Mitos Kesehatan Sepekan: Suku Baduy Tak Divaksin hingga Bank Dunia Prediksi Pandemi Covid-19 Berakhir pada Maret 2025

Beberapa kabar hoaks dan mitos kesehatan masih bermunculan di media sosial. Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 16 Agu 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi Cek Fakta kesehatan
Ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat. Satu di antaranya klaim tentang Suku Baduy tidak divaksin Covid-19, klaim tersebut diunggah akun Facebook Margono, pada 6 Agustus 2021.

Unggahan klaim Suku Baduy tidak divaksin berupa tangkapan layar kicauan akun Twitter @FKardun sebagai berikut:

Bila Vaksin Dianggap Satu-Satunya Solusi Bahkan Untuk Semua Penyakit, Tolong Lihat dan Teliti Suku Baduy dan Sejenisnya Yang Mereka Tidak Pernak Divaksin Apapun Ratusan Tahun. Apakah Mereka Sekarang Musnah Diterjang Penyakit?, Padpa Cacat Fisik Gegara Polio Giruh? Ngga kan"

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Ini contoh nyata looh...diujung kulon pulau Jawa."

Namun setelah ditelusuri, klaim Suku Baduy tidak divaksin tidak benar.

Pemerintah telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat suku Baduy pada 18-20 Juli 2021.

Selain klaim Suku Baduy tidak divaksin, terdapat mitos kesehatan lain yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Covid-19 Singkatan dari Certification of Vaccination Identification Artificial Intelligence

Cek Fakta Kepanjangan Covid-19
Cek Fakta arti dari covid-19

Beredar kembali postingan terkait kepanjangan dari nama covid-19. Postingan itu ramai dibagikan beberapa waktu lalu.

Salah satu akun yang mempostingnya adalah akun bernama Mike Mike. Dia mengunggahnya di Facebook pada 12 Mei 2021.

Dalam postingannya terdapat gambar dengan tulisan:

"The new world order loves hiding in plain sight. Can you decode the message? Covid-19

One step closer to control humanity"

atau dalam bahasa Indonesia

"Tatanan dunia baru suka bersembunyi di depan mata. Bisakah Anda memecahkan kode pesannya? Covid-19

Satu langkah lebih dekat untuk mengendalikan kemanusiaan"

Selain itu ia juga menambahkan narasi:

"Certification of vaccination identification 1=A 9=i.... Ai = Artificial Intelligence. Pretty basic brake down"

Setelah ditelusuri, postingan yang menyebut covid-19 singkatan dari "Certification of vaccination identification 1=A 9=i.... Ai = Artificial Intelligence" adalah hoaks.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Bank Dunia Prediksi Pandemi Covid-19 Berakhir pada Maret 2025

Gambar Tangkapan Layar Dokumen dari Bank Dunia yang Memprediksi Berakhirnya Pandemi Covid-19 (sumber: Facebook).
Gambar Tangkapan Layar Dokumen dari Bank Dunia yang Memprediksi Berakhirnya Pandemi Covid-19 (sumber: Facebook).

Sebuah dokumen Bank Dunia berisi prediksi berakhirnya pandemi Covid-19 pada Maret 2025 beredar di media sosial. Dokumen tersebut disebarkan akun Facebook Yulizar Tohar pada 5 Agustus 2021.

Akun Facebook Yulizar Tohar mengungah gambar tangkapan layar sebuah dokumen yang diklaim berasal dari Bank Dunia. Dokumen itu juga diklaim berisi berakhirnya pandemi Covid-19 pada Maret 2025.

"*Dokumen Bank Dunia Tunjukkan Covid Akan Berakhir Maret 2025*

️Jadi ada alasan mengapa negara-negara memesan booster vaksin pada tahun 2024.Entah orang memberontak atau perang melawan jiwa manusia berlanjut hingga 2025.https://documents1.worldbank.org/.../World-COVID-19..." tulis akun Facebook Yulizar Tohar.

Konten yang disebarkan akun Facebook Yulizar Tohar telah 14 kali dilihat dan mendapat 2 komentar warganet.

Setelah ditelusuri, kabar tentang dokumen Bank Dunia yang berisi berakhirnya pandemi Covid-19 pada Maret 2025 ternyata tidak benar. Faktanya, dokumen dari Bank Dunia itu bukan berisi prediksi berakhirnya pandemi Covid-19 pada Maret 2025.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya