gara-Gara Pengumuman Hoaks Vaksinasi Covid-19, Ratusan Orang Dibubarkan Polisi

Kehebohan terjadi akibat hoaks vaksinasi covid-19 gratis di kota New York, Kamis malam (14/1/2021).

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 15 Jan 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi vaksin corona, vaksin covid-19
Warga New York dihebohkan pengumuman hoaks vaksinasi covid-19 (Kredit: fernando zhiminaicela via Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Kehebohan terjadi akibat hoaks vaksinasi covid-19 gratis di kota New York, Kamis malam (14/1/2021). Pemerintah kota New York pun langsung memberikan pengumuman mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

Pengumuman hoaks tersebut menyebar lewat aplikasi percakapan Whatsapp dan media sosial seperti Facebook dan Twitter. Pengumuman itu menyebut ada vaksinasi covid-19 gratis bagi semua orang berusia di atas 18 tahun berjumlah 410 dosis.

Tak pelak warga New York pun jeboh. Ratusan orang mengantre karena pengumuman hoaks tersebut.

"Saya mengantre selama dua jam dan tidak tahu kalau pengumuman itu ternyata palsu. Ada kepolisian yang akhirnya membubarkan antrean dan kami diminta pulang," ujar Alexandra Frankel seperti dilansir New York Post.

"Ada 500 orang yang mengantre di sini. Memang akhirnya bubar tapi saya pikir pengumuman hoaks itu sukses," kata penulis New York Post, Jessica Valenti yang ada di lokasi menambahkan.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Bantahan Pemerintah

ilustrasi vaksin
ilustrasi vaksin. Photo by Daniel Schludi on Unsplash

Pemerintah New York pun langsung meminta kepolisian membubarkan kerumunan itu. Mereka menjelaskan tidak pernah membagikan vaksin covid-19 melalui pengumuman di media sosial.

"Tidak ada vaksin covid-19 yang tersedia tanpa adanya perjanjian. Pengumuman itu hoaks dan bukan dari Pemerintah Kota New York," ujar Juru Bicara Pemerintah Kota New York, Bill Neidhardt.

"Kami telah mengirimkan orang ke sana untuk meminta warga pulang. Memang terkadang ada dosis vaksin yang berlebih karena ada orang yang tidak datang, namun itu jarang terjadi."

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya