Cek Fakta: Tidak Benar Penampakan Penyebaran Zat Kimia Penyebab Penyakit di Langit

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim penampakan penyebaran zat kimia penyebab penyakit di langit.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Jul 2021, 13:56 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2021, 20:00 WIB
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim penampakan penampakan penyebaran zat kimia penyebab penyakit di langit
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim penampakan penampakan penyebaran zat kimia penyebab penyakit di langit

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video penampakan penyebaran zat kimia penyebab penyakit dari pesawat di langit atau Chemtrails. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Aldous, pada 8 Juli 2021.

Klaim penampakan penyebaran zat kimia penyebab penyakit dari pesawat di langit menampilkan foto garis putih seperti awan. Kemudian foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Zat berbahaya yg bernama Chemtrails(chemical trails) yg sudah di sebarkan di berbagai kota,sudah banyak kota yg diberikan zat kimia ini terutama Bekasi,Riau,Jogja dan berbagai tempat lainnya yg terlihat seolah olah air hujan turun padahal itu zat kimia yg membuat seseorang apabila menghirup atau terkena bisa menyebabkan BATUK,PILEK,RADANG dan lainnya,maka dari itu yg sakit ke gitu pasti di bilang COVIDIOT padahal itu oknum para petinggi bodoh yg telah melakukannya,SANGAT JAHAT MEMBUNUH PELAN PELAN

#covidhoaxterbesardalamsejarah

#covidindonesia

#covid19"

Benarkah penampakan penyebaran zat kimia penyebab penyakit di langit? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Simak Video Berikut

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim penampakan penyebaran zat kimia penyebab penyakit di langit, menggunakan Google Search dengan kata kunci penampakan Chemtrails'. Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Ramai Video Sebut Chemtrail Sebar Bahan Kimia dari Pesawat, Ini Faktanya" yang dimuat situs kompas.com, pada 14 Juli 2021.

Dalam artikel situs kompas.com, Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, asap putih seperti awan yang terlihat di langit setelah pesawat lewat adalah hal yang biasa. Menurut dia, itu adalah jejak yang biasa ditinggalkan pesawat.

“Kalau saya lihat video sampai dengan menit 2.30 video tersebut adalah hal biasa, pesawat meninggalkan jejak seperti terlihat di video,” ujar Indan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/7/2021).

Lebih jauh, ia menyebutkan, fenomena jejak putih itu dikenal dengan jejak kondensasi pesawat terbang atau disebut dengan condensation trail yang disingkat Contrail.

“Ini merupakan hasil dari pengembunan udara dengan kadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat. Ada juga yang menyebutnya dengan vapor trails tapi jika bentuknya mulai berpendar atau melebar seperti awan biasa juga disebut dengan aviaticus cloud,” ujar Indan.

Ia menjelaskan, misi penerbangan dengan membawa bahan kimia, hanya untuk keperluan seperti:

Misi TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) pesawat membawa NaCl yang disebar di area berawan untuk membuat terjadinya hujan

Misi pemadaman kebakaran suatu area

Penyebaran pupuk atau anti hama untuk area perkebunan.

Hal yang sama diungkapkan Cheppy Hakim. Ia mengatakan, asap putih yang terlihat di langit pada video itu adalah condensation trail.

“Saya enggak mengenal ya terminologi chemtrail itu. Tapi kalau melihat video viral, itu adalah condensation trail,” ujar Cheppy, saat dihubungi secara terpisah, Selasa (13/7/2021).

Ia menjelaskan, ekor pesawat yang berasap karena adanya proses kondensasi.

“Intinya karena di atas itu temperaturnya dingin, exhaust knalpotnya itu panas, maka terjadilah proses kondensasi yang terlihat seperti asap putih itu,” jelas Cheppy.

Mengapa contrail tersebut ramai dibicarakan, menurut Cheppy, karena saat ini udara cenderung bersih.

“Karena setelah corona ini langit kita relatif bersih sehingga kelihatan. Kalau di pesawat itu sebetulnya kelihatan tapi karena langit kita itu kotor, langit kita pekat enggak keliatan selama ini,” papar Cheppy.

“Orang lagi corona ini senang ribut jadi rame-rame mengarang apa lah, padahal itu enggak. Jadi kalau tanya sama saya, itu contrail, condensation trail dan itu hal biasa,” lanjut dia.

Cheppy menegaskan, proses kondensasi menyebabkan pesawat menghasilkan asap putih seperti ekor. Ia juga mengatakan, semua pesawat menghasilkan condensation trail ketika terjadi proses kondensasi. Oleh karena itu, Cheppy menekankan, mustahil ada yang menyebar penyakit melalui pesawat seperti diklaim dalam video itu.

Sumber:

https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/14/120300365/ramai-video-sebut-chemtrail-sebar-bahan-kimia-dari-pesawat-ini-faktanya?page=all

 

Penelusuran Fakta

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim penampakan penyebaran zat kimia penyebab penyakit di langit tidak benar.

Asap putih seperti awan yang terlihat di langit setelah pesawat lewat adalah hal yang biasa, fenomena jejak putih itu dikenal dengan jejak kondensasi pesawat terbang atau disebut dengan condensation trail yang disingkat Contrail.

 

 

 

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya