Cek Fakta: Tidak Benar Ada Obat Kapsul Berisi Paku, Simak Penelusurannya

Cek Fakta Liputan6.com menemukan sebuah video di Facebook dengan klaim kapsul berisi paku.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 03 Mar 2021, 14:47 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 14:00 WIB
Klaim kapsul berisi paku
Klaim kapsul berisi paku.

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com menemukan sebuah video di Facebook dengan klaim kapsul berisi paku. Video itu memiliki durasi sepanjang 25 detik.

Video dengan klaim kapsul berisi paku ditemukan di akun Mujahidah Alya. Video itu diawali dengan seseorang membuka sebuah kardus obat. Orang dalam video tersebut menggunakan Bahasa Inggris.

Kemudian, dia membuka kapsul yang berada di obat tersebut. Selanjutnya, ada enam butir paku berukuran 1 cm jatuh dari kapsul tersebut.

Begini narasi yang ada di akun Mujahidah Alya:

"Tolong perhatikan kalau beli obat bentuk kapsul sebaiknya dibuka 1 untuk percobaan.. karena jangan sampai isi obat adalah paku2 kecil yg justru membahayakan. Yaa mungkin ini ulah oknum jahil aj. Tapi tidak ada salahny untuk waspada.."

Lalu, benarkah klaim kapsul berisi paku? Simak penelusurannya di halaman berikut.

 **Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Penelusuran Fakta

Hasil penelusuran Yandex
Hasil penelusuran Yandex.

Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan pencarian gambar terbalik, Yandex. Hasilnya, ada banyak media kredibel di luar negeri yang membahas tentang klaim ini.

Salah satu media yang membahas klaim ini adalah FactCheck.kg. Klaim tersebut ditulis dalam bahasa Rusia dengan judul yang sudah diterjemahkan menjadi: "Paku dalam Kapsul Obat Enterofuril?"

Dijelaskan dalam artikel yang dipublikasikan pada 17 Februari 2021, kapsul yang berada dalam video klaim adalah Enterofuril yang diproduksi oleh perusahaan farmasi JSC Bosnalik yang berbasis di Bosnia dan Herzegovina.

Enterofuril terdaftar dan disetujui untuk penggunaan medis di Republik Kazakhstan dengan nomor registrasi RK-LS-5 No. 022825 tanggal 03/02/2017, dan RK-LS-5#022904 tanggal 10.04.2017.

Disebutkan oleh FactCheck.kg, orang yang merekam video itu sudah mengganti isi kapsul dengan paku. Pelaku memilih kapsul Enterofuril karena sudah kadaluwarsa untuk eksperimen pribadinya.

Hasil penelusuran juga mengarahkan ke website Stop Fake, situs berbahasa Rusia. Situs ini juga menyebut seseorang telah mengganti isi kapsul dengan paku.

Stop Fake mengambil kesimpulan itu karena Enterofuril merupakan obat yang sudah mendapat izin dari Komite Pengawasan Medis dan Farmasi Kementerian Kesehatan Kazakhstan.

"Kami tidak secara resmi menerima informasi dari konsumen, pemegang sertifikat registrasi, entitas farmasi, tenaga medis tentang adanya benda asing di dalam kapsul obat Enterofuril," bunyi pernyataan dari Kementerian Kesehatan Kazakhstan.

Di Kazakhstan, pengawasan mutu obat impor dilakukan sesuai dengan Surat Perintah Menteri Kesehatan Republik Kazakhstan tanggal 20 Desember 2020.

Referensi Artikel:

https://factcheck.kg/gvozdi-v-kapsulah-lekarstva-enterofuril/

https://stopfake.kz/ru/archives/4705

 

Kesimpulan

banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Klaim adanya kapsul berisi paku merupakan informasi hoaks. Berdasarkan penelusuran, isi kapsul itu sudah diganti oleh orang tidak bertanggungjawab.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerja sama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya