6 Hoaks Terkini Seputar Covid-19, dari Pengobatan sampai Vaksin

Berikut kumpulan hoaks seputar Covid-19

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 31 Jan 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2022, 17:00 WIB
ilustrasi Hoax {Liputan6.com/Abdillah)
ilustrasi Hoax {Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar Covid-19 menjadi salah satu masalah dalam penanganan pandemi, sebab sebagian tersesar oleh informasi yang salah sehingga membuat keadaan semakin sulit.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar Covid-19, hasilnya sebagian informasi tersebut terbukti hoaks.

Berikut kumpulan hoaks seputar Covid-19:

1. Resep Obat Pasien Covid-19 dari RS Wisma Atlet

Informasi resep obat bagi pasien COVID-19 yang diklaim dari perkumpulan dokter di RS Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta beredar di media sosial. Informasi tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan pada 30 Januari 2022.

Dalam pesan berantai itu disebutkan bahwa pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri bisa mengonsumsi antibotik hingga vitamin c.

Berikut narasinya:

"Kami perkumpulan dokter dr wisma atlit....

Menyampaikan: Kalau ada yg kena covid tidak perlu panik dan tidak harus ke RS kalau memang tidak terlalu parah sesak napas sampai perlu ICU dan ventilator, karena saat ini RS khusus covid semua penuh, Bisa diobati sendiri, obat di RS untuk pasien covid seperti ini:

1. *Antibiotik* : Azitromycin 500mg 1x sehari, selama5-10 hari

2. *Antivirus* : Favipiravir (Avigan-Indofarma) 600mg 2x sehari selama 5 hari.

3. *Anti batuk* u/ keluarin dahak sekaligus antiOxidant : Fluimucil Eff 600mg, 1-2x sehari, selama 14 hari

4. *Anti radang* : dexamethasone 0,5 (setelah hari ke 7-10), 3x sehari

5. *Penurun panas* : paracetamol/dumin/panadol/ sanmol 500mg, (jika demam)

6. *Vit E* : natur E hijau/orange

7. *Vit B6 dan B 12* : neorobion

8. *Vit D 3 dan Zinc*

9. *Vit. C*

10. *Usahakan berjemur* matahari pagi setidaknya 10-15 menit.

Jangan panik, berdoa dan tetap bersyukur, semangat dan gembira, karena hati yg gembira adalah obat. Selalu percaya dan yakin akan sembuh 😅

Silahkan di share ke semua yg membutuhkan, *karena ini Resep Dokter yg sudah teruji dan dipakai di RS Covid Wisma Atlit Jkt* semoga dapat membantu dan cepat sembuh🙏"

Benarkah pesan berantai berisi resep obat bagi pasien COVID-19 berasal dari perkumpulan dokter di RS Wisma Atlet, Kemayoran? Simak hasil penelusuran berikut ini.

 

2. Menteri Berusia Lansia Tak Divaksin Covid-19

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim para menteri dengan usia lansia tidak divaksin covid-19. Pesan berantai itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 26 Januari 2022.

Berikut isi postingannya:

"Wakil Presiden Ma'ruf Amin termasuk orang yang tidak akan disuntik vaksin karena telah berusia 77 tahun.

Daftar nama² pejabat menteri yg tidak divaksin.Alasan usia 60 thn ketas. Kenapa Rakyat biasa yg usianya 60an keatas kok di paksa harus vaksin.....???Ada apa......??!!

Dasar pengkhianat....!!!!!

1. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD (63 tahun).

2. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (64 tahun).

3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (73 tahun).

4. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (69 tahun).

5. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly (67 tahun).

6. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif (67 tahun).

7. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (64 tahun).

8. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (64 tahun).

9. Menkominfo Johnny G. Plate (64 tahun).

10. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (65 tahun).

11. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutan Siti Nurbaya Bakar (64 tahun).

12. Menteri Agraria dan Tata Ruang . Sofyan Djalil (67 tahun).

13. Menteri Perencaaan Pembangunan dan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (66 tahun).

14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo (63 tahun).

15. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (63 tahun).

16. Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin (66 tahun).

17. Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan (61 tahun

Reposthttps://www.cnnindonesia.com/nasional/20210108163249-32-591269/daftar-menteri-gagal-syarat-usia-vaksin-mahfud-hingga-luhut."

Lalu benarkah postingan yang mengklaim para menteri dengan usia lansia tidak divaksin covid-19? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

3.  Menghirup Jahe Bubuk Bisa Membunuh Virus Corona COVID-19

 Klaim tentang menghirup jahe bubuk bisa membunuh virus corona COVID-19 beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 11 Januari 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah sebuah video berisi pernyataan dari seorang pria yang diklaim sebagai dr Zarir Udwadia. Pria itu mengatakan bahwa jahe bubuk dapat membunuh virus termasuk COVID-19. Ia pun menghirup jahe bubuk tersebut.

"The reason is very scientific, dried ginger is highly alkaline and it has a high pH value. When you put it inside all the mucus and the acid. The infections which you have are all acidic and have low pH. They get killed instantly. As you know, the virus COVID and other virus travels through the nostrils, through the mucus into the throat and then possibly onto the lungs. So from the nostrils itself where we ingest it, if we take care of it, we'll be perfectly fine. So please circulate this in the public interest too, as many people can benefit from it," kata pria tersebut.

Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 6 kali ditonton warganet. Benarkah menghirup jahe bubuk bisa membunuh virus corona COVID-19? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

4. Minum Kopi Pahit Sembuhkan Covid-19 Varian Omicron

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi cara mengobati Covid-19 varian omicron dengan kopi pahit.

Informasi cara mengobati Covid-19 varian Omicron kopi pahit tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut informasi tersebut:

"HOREE.. DAPAT ILMU BARU

( Atasi OMICRON )

Penyembuhan Flu & Sakit Kepala dengan cepat....

Sebarkan ke seluruh kenalan Anda...

Saat mau Flu. Silahkan coba. Tanpa ada bahayanya...

Semoga Flu & Sakit Kepala anda segera berlalu !!!

PERHATIKAN GEJALA OMICRON YANG SERING DI DENGUNGKA👇👇👇

Jika merasa mau Flu dengan tanda ingus mulai meleleh, bersin2, sedikit sakit kepala, nafas agak mulai sesak, Itu saatnya gejala Flu terjadi...

1. Segera minum 2 - 3 gelas air putih hangat Tunggu 3 s/d 5 menit.

2. Seduhlah 1 cangkir kopi panas, segala jenis kopi pahit tanpa gula pasir Wajib diminum selagi panas baru bermanfaat.

3. Setelah 20 s/d 30 menit sehabis minum air hangat & kopi panas tanpa gula pasir tadi, Anda akan segera pipis. Yang menakjubkan...: Flu, bersin2 & sakit kepala pun lenyap dari Anda.

Pengen tahu kenapa ?

1. Kopi tanpa gula pasir memicu kita cepat pipis, ditambah air hangat yg kita minum, membuat virus yg di dlm tubuh kita, terkuras keluar

2. Kopi pahit tanpa gula pasir adalah additive, penambah semangat, sehingga membuat kita lebih `` aware``. Rasa kantuk telah dihilangkan, Virus telah terkuras sebagian sewaktu kita pipis, maka flu akan cepat sembuh.

Semoga banyak orang memetik manfaatnya...

SEHAT ITU INDAH...HIDUP JADI LEBIH BERMAKNA..."

Benarkah informasi cara mengobati Covid-19 varian omicron kopi pahit? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

5. Video Ini Rakyat Zulu Tolak Mandatori Vaksin

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Rakyat Zulu menolak mandatori vaksin, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 29 September 2021.

Klaim video Rakyat Zulu menolak mandatori vaksin menampilkan sejumlah orang membawa benda bernentu panjang seperti tiang di jalan sambil berteriak dengan irama.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Rakyat Zulu sudah Muak dengan Mandatory Vaksin Pemerintah, yang selalu Meneror Rakyat dengan Polisi & Tentara. Mereka Turun dengan Tombak & Pedang, Siap Untuk Perang."

Benarkah video Rakyat Zulu menolak mandatori vaksin? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

6. Inggris Jadi Negara Pertama Tetapkan Covid-19 Sebagai Endemi

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Inggris menjadi negara pertama di dunia yang mengumumkan covid-19 sebagai endemi. Postingan ini beredar sejak beberapa hari lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 21 Januari 2022.

Dalam postingannya terdapat narasi: "Pertama kali Inggris satu2nya negara yang menyatakan covid-19 bukan lagi pandemi tapi Endemi."

Beberapa akun lain juga memposting hal yang sama dengan narasi mirip. Seperti "Inggris sdh di umumkan cabut setatus pandemi menjadi endemi..bahagianya gk kebayang rakyat di sana. di sini mlh di bikin drama"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Inggris menjadi negara pertama di dunia yang mengumumkan covid-19 sebagai endemi? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya