KPU Sigi Gandeng Media Massa Tingkatkan Literasi Informasi Jelang Pemilu 2024

Media massa atau pers memiliki peran penting dalam mengembangkan kapasitas warga lewat penyajian informasi pendidikan politik dan pemilu.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 04 Nov 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi Kantor KPU, Pemilu, Pilpres, Pileg
Ilustrasi Kantor Komisi Pemilihan Umum atau KPU. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menggandeng media cetak dan daring untuk meningkatkan literasi informasi tentang Pemilu 2024 kepada masyarakat.  

Anggota KPU Kabupaten Sigi, Anhar Lasingki mengungkapkan, hal ini sengaja dilakukan untuk menangkal penyebaran disinformasi dan provokasi saat proses Pemilu 2024 mendatang.

"Di samping membangun kapasitas warga lewat literasi, hal ini juga untuk membangun daya tangkal warga terhadap informasi-informasi yang bernuansa provokasi jelang pemilu sehingga masyarakat dapat mengikuti tahapan-tahapan pemilu dalam setiap prosesnya, dan memiliki argumentasi dan wacana politik rasional untuk mewujudkan demokrasi yang bermartabat," ungkap Anhar dilansir dari Antara, Jumat (4/11/2022).

Menurut dia, media massa atau pers memiliki peran penting dalam mengembangkan kapasitas warga lewat penyajian informasi-informasi yang mengandung pendidikan, khususnya pendidikan politik dan pemilu. 

Apalagi, kehadiran teknologi informasi dan komunikasi berbasis digital dengan berbagai platformnya, telah mengubah gaya hidup masyarakat, ditandai dengan adanya ketergantungan masyarakat terhadap informasi-informasi berbasis digital.

Hal ini, kata dia, dapat menjadi satu peluang positif bagi KPU dan pers serta pemangku kepentingan terkait lainnya dalam membangun kapasitas warga melalui sistem teknologi informasi dan komunikasi.

"Hal ini juga menjadi satu peluang bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, dalam menyebarluaskan informasi-informasi provokasi, informasi-informasi yang memecah belah, serta informasi-informasi yang menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan penyelenggara pemilu," tutur Anhar.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya