Cek Fakta: Tidak Benar Bayi dalam Foto Ini Hasil Modifikasi Genetik Akibat Ibunya Divaksin saat Hamil

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim penampakan bayi modifikasi genetik akibat ibunya divaksin saat hamil.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Nov 2021, 08:05 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2021, 15:06 WIB
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim penampakan bayi modifikasi genetik akibat ibunya divaksin saat hamil
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim penampakan bayi modifikasi genetik akibat ibunya divaksin saat hamil

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim penampakan bayi modifikasi genetik akibat ibunya divaksin saat hamil. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 9 Oktober 2021.

Unggahan tersebut berupa siaran berita yang menampilkan seorang menunjukkan foto seorang bayi yang memiliki ekor. Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Inti dari berita ini bahwa ini bukan pakcin, melainkan modifikasi genetik....😨😨

Bayi ini lahir dengan ekor, mempunyai bulu kurang tau bagian mananya), dan bermata satu. Lahir dari ortu yang mendapatkan suntikan modern dan atau freezer (typo)

..Ya Allah.... Save bumil...Ngeri lheee...."

Benarkah penampakan bayi modifikasi genetik akibat ibunya divaksin saat hamil? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim penampakan bayi modifikasi genetik akibat ibunya divaksin saat hamil, dengan menangkap layar video tersebut untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image.

 

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim penampakan bayi modifikasi genetik akibat ibunya divaksin saat hamil

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Вакцины не могут влиять на геном человека" yang dimuat situs yuz.uz, pada 11 Oktober 2021.

Artikel tersebut memuat foto yang identik dengan cuplikan video yang ada pada klaim, foto tersebut diberi label "FAKE".

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim penampakan bayi modifikasi genetik akibat ibunya divaksin saat hamil

Artikel situs yuz.uz menyebutkan, materi video yang ditampilkan di saluran TV Turki didistribusikan di jejaring sosial dan utusan Telegram. Mereka melaporkan bahwa sebagai hasil dari vaksinasi terhadap virus corona, orang tua muda melahirkan anak dengan satu mata, ekor, 3-4 anggota badan dan ditutupi rambut.

Laporan anak mutan yang lahir dari ibu yang menerima vaksin yang diproduksi oleh Moderna dan Pfizer / BioNTech adalah milik ketua Partai Kesejahteraan Turki Fatih Erbakan. Dalam pidatonya di televisi, ia menyatakan bahwa vaksin mRNA terhadap COVID-19 mengubah DNA manusia, yang menjadi alasan lahirnya anak-anak mutan. Dia juga menunjukkan foto-foto bayi yang tidak biasa.

Faktanya, tidak ada satu pun foto yang ada hubungannya dengan vaksin dan pandemi COVID-19. Foto pertama yang memperlihatkan anak berekor merupakan hasil kerja editor grafis. Gambar itu dibuat dan diedit oleh fotografer Simon Stone pada 2009.

Foto kedua, menunjukkan bayi yang ditutupi rambut, juga tidak ada hubungannya dengan vaksin. Anak dalam gambar lahir dengan hipertrikosis, atau sindrom manusia serigala. Pada 2019, 16 anak di Spanyol jatuh sakit dengan penyakit ini sekaligus.

Foto ketiga, ditunjukkan oleh Erbakan, menunjukkan kembar siam yang lahir di India pada 2016. Anak laki-laki dan perempuan yang baru lahir memiliki banyak organ yang sama dan hanya sepasang kaki, yang membuat pemisahan mereka menjadi tidak mungkin.

Dengan demikian, foto-foto yang diperlihatkan kepadanya diambil bahkan sebelum dimulainya pandemi COVID-19 dan tidak ada hubungannya dengan penyakit itu sendiri atau dengan vaksin untuk melawannya.

  

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim penampakan bayi modifikasi genetik akibat ibunya divaksin saat hamil tidak benar.

Foto-foto yang diperlihatkan dalam video tersebut diambil sebelum dimulainya pandemi Covid-19 dan tidak ada hubungannya dengan penyakit itu sendiri atau dengan vaksin Covid-19.

 

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya