Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim mobil terbakar di SPBU Gombong Kebumen karena mengisi BBM pakai aplikasi MyPertamina beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 8 Juli 2022.
Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan sebuah mobil minibus berwarna hijau terbakar di area SPBU. Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa mobil tersebut terbakar karena mengisi BBM menggunakan aplikasi MyPertamina.
Baca Juga
"MyPertamina
Advertisement
Nah sudah ada kejadian akibat ada peraturan goblok dlm mengisi BBM menggunakan aplikasi Tadi sore di SPBU desa Wero Gombong Kebumen........
Inilah skenario dari r3z1m
Hancurkan negara," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 5.900 kali ditonton dan mendapat 20 komentar warganet.
Benarkah dalam video itu sebuah mobil terbakar di SPBU Gombong Kebumen karena mengisi BBM pakai aplikasi MyPertamina? Berikut penelusurannya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim mobil terbakar di SPBU Gombong Kebumen karena mengisi BBM pakai aplikasi MyPertamina. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "mobil terbakar di spbu gombong kebumen" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai penyebab terbakarnya mobil mini bus di SPBU Gombong Kebumen. Satu di antaranya artikel berjudul "Heboh Video Mobil Suzuki Carry Terbakar saat Isi Pertalite di SPBU, Ini Hasil Penyelidikan Polisi Kebumen" yang dimuat situs Liputan6.com pada 9 Juli 2022.
Liputan6.com, Kebumen - Jagat maya kembali dibikin heboh oleh video mobil terbakar di sebuah SPBU. Para petugas SPBU terlihat panik memadamkan api yang mulai membesar dari bawah mobil tersebut, selanjutnya petugas lainnya berusaha mendorong agar menjauh dari mesin pompa BBM.
Belakangan diketahui video viral itu terjadi di SPBU Wero, Kecamatan Gombong dan terjadi pada mobil Suzuki Carry warna hijau milik Teguh (45), warga Desa Tegalsari, Kecamatan Adimulyo, Kebumen.
Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin melalui Kasubsi Penmas Aiptu S Catur Nugraha mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi pada hari Kamis (7/7/2022) sekitar pukul 20.20 WIB itu.
"Informasi yang kami peroleh, mobil itu langsung bisa dipadamkan sebelum api membesar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," jelas Aiptu Catur, Jumat (8/7/2022), katanya dalam keterangan tertulisnya.
Kapolsek Gombong AKP Heru Sanyoto saat dikonfirmasi mengatakan, penyebab kebakaran adalah percikan api dari mesin mobil yang dihidupkan saat pengisian BBM jenis Pertalite.
Pemilik kendaraan saat itu mencoba menyalakan mesin saat proses pengisian BBM. Saat mesin menyala, percikan api dari bawah mesin menyebabkan kebakaran mobil.
"Itulah mengapa kita harus mematikan mesin saat pengisian BBM, untuk menghindari hal semacam ini. Beruntung petugas SPBU sigap memadamkan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR)," jelas AKP Heru, di Kebumen.
Setelah berhasil dipadamkan dan didorong jauh dari mesin pompa, tak lama kemudian mobil kembali bisa dinyalakan lalu dibawa pulang oleh pemilik.
"Semalam mobil langsung dibawa pulang oleh pemiliknya. Masih bisa jalan mobil itu," kata Kapolsek.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kebakaran kendaraan sangat mungkin terjadi terutama saat pengisian BBM.
Saat mengisi BBM, petugas SPBU akan meminta pemilik mobil untuk memastikan mesin dalam keadaan mati untuk alasan keselamatan.
Pasalnya, saat mengisi BBM dan mesin menyala maka unsur terbentuknya api atau biasa dikenal sebagai segitiga api tersedia.
Hal itu membuat potensi kecelakaan atau kebakaran sangat besar saat pengisian dengan membiarkan mesin mobil menyala saat isi BBM.
Yang dimaksud segitiga api sendiri adalah uap BBM saat pengisian, oksigen, dan sumber api.
Dalam kondisi mesin menyala saat isi BBM, yang menjadi sumber api adalah panas mesin, kelistrikan yang tidak sempurna, busi atau pengapian mesin, dan lain hal lainnya dari kerja mesin.
Alasan lain mengapa mesin harus dimatikan saat mengisi BBM adalah adanya aliran listrik statis yang juga bisa memicu api.
Aliran listrik statis itu bisa membuat muatan listrik tidak seimbang baik di dalam maupun di permukaan dekat selang bensin.
Hal ini bisa menyebabkan munculnya percikan api karena uap bahan bakar di sekitar selang bahkan paling parah bisa terbakar seperti yang terjadi di SPBU Wero Kecamatan Gombong baru-baru ini.
Advertisement
Kesimpulan
Video yang diklaim mobil terbakar di SPBU Gombong Kebumen karena mengisi BBM pakai aplikasi MyPertamina ternyata tidak benar. Faktanya, mobil tersebut terbakar akibat percikan api, karena pengemudi tidak mematikan mesin kendaraan saat mengisi BBM.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement