6 Hoaks yang Beredar dalam Sepekan, dari PPKM sampai Covid-19

Berikut kumpulan hoaks yang beredar dalam sepekan

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Jul 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoax. (via: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta- Informasi hoaks semakin banyak beredar di media sosial dengan bergam bentuknya, dalam sepekan informasi yang beredar tersebut dari seputar  Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga Covid-19.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi yang beredar di media sosial, hasilnya sebagian informasi tersebut hoaks.

Berikut kumpulan hoaks yang beredar dalam sepekan:

1. Cara Mendapatkan Bantuan Dana PPKM dengan Membagikan Pesan WhatsApp

Pesan berantai berisi tata cara mendapatkan bantuan dana PPKM dengan membagikan pesan WhatsApp beredar di media sosial. Kabar tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi WhatsApp sejak 9 Juni 2021.

Berikut isi pesan tersebut:

"Selamat!

Anda berhak mendapatkan bantuan PPKM sebesar Rp 300.000!

Bagaimana cara mendapatkannya:

1. Berbagi dengan 5 grup / 20 teman melalui WHATSAPP {klik tombol "WhatsApp" di bawah}

2. Setelah berbagi, Anda akan diarahkan untuk mengaktifkan bantuan PPKM Anda.

3. Anda akan menerima konfirmasi SMS dalam 2 hingga 5 menit.

Selain itu, pesan tersebut juga melampirkan tautan atau link danappkm.online yang harus diklik agar bisa mendapatkan bantuan PPKM."

Benarkah ada bantuan dana PPKM dengan cara membagikan pesan WhatsApp? Berikut penelusurannya.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, kabar tentang bantuan dana PPKM dengan membagikan pesan WhatsApp ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, situs yang dicantumkan tidak bisa diakses bahkan diduga merupakan modus penipuan.

 

2. Kabar Ma'ruf Amin Mundur dari Kursi Wakil Presiden

Kabar tentang Ma'ruf Amin mundur dari kursi wakil presiden beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Amir Ahmad pada 6 Juli 2021.

Akun Facebook Amir Ahmad mengunggah sebuah video berjudul "BUKAN TANPA PAKSAAN WAPRES KEMBALI KE NU" dari situs berbagi video YouTube.

Dalam gambar thumbnail video tersebut terdapat narasi yang menyebut bahwa Ma'ruf Amin mundur dari kursi wakil presiden sebagai berikut:

BUKAN TANPA PAKSAAN WAPRES AMIN KEMBALI KE NU !!

JKW AKHIRNYA TANDA TANGAN. WAPRES AMIN MUNDUR MEMINTA MAAF KE JKW

Benarkah Ma'ruf Amin mundur dari kursi wakil presiden? Berikut penelusurannya.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, Kabar tentang Ma'ruf Amin mundur dari kursi wakil presiden ternyata tidak benar alias hoaks. Faktany, tidak ada informasi valid terkait kabar tersebut.

 

3. Pertamina Tutup SPBU untuk Putus Penyebaran Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi Pertamina menutup Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sejak 12-17 Juli 2021 untuk memutus penyebaran Covid-19. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut narasi informasi Pertamina menutup SPBU untuk memutus penyebaran Covid-19 sejak 12-17 Juli 2021:

"PENUTUPAN SPBU SEMENTARA

12-17 JULI 2021

Sebagai komitmen Pertamina dalam mendukung program pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19"

Benarkah Pertamina menutup SPBU sejak 12-17 Juli 2021 untuk memutus penyebaran Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi Pertamina menutup SPBU sejak 12-17 Juli 2021 untuk memutus penyebaran Covid-19 hoaks.

Seluruh SPBU dan Agen LPG masih beroperasi dengan normal. Stok BBM dan LPG pun aman dan masih mencukupi bila diperlukan penambahan selama masa PPKM.

 

Simak Video Berikut

Berikutnya

4. Tim Covid Hunter Tertibkan Warga Jakarta yang Keluar Rumah setelah Pukul 19.00

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi Tim Covid Hunter tertibkan warga Jakarta yang keluar rumah setelah Pukul 19.00. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut informasi Tim Covid Hunter tertibkan warga Jakarta yang keluar rumah setelah Pukul 19.00.

"Khusus D.K.I👉

Mulai tanggal 7-30 juli,

mohon seluruh warga JAKARTA tidak keluar rumah di malam hari.

Bila ada keperluan segera penuhi maksimal jam 19.00 sudah di rumah. Akan

ada tim covid hunter lintas sektor yang menertibkan dengan membawa

petugas laboratorium dan ambulance. Langsung di swab di tempat.

Bila reaktif, langsung di isolasi di wisma BKD malam itu juga.

Melaporkan hasil rapat Rapid Hunter di Kodim hari ini :

- dilaksanakan setiap hari mulai hari ini tgl 7 -20 juli 2021

- mulai pkl. 19.30 selama 9 jam dan berkumpul di Kodim

- diikuti oleh polres, kodim, dinkes, satpol PP, BPBD, dishub

- dinkes diminta menyediakan 1 ambulance dan 1 mobil dinas dgn petugas juga melakukan swab random sebanyak 1000 sasaran setiap harinya

- mohon ijin petugas dinkes setiap hari terdiri dari :1 org driver (umum) + 3 org petugas lab kesda di mobil dinas dinkes1 org petugas PSC + 1 org bidang di ambulance

- jadwal petugas sesuai jadwal diatas, memakai rompi kes yg disediakan oleh PSC

- bila ada sasaran yg di swab hasilnya reaktif maka langsung masuk BKD.

Mohon untuk diperhatikan"

Benarkah informasi Tim Covid Hunter tertibkan warga Jakarta yang keluar rumah setelah Pukul 19.00? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi Tim Covid Hunter tertibkan warga Jakarta yang keluar rumah setelah Pukul 19.00 tidak benar.

Kodam Jaya, Polda Metro Jaya dam Pemprov DKI Jakarta tidak pernah mengeluarkan instruksi tentang penertiban warga Jakarta di luar rumah setelah Pukul 19.00 WIB oleh Tim Covid Hunter.

 

5. Semua Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di RS

 Kabar tentang tidak adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia selain di rumah sakit beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Viral & Unik pada 2 Juli 2021.

Akun Facebook Viral & Unik mengunggah gambar berisi narasi tidak ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia selain di rumah sakit dan meragukan keganasan virus corona.

Berikut narasinya:

"KATANYA GANAS DAN MEMATIKAN"

Jika Memang "GANAS", Kenapa tidak Mati di Jalan, Kenapa Tidak Mati di Rumah, Kenapa Tidak Mati di Sawah/Kebun, Kenapa Tidak Mati di Pasar-pasar? Tapi SELALU MATI DI RS

"ADA APA DENGAN RS ??"

Konten yang disebarkan akun Facebook Viral & Unik telah 916 kali dibagikan dan mendapat 837 komentar warganet.

Benarkah tidak ada pasien Covid-19 yang meninggal selain di rumah sakit? Berikut penelusurannya.

 

6. WNA Masuk Indonesia Lewat Bandara Soetta saat PPKM

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Warga Negara Asing (WNA) masuk Indonesia lewat Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) saat PPKM darurat. Klaim tersebut diunggah oleh akun Video In the word, pada 5 Juli 2021.

Video klaim WNA masuk Indonesia lewat Bandara Soetta saat PPKM darurat menampilkan sejumlah orang sedang berjalan memasuki sebuah gedung, dalam video tersebut terdapat tulisan.

"tgl 3-7-2021 JKT PPKM warga asing masuk di Soeta"

Dalam video terdapat narasi suara sebagai berikut:

"Warga Negara Asing ya parah banget lagi corona gini lagi ketat ketatnya corona datang semua ke Jakarta."

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Warga negara asing memasuki indonesia Disaat PPKM.."

Benarkah klaim video WNA masuk Indonesia lewat Bandara Soetta saat PPKM darurat? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video WNA masuk Indonesia lewat Bandara Soetta saat PPKM darurat tidak benar.

Pada 3 Juli 2021 atau saat berlakunya PPKM Darurat Jawa - Bali berlaku, tidak ada kelompok WNA seperti di video tersebut di Bandara Soekarno-Hatta.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya